part 2

3.6K 325 22
                                    

Pagi ini ahjumma yang mengurus Taehyung dan Jungkook sejak kepergian orangtua mereka, akan pulang kerumahnya untuk beberapa minggu. Taehyung melihat kamar adiknya dengan wajah sedih. Ia bingung siapa yang akan menjaga adiknya saat ia tidak dirumah.

"Apa tuan muda Kookie masih marah pada saya?" tanya ahjumma, melihat Taehyung meratapi kamar adiknya.

"Nanti juga pasti dia mengerti, lagipula ahjumma juga akan kembali kan?" angguk pelayan tersebut.

"Bagaimana kalo tuan muda Taehyung meminta teman tuan muda 'itu' kemari?" ucap ahjumma seolah bisa membaca pikiran Taehyung, ia langsung mengambil handphonenya dan mencari kontak orang 'itu' dan langsung menelponnya. Panggilan singkat yang langsung diakhiri oleh Taehyung.

Taehyung mengantar ahjummanya sampai halte bus dan langsung menjemput orang yang dimaksud ahjumma tadi kearah berlawanan. Dari kejauhan terlihat namja yang seumuran dengannya tengah melambaikan tangannya. Namja itu langsung masuk kedalam mobil tanpa diperintah.

"Tumben sekali kau menghubungiku? Kau masih mengingatku ternyata." sindir namja itu pada Taehyung yang sedang memegang setir.

"Yaa!! Geuge aniya, aku hanya tidak ingin mengganggu pekerjaanmu, Jimin-ah" namja bernama Park Jimin terkekeh melihat Taehyung.

"Bagaimana keadaan Jungkook?"

"Kau bisa melihatnya sendiri nanti." ucap Taehyung.

Namja bernama Jimin ini adalah teman kecil Jungkook dan Taehyung mereka sangat akrab, sampai kepergian orangtua Taehyung dan Jungkook, Jimin selalu membantu mereka. Awalnya Jimin mengajak Taehyung menjadi pelayan cafe milik neneknya Jimin, saat Taehyung diterima di perusahaan ayahnya, ia langsung berhenti dengan alasan tidak ingin dirinya dan Jungkook menjadi beban bagi Jimin. Jimin tidak sabar ingin bertemu namja kelincinya yang selalu bermanja ria setiap dekat dengan dirinya, ia mencari kekamar yang menjadi tempat tidur namja kelinci itu, tidak banyak yang berubah saat ia terakhir kemari jadi ia masih menghafal seisi rumah itu. Baru saja ia akan mengetuk pintu yang ada didepannya. Pintu terbuka dan menampakkan sosok namja kelinci yang ia rindukan selama 3 tahun terakhir ini.

"Ji-Jimin hyung!?" ucap Jungkook kaget.

"Yaa!! Kau seperti melihat hantu saja!" kesal Jimin.

"Hyung, sedang apa disini?"

"Aku kemari untukmu, kau tidak rindu padaku?" goda Jimin yang langsung mendapat pelukan dari Jungkook.

"Aigoo aigoo, kau makin tinggi saja." ucap Jimin mengusap rambut Jungkook gemas.

"Bukannya hyung yang tidak tinggi-tinggi?" kekeh Jungkook.

"Yaa!! Sifatmu benar-benar tidak berubah Jungkook-ah!!" gemas Jimin dan mereka pun tertawa bersama.

"Wah kalian melupakanku." Taehyung datang menghampiri kedua namja yang sedang tertawa ria bersama. "Jja kita sarapan! aku sudah lapar sekali" ucap Taehyung yang membuat kedua namja yang berdiri dihadapannya menatap heran padanya.

"Sejak kapan kau bisa masak?" tanya Jimin heran.

"Aku tidak memasaknya, kaulah yang memasakkannya untuk kami." cengir Taehyung.

"Dasar.. ku kira kau sudah berubah, ternyata masih sama saja." ucap Jimin pasrah dengan sifat Taehyung. Jungkook yang melihat itu hanya tertawa kecil melihat tingkah kedua hyungnya.

~
~
~

Koridor sekolah pagi itu masih sepi, Jungkook berangkat pagi sekali karena kini gilirannya piket. Jungkook membuka pintu kelasnya, diujung dekat jendela terlihat namja yang sibuk berkutat dengan buku-buku didepannya.

Hyung... Bogoshipda~Where stories live. Discover now