Mystery Of The Oldhouse 16

1.7K 124 0
                                    

Dear readers.
Tekan bintang sebelum baca.
Comment setelah baca.

***

"Jangan!" Sontak Deagra.

"Itulah yang terjadi... dari awal kita sudah terpisah, dunia kita sudah beda. Jadi hal yang wajar jika seketika aku menghilang."

Deagra menunduk. "Wildan... aku bahkan berharap akan terus bersamamu..." Lirih Deagra.

Deagra merasakan ada yang aneh di tubuhnya. Perasaan hangat menyelimuti nya. "Apa kau memeluk ku?" Tanya Deagra.

"Iya."

...

"Makam itu milik ibuku..." tunjuk Wildan ke sebuah makam di antara deretan makam.

Deagra langsung berdoa. Kemudian meletakkan bunga disana.

"Terima kasih, Deagra. Kau gadis yang baik hati..."

Merekapun keluar dari sana, dan melanjutkan perjalanan untuk pulang. Langkahnya kembali terhenti. "Apa lagi Wildan..."

"Aku ingin melihat sekolahmu.. aku rindu dengan suasana sekolah.."

"Tapi ini sudah malam. Tidak ada siapa-siapa disana."

"Justru malam adalah waktu yang pas untuk aku melihat sekolahmu. Kalau siang, teman-temanmu akan tahu Kau Tidak mati."

"Jadi maksudmu, teman-temanku mengira aku sudah mati?"

"Iya, itu benar. Karena tujuan mereka ke rumahku adalah untuk membunuhmu."

"Jadi benar... untuk apa mereka melakukan itu.."

"Hanya kau yang tahu alasan mereka kenapa ingin membunuhmu."

"Baiklah, aku akan mengajakmu kesana.."

Merekapun menuju ke Art School. Sudah lama juga Deagra tidak kesana. Dia sangat merindukan sekolahnya. Dan orang tuanya.

Sesampainya disana. Wildan tertawa kegirangan, jiwa umur 15 tahun nya kembali keluar.

"Sekolahmu bagus.. sayangnya aku mati sebelum masuk SMA.. eeeng, Deagra?"

"Hum?"

"Apa aku boleh membuat satu permintaan lagi..."

"Apa itu?"

"Heemm, ini sangat mustahil. Tapi, nanti sajalah aku katakannya."

"Kenapa tidak- Wildan, itu... itu Lucas!!" Pekik Deagra tertahan.


Stay or DieWhere stories live. Discover now