13

845 83 18
                                    

Somi sebagai Jungkook SP

"Itulah yang terjadi..., sekali lagi maafkan kecerobohan kami," ucap laki-laki paruh baya di video tersebut sambil kembali membungkuk 90 derajat.

"Kedua temanku sedang berusaha menemukan obat penawar yang bisa mengembalikan semuanya seperti sedia kala. Namun, mereka butuh waktu... aku harap kalian bisa mengerti dan menunggunya..."

Aku dan cookie hanya melongo setelah mendengarkan penjelasan panjang lebar tentang kejadian malam di Hongkong itu. 

"Heol.. kita harus kayak gini setahun?" tanyaku

"Kedua temannya itu siapa, sih?" cookie balik tanya.

Kami pun beradu pandang kemudian saling menggelengkan kepala karena tidak bisa menemukan jawaban atas pertanyaan kami itu.

"Maaf aku harus merahasiakan identitas kedua temanku itu karena proyek ini sangat rahasia. Kuharap kalian bisa bekerja sama. Tenang, ada kompensasi dan imbalan yang sangat besar untuk kalian, tapi kalau kalian membocorkannya.... kurasa kalian paham... Kalian bisa menghubungiku sebagai gantinya," lanjutnya sambil memegang kertas yang menunjukkan nomor ponselnya.

Mwoya?! Aku rasa mereka akan melakukan hal yang ekstrim. Pundukku bergidik ngeri membayangkannya. H to the EOL. HEOL!!!

"Ah, temanku berkata kalau kalian bisa bertukar jiwa kembali dalam beberapa saat. Tapi ini hanya bisa dilakukan sebanyak 7 kali. Caranya, kalian harus melakukan kontak fisik yang sama pada malam itu selama 10 detik... Namun, mereka juga belum tahu kontak fisik seperti apa, karena baru teori ilmiahnya saja, belum di ujicoba... Mianneyoo, Geurom, Anyeonghaseyo..." Yoo Jaesuk mengakhiri video itu sambil kembali dengan posisi membungkuk.

Mata dan mulutku terbuka lebar mendengar penjelasan terakhirnya. Aku semakin menaruh hormat pada Yoo Jaesuk-nim. Dia yang sebenarnya tidak terlibat langsung dengan kejadian ini, masih bersedia membantu kami. Yoo Jaesuk-nim kaep jjang !!

Gendeu... aku harus melakukan skinship dengan cookie?! Yaa, aku bahkan belum pernah pacaran dengan yang serius...

Tenggorokanku menelan ludah sambil melirik cookie dengan ujung mata. Dia menyadari tatapanku

"Kau belum pernah melakukan skinship dengan namja?" tanyanya tiba-tiba.

"Mwo? YA, aku pernah pacaran DUA KALI," menyembunyikan kegugupanku.

"Geureu? Kapan yang terakhir? Dia jadi first kiss mu?"

Aku mendengus kesal sambil memukul pundaknya pelan, pelan saja.. bagaimana pun itu kan tubuhku, aku tidak mau membuat memar di tubuhku sendiri ^^' 

"Terakhir ketika kelas 1 SMP sebelum aku debut di SIXTEEN.. Jangankan first kiss, dia memutuskanku hanya dalam seminggu..." ucapku sambil menghela nafas panjang. Cookie tersenyum lebar mendengarnya.

"YA! Jangan menertawaiku? Bagaimana denganmu sendiri?" tanyaku sedikit kesal dan penasaran, hahay.

"Aku masih mending, terakhir kelas 3 SMP sebelum debut BTS..." jawabnya yang membuatku mendaratkan jitakan di kepalanya.

"1 2, sama aja kalau begitu denganku, cookie," timpalku tak mau kalah. 

"Arghhh, aku ingin merasakan pacaran yang sebenarnya tahun ini! Tapi, untuk idol sepertinya sulit..." rengekku membuat yeoja di sebelahku tersenyum kecil.

"Hmmm, itu alasan tadi aku mendorongmu ke kasur saat masuk tadi..." ucapnya tiba-tiba.

"Mwo?" tanyaku yang masih belum bisa mencerna perkataannya. Hubungannya mendorong ke kasur dengan pacaran apa coba?

"Haa... Somsom-ah, Jaesuk-nim kan tadi bilang kalau kita bisa kembali sementara kalau melakukan skinship yang sama pada malam itu selama sepuluh detik," jawabnya sambil mengacak-acak rambutku. "Aku ingat kau melakukan hal itu kepadaku malam itu.."

"Jinja? Heol.." responku sambil membulatkan kedua bibirku.

"Hmm, tapi tidak terjadi apa-apa, kurasa bukan kontak fisik itu, mungkin yang lain..." ucapnya tanpa meneruskan kalimatnya.

"Hmmm, terus apa yang kulakukan selanjutnya?" tanyaku penasaran.

"Aku juga belum ingat lagi..." jawabnya ragu.

"Jinjaaa?" tanyaku sambil mendekatkan jarak kedua mata kami.

Hening selama beberapa saat sampai akhirnya cookie membuka suara.

"Hmm... kau... " dia melanjutkan kalimatnya dengan meletakkan telunjuk di bibirnya.

"JINJAA?!" teriakku yang terus berusaha memutar memori di malam itu, namun gagal.

Dia menggangguk dan tersenyum tertahan, "Kau tidak ingat first kiss mu?"

Aku mengangguk lemah dan memajukan bibir bagian bawahku.

"Kau mau mengingatnya?" tanyanya sambil menempatkan wajahnya tepat di wajahku, membuat hidung bangir kami beradu.

 Aku terbelalak, degupan jantungku mulai tidak normal. Aku tidak berani menjawabnya, hanya mengiyakan dengan menutup kedua kelopak mata. Ku siapkan diri dan hati, menunggu bibirnya menempel di atas bibir ini. Aw!! My Heart...

Setelah beberapa detik menunggu, sentuhan bibir itu tak ku rasakan, hanya hembusan nafas yang menandakan kami masih dalam posisi yang sama. Aku memberanikan diri mengintip dengan sebelah mata. Dia tersenyum simpul.

"YA!" ucapku sambil menepuk pundaknya, merasa kesal karena kurasa dia mempermainkanku.

Belum sempat aku melontarkan cacian selanjutnya, mulutku terkunci oleh sentuhan halus bibirnya. Aku terbelalak dan langsung menutup mata. Bibir kami beradu sempurna, tidak ada gerakan, hanya menempel saja. Kurasakan sengatan listrik di sekujur tubuhku. Aaah, ini rasanya kiss itu... Anyway, this my second kiss but i feel like this is my first...

Ketika otakku mulai menyadari alasan dari skinship  ini, aku mulai berhitung...

1.. 2.. 3.. 4.. 5.. 


Part 13 done!

This is update for today!

Kalau ga ada halangan, diusahain besok update lagi ^^

Gomawo vomentnya

Anyeong ^^





Switch On (Tamat)Where stories live. Discover now