Deepest Darkest

8.8K 1.1K 60
                                    

⚠️ Trigger Warning: Tragic Death,
Mental Illness, Drugs.
______________

       Siang ini kota Batu lebih mendung dibanding hari biasanya. Padahal waktu sudah menunjukkan hampir pukul 11 siang, namun udara kota ini terasa begitu sejuk.

       “I thought we were going to the hospital first, grandpa?” tanya Aidan saat mereka memasuki pelataran parkir suatu tempat yang sudah sangat Aidan kenal. Di sekeliling tempat yang mereka datangi ini dipenuhi dengan pepohonan yang cukup rindang sehingga menambah kesejukan kota Batu yang bisa dibilang dataran tinggi dan daerah pegunungan.

       “Someone's waiting here,” jawab grandpa singkat dan ada senyum yang mengembang di wajahnya.

       Aidan tak kembali bertanya dan lebih memilih untuk mengikuti keputusan kakeknya. Dengan tangan kirinya yang digenggam oleh Joanna kini mereka menyusuri setapak demi setapak tempat yang mereka datangi ini, sedangkan tangan mereka lainnya masing-masing membawa satu buket bunga.

       Grandpa berjalan di depan bersama Budi disusul oleh Joanna dan Aidan yang mengekor dibelakangnya. Semakin mendekati tempat tujuan, mereka melihat ada satu orang pria yang sudah berdiri di antara batu nisan yang bertuliskan;

__________________

HERE LIES

Beloved Wife & Mother
Sara Davinsky

1960 - 2010

___________________

HERE LIES

Beloved Son & Brother
Alden Aditya Davinsky
1984 - 2014

       Sebelum menghampiri pria tersebut, Aidan mendadak berhenti setelah mempertimbangkan dengan sangat matang mengenai hal yang ingin disampaikannya ini. “Jo, I need to tell you something--”

       Joanna yang masih menggenggam tangan Aidanpun ikut berhenti dan menunggu Aidan menyelesaikan kalimatnya.

       “About-- the postcard-- it was Alden's,” kata Aidan dengan gugup. “I found it in his drawer.”

       Joanna mengeratkan genggamannya, kemudian tersenyum tipis dan berkata, “I know. Let's talk about this later, okay?”

       Sudah ada seribu tanya yang mendadak mampir di benak Aidan, apabila Joanna tahu itu adalah postcard pemberian Alden, saudara kembarnya, maka apakah Joanna juga tahu bagaimana postcard tersebut bisa sampai di apartemennya? Lalu sejak kapan Joanna tahu kalau postcard-postcard tersebut merupakan pemberian Alden?

      Meskipun Aidan masih sangat penasaran namun ia memilih mengangguk dan menyetujui untuk membicarakan perihal postcard pemberian Alden nanti. Sekarang baik Joanna maupun Aidan lanjut berjalan menyusul grandpa yang sudah sampai dan memeluk pria yang sudah terlebih dahulu menunggu mereka di sana.

       Saat jarak mereka hanya tersisa satu meter dari grandpa merekapun berhenti dan seketika itu juga Aidan mendadak tak tahu apa yang harus ia lakukan hingga pria itu menyapanya, “Aidan, my son,kata pria itu dengan mata yang berkaca-kaca melihat putranya yang terlihat semakin dewasa sambil berusaha memeluk salah satu putra kembarnya itu.

       Sekitar tahun 2010, ibunda Aidan yang bernama Sara mengalami kecelakaan dan meninggal seketika itu juga saat ia hendak menyebrang. Tragisnya, Arthur—suami Sara dan tentunya ayah dari Silas, Aidan dan Alden—yang sedang menunggu istrinya di seberang jalan melihat dengan mata dan kepalanya sendiri kejadian nahas yang dialami oleh wanita yang sudah hampir 28 tahun dinikahinya.

       Malam itu memang rencananya Arthur dan Sara akan makan malam bersama ketiga anak laki-laki mereka di sebuah restoran untuk merayakan kelulusan Alden yang saat itu baru saja mendapatkan gelar S2nya dari universitas ternama di New York. Meskipun kembar namun Aidan dan Alden bagaikan kutub utara dan selatan, dalam artian mereka berdua benar-benar mempunyai kepribadian yang sangat kontras.

       Alden termasuk pria yang extrovert; ceria, mempunyai banyak teman, senang mengikuti berbagai kegiatan, dan untuk masalah pendidikan juga selalu ia prioritaskan paling utama. Berbeda dengan Aidan, ia cenderung lebih introvert; lebih menarik diri dari masyarakat, hanya mempunyai beberapa teman, cenderung ingin mengerjakan apa yang ia sukai saja—makanya sementara Alden sudah mendapatkan gelar S2 sedangkan Aidan gelar S1 pun baru-baru saja ia dapatkan, itu juga berkat Alden yang kerap kali suka membantu segala tugas kembarannya itu meskipun ia di kota New York dan Aidan di Chicago tidak mengurungkan niat Alden untuk membantu Aidan.

       Kepribadian mereka yang berbeda itulah yang justru membuat hubungan tali persaudaraan mereka lebih erat, berhubung selera mereka sangat berbeda jadi mereka berdua tidak pernah sekalipun merebutkan hal yang sama. Bahkan untuk perihal orang tua pun, Aidan lebih dekat dengan ibunya sedangkan Alden dengan ayahnya. Untuk itu saat Sara meninggal Aidan benar-benar mengalami duka yang mendalam dan seperti kehilangan jati dirinya selama beberapa saat sebelum akhirnya ia bertemu dengan Joanna yang dapat menariknya kembali ke bumi.

       Aidan mungkin dapat kembali ke bumi dengan bantuan Joanna tapi sayangnya, ayah Aidan dan Alden, yaitu Arthur masih sulit untuk menghilangkan trauma pasca menyaksikan istri yang begitu dicintainya tewas seketika didepan matanya. Sejak saat itu Arthur menjadi sangat takut dan panik jika ia melihat zebra cross, bahkan ketika ia melihat beberapa garis berwarna hitam putih yang menyerupai zebra cross-pun Arthur juga mengalami gejala yang sama.

       Maka dari itu grandpa memutuskan agar anak semata wayangnya itu dirawat disalah satu tempat rehabilitasi psikoterapi di kota Malang yang tak jauh dari makam istrinya di kota Batu yang merupakan kota asal Sara.

       “Dad,” balas Aidan sambil membalas pelukan dari ayahnya. Ini adalah kali pertamanya setelah empat tahun ayahnya memanggil namanya dengan tepat sebab sebelumnya ayahnya itu selalu memanggil dirinya dengan sebutan Alden karena saudara kembarnya mendadak meninggal akibat overdosis.

       Saat itu sebagai saudara kembar Alden, Aidan merasa gagal menjadi saudara yang baik sebab ia sama sekali tidak tahu bahwa semenjak kehilangan ibu dan melihat kondisi ayahnya, Alden menjadi sangat depresi hingga harus meminum pil antidepresan di setiap harinya. Jangan ditanya seberapa besar penyesalan dan duka yang Aidan rasakan mengetahui fakta menyedihkan tersebut, ditambah lagi beberapa tahun belakangan Joanna menjadi semakin jauh dengan dirinya dengan alasan yang Aidan juga tak tahu apa. Maka untuk yang kedua kalinya, Aidan kembali mengalami duka yang mendalam dan seperti kehilangan jati dirinya.

#######

nnrslnty
14 Aug 2018

TOMORROWTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang