part 7

2.8K 240 7
                                    

Gedung putih bertuliskan 'Rumah Sakit Seoul' yang beberapa minggu lalu, menjadi tempat dimana Jungkook dirawat terakhir kali. Banyak orang yang berlalu lalang disekitarnya.

Sudah lebih dari 30 menit Taehyung dan Jimin menunggu didepan ruangan yang ditempati oleh Jungkook dan beberapa dokter yang memeriksanya.

Pintu kaca itu akhirnya terbuka, dokter yang menangani Jungkook menghampiri Taehyung.

"Untung saja ia bisa melewati masa kritisnya, tapi keadaannya saat ini juga tidak baik, dia harus secepatnya melakukan operasi karena gumpalan darah di kepalanya sudah semakin parah. Untuk sekarang jangan biarkan dia kelelahan, ia juga harus meminum obatnya." ucap dokter tersebut. Meninggalkan kedua orang yang menunggu tadi.

"G-gumpalan darah!? Operasi!? A-ada apa dengan Jungkookie!?" tanya Jimin menunggu jawaban Taehyung.

"J-Jungkook mengalami kanker otak..  dan harus segera dioperasi." ucap Taehyung menitikkan air mata di kedua pipinya. Berat rasanya untuk mengucapkan kalimat itu.

"Kenapa kau tidak memberitauku!? Aku mungkin bi-"

"Aku tidak ingin menyusahkan atau menjadi beban siapapun lagi, Jimin-ah"

"Kau masih memikirkan egomu saat adikmu kesakitan seperti ini!? Aisshhh.. apa dia tau tentang penyakitnya??"

"....." Taehyung terdiam.

"Taehyung-ah, aku tau kau selalu menanggung semuanya sendiri, tapi apa kau bisa memikirkan bagaimana perasaannya saat mengetahui ini!!??" tanya Jimin.

Jimin terlalu emosi dengan yang dilakukan Taehyung. Ia tau kalau Taehyung sangat menyayangi adiknya, tapi apa dengan menyembunyikannya dari Jungkook, semuanya akan baik-baik saja!?

"Aku... tidak ingin dia memikirkan penyakitnya. Aku hanya ingin dia ceria seperti biasanya." ucap Taehyung menahan tangisnya.

Baru saja Jimin akan membalasnya seorang perawat dari kamar Jungkook memanggil mereka untuk masuk.

Namja kelinci yang biasanya selalu bersemangat dan ceria, kini harus terbaring lemah diranjang dengan selang infus menghiasi salah satu punggung tangannya dengan masker oksigen yang sudah terpasang di wajahnya, bajunya juga sudah diganti menjadi baju yang biasa digunakan untuk pasien. Perlahan manik bola mata itu terbuka.

"H-hyung..." panggil Jungkook lirih.

"N-nee, apa ada yang sakit Kookie-ah?" tanya Taehyung mengusap puncak kepala Jungkook.

"... H-hyung.. kepalaku sakit.." ucap Jungkook menitikkan air matanya. Ia tidak kuat menahan sakitnya.

"Aku akan memanggil uisa-nim" ucap Taehyung beranjak dari duduknya, tapi Jungkook menahan tangannya dan menggeleng lemah.

"H-hyung.. Tetaplah disini.." ucap Jungkook.

"Kookie-ah..." Lirih Jimin disebelah Taehyung.

"H-hyung... Kalian berdua menangis?... Seperti anak kecil..." Jungkook tertawa lemah, karena kondisinya. Taehyung pun ikut tertawa melihat sahabatnya itu.

"Yaa!! A-aku tidak menangis, aku hanya kelilipan.." ucap Jimin sembari menghapus air matanya asal.

"Jungkookie, istirahatlah dulu.. kalau kau ingin sesuatu, panggil saja Taetae hyung atau Jimin hyung. Araseo?" Jungkook mengangguk lemah, dan kembali tertidur saat Taehyung kembali mengusap puncak kepalanya.

~
~
~

Jungkook mengerjapkan matanya beberapa kali, nafasnya tidak teratur, keringat dingin membasahi wajahnya. Ia melihat Jam dinding yang menunjukkan pukul 03.15 pagi, matanya mencari seseorang yang menjadi penyebab ia terbangun. Terlihat seorang namja tertidur dalam posisi duduk, disamping Jungkook, melipat kedua tangannya dan menangkupkan kepalanya. Jungkook menghela nafasnya lega, setidaknya itu hanyalah mimpi. Kepalanya kembali berdenyut, hanya saja tidak sesakit kemarin. Jungkook tidak ingin membangunkan Taehyung, dan kembali tertidur berharap saat ia bangun nanti sakit dikepalanya berkurang.


Hyung... Bogoshipda~Where stories live. Discover now