The Answer - Play The Memories

710 39 0
                                    

"Lucas, aku Wildan." Ucap Wildan ke Lucas, yang berhasil merubah raut wajah Lucas menjadi tanda tanya. Dia tidak tahu siapa sosok didepan nya. Sosok yang nyaris sempurna, apakah mungkin orang ini yang ingin ia ketahui selama ini? Yang sengaja Dea sembunyikan. 'Wajar saja aku ditolak' pikir Lucas selintas.

"Siapa kau?" Tanya Lucas dingin.

"Wildan,"

"Maksud ku, kenapa kau bisa kenal aku?"

"Sejarah yang cukup panjang, jika aku menceritakan nya. Jadi jangan bertanya seperti itu. Aku ingin membantu mu." Wildan mendarat kan pantat nya di sebelah Lucas. "Sarah," ucap Wildan.

Dahi Lucas berkerut menjadi-jadi, "Sarah?" Ulangnya.

"Orang yang menabrak Deagra adalah Sarah. Aku melihat jelas, kau berteriak agar Dea berhenti. Usaha yang bagus. Dea tidak mendengarnya. Aku berniat untuk menolongnya, sial nya Bianca menghalangi ku. Hingga semuanya terlambat. Sarah tersenyum puas dari dalam mobil kemudian pergi tanpa rasa berdosa." Penjelasan yang tentunya, tak di mengerti oleh Lucas.

"Aku bisa melihat hal yang tidak bisa kau lihat, jadi percayalah kepadaku. Tapi cobalah untuk tidak percaya ketika aku nantinya mengatakan siapa aku."

"Sarah Hurrydson, anak dari pemilik Gedung HDsn apartement di seberang rumah sakit ini. Termasuk orang terkaya di Jakarta. Pergilah ke sana, lakukan yang bisa kau lakukan. Jangan lupa, tidak sembarang orang yang bisa bertemu dengan gadis itu-"

"Tunggu, siapa namamu tadi? Dan, Daniel? Danwil?"

"Wildan,"

"Kau bilang, percaya padamu? Aku bahkan belum bisa menyebut namamu dengan benar, pergilah. Siapapun kau, jangan ceritakan omong kosong yang terdengar hebat seperti tadi."

Wildan berdiri dengan kesal dari bangku nya. "Setelah aku menunjukan ini, jangan ada pertanyaan apapun. Percayalah padaku, seperti Deagra mempercayaiku." Ucap nya. Lucas menoleh ke arah Wildan, sambil bersandar di bangku.

*jleb

Tubuh Lucas kaku seketika, nafasnya sempat tercekat, namun perlahan ia kembali merasakan bahwa dirinya hidup. Tetapi ada yanga aneh di dirinya. Ada sosok lain menghinggapi dirinya. "Aku melakukan hal yang sama terhadap Deagra. Sesekali mendiami tubuh nya agar aku merasakan hidup kembali." Mulut Lucas terbuka mengeluarkan suara yang sama dengan suara Wildan.

Lucas tak bergeming di tempat. Kemungkinan Wildan mengendalikan tubuh Lucas agar Lucas tidak mengeluarkan reaksi dan gerak yang berlebihan. "Seperti yang kau pelajari di sekolah. Hanya roh yang bisa masuk kedalam tubuh manusia yang masih hidup. Dan," ucapan Wildan terhenti, karena seorang suster berjalan melewati koridor itu.

Wildan membuat senyuman di bibir Lucas, setelah suster itu lewat. Tiba-tiba mereka menghilang. Wildan membawa Lucas ke tempat yang sangat sunyi dan gelap seperti berada di dunia lain. Atau dunia nya Wildan?

Lucas tetap tidak bergeming.

"Aku akan menunjukan sejarah yang panjang tadi, tolong simak dan perhatikan, apa yang kau lihat itu adalah fakta nya."

