Joanna merasa lega Aidan menolak permintaan konyolnya beberapa saat yang lalu. Bukan hanya Aidan, tapi sesungguhnya dia sendiri juga tak siap dan mungkin tidak akan pernah siap untuk menciptakan lebih banyak ruang di antara dirinya dan Aidan.
Tepat saat taping yang pertama sudah berakhir dan istirahat untuk mempersiapkan segala kebutuhan episode selanjutnya, tiba-tiba Gibran menghampiri Joanna yang sedang merebahkan dirinya di dalam mobil. Seperti biasa Joanna duduk di jok belakang pengemudi.
'Hi, Kak Joan!' sapa Gibran.
“Hi,” balas Joanna seadanya masih dengan memejamkan mata.
'Masih pusing?'
Kali ini Joanna membuka mata dan melirik Gibran yang duduk di sebelah kirinya dengan heran mengapa pria di sebelahnya ini bisa tahu.
'I can see through someone's mind sometimes.'
Kali ini Joanna benar-benar takjub dengan makhluk seperti ini. Pantas saja kerap kali ada yang membisikkan rahasia pribadi orang-orang di sekitarnya. Kadang Joanna suka mendadak menahan tawa kalau ada yang membisikkan hal lucu atau aneh perihal orang-orang di sekitarnya. Namun tak jarang ia malah terkejut dengan fakta-fakta yang ada. Memang peribahasa don't judge a book by its cover itu memang ada benarnya!
'I also know about Sofia.'
Joanna mengembuskan napas pelan. “Since you already know, and then what do you think you're doing here?”
'Trust me, I'm different.'
“Different?”
Mendadak tv kecil yang ada di depan Joanna menyala dan menunjukkan seseorang yang terbaring di ranjang rumah sakit lengkap dengan bantuan pernapasan dan layar monitor jantung di sisi kanannya.
'It has already been two years.'
“Ini dimana?” tanya Joanna masih sambil menenangkan hatinya---terkejut dengan pengakuan Gibran. Ini kali pertamanya ia bertemu dengan jiwa seperti Gibran. Pantas saja Gibran terlihat berbeda dan nyaris seperti manusia biasa dari cara bicara, sikap dan pola pikirnya.
'Di rumah sakit tempat pertama kali kita ketemu.'
Joanna memutar kembali memorinya, ia ingat pertama kali bertemu Gibran yaitu di rumah sakit tempat Yolla dirawat.
'Sekarang Kak Joan paham kan maksud dari menggenggam udara yang saya ceritakan? Saya mendengar apapun yang keluarga saya katakan, tapi saya enggak pernah sekalipun bisa membalas. Saya enggak bisa seperti ini terus, mungkin orang tua saya lebih dari mampu untuk tetap membiarkan saya hidup meski dibantu banyak alat seperti itu. Tapi saya enggak bisa membiarkan keluarga saya terus seperti itu. Pilihannya adalah saya harus cepat sadar atau saya harus 'pergi' agar mereka dapat cepat bangkit dan kembali hidup seperti semula.'
“Pilihan kamu cuma satu, Gibran. Kamu harus cepat sadar agar keluarga kamu dapat kembali seperti semula.”
'It's not that easy.'
“Apa dengan saya membantu kamu memenuhi permintaan mereka, kamu akan diberi kesempatan untuk--”
Gibran menggeleng. 'Saya enggak tahu, Kak Joanna. Saya hanya merasa saya harus membantu mereka agar mereka dapat beristirahat dengan tenang. Setidaknya selama saya masih diberi kesempatan untuk melakukan kebaikan di waktu saya yang terbatas ini, ya kenapa enggak saya lakukan?'
KAMU SEDANG MEMBACA
TOMORROW
ChickLit18+ ____ Story of life, hope and love. "Yang perlu kamu lakukan adalah: untuk merasakan hal itu bukan mencari hal tersebut, ada di saat ini, dan menghargai hari esok." -nnrslnty. "All you have to do: to feel it not to look for it, being present, an...