Lucas melihat sesuatu di hadapannya. Itu adalah sebuah rumah tua, dan dirinya bersama Deagra serta Bianca dan teman-teman. Lucas menyadari sesuatu, itu seperti reka ulang suatu kejadian. Dan di hadapan nya sedang diputar kejadian itu dengan jelas. Sensasi menonton bioskop yang dirasakan Lucas. Namun itu hanyalah ingatan Wildan yang terpasang sementara di pikiran Lucas, agar Lucas dapat mengingat dan melihat kejadian itu, seolah-olah berada di depan matanya.

Kejadian itu tampak runtut, dari awal saat christ membuka pintu gudang, hingga semua yang dilakukan Bianca dan teman nya terlihat jelas.

Lucas geram, tangannya terkepal. Perlahan, Wildan membiarkan Lucas untuk bergerak sesuai emosinya.

Tiba saat mereka keluar dari sana. Satu kenyataan yang mengerikan bahwa Lucas pernah berhubungan dengan arwah, yaitu arwah Kirena Yoan yang menjelma menjadi Deagra. Sedangkan tubuh asli Deagra masih berada di dalam rumah itu.

"Jadi bukan Dea yang menolak ku saat itu?" Sudut bibir Lucas sedikit tertarik ke samping. Mengingat ia sempat menyatakan cinta kepada arwah.

Ingatan itu terus berputar. Lucas sedikit kesal ketika Deagra tinggal bersama Wildan, hari-harinya penuh tawa. Deagra rela Wildan mendiami tubuhnya, agar wildan dapat melakukan hal yang sempat menjadi impian nya.

"Hhh," desah Lucas.

Sekarang, kejadian saat di sekolah, pertarungan yang pikirnya tak masuk di akal. Deagra bertarung melawan makhluk-makhluk gaib berwujud Christ atau apalah itu. Sampai akhirnya Christ meninggal.

Kemudian, saat-saat terakhir Wildan akan pergi. Wildan mendatangi Deagra di ruang musik. Apa yang menjadi pertanyaan nya terjawab sudah. Sungguh, ingatan itu membawa banyak hikmah bagi Lucas. Salah satu nya, mereka saling mencintai.

Sudahlah. Kali ini Lucas hanya ingin mengambil hikmah yang positif.

*gdprakk

Suara pot jatuh dari balkon kamar Deagra di rumah Lucas. "Ternyata, kau yang mendatangi rumah ku saat itu? Dan kau juga merupakan pelaku yang meneror Deagra? Sialan kau!" Geram Lucas.

"Tenanglah, aku diam-diam menjaga Deagra bukan menyakitinya. Diakhir ingatan ku, kau akan melihat peneror itu." ucap Wildan pelan.

Ingatan itu terus berputar. Lagi-lagi pertarungan Wildan melawan roh, roh Bianca? Bianca sudah meninggal?

Tampak jelas kejadian dimalam itu, Wildan berdiri di sudut ruangan cafe memperhatikan Deagra dan Lucas. Kemudian kedatangan Sela dan Lian. Hingga mereka terlibat kejar-kejaran.

Benar yang dikatakan Wildan, Lucas bisa melihatnya, melihat orang yang berada di dalam mobil yang menabrak Deagra, itu adalah Sarah. Dia sendiri bisa melihat dirinya sendiri sedang berteriak ke arah Deagra. Namun tak dihiraukan Deagra.

Wildan ingin membantu, namun sekelebat bayangan memukul mundur roh Wildan hingga Wildan tak sempat untuk menyelamatkan Deagra.

Tanpa disadari Wildan, Lucas memberontak hebat. Mengharuskan Wildan keluar dari tubuh Lucas. Wildan berdiri di depan Lucas. "Mulai sekarang percayalah padaku, aku hanya ingin membantu mu menyelesaikan masalah ini, aku tidak berhak menyelesaikan seorang 'manusia' di tanganku, karena 'manusia' tidak ada di dunia ku. Jadi, aku serahkan dia kepadamu. Aku sudah menyelesaikan sosok yang sering muncul di dalam mimpi Deagra, dan kupastikan dia tidak akan hadir dalam tidur nya lagi."

Stay or Die

Stay or DieWhere stories live. Discover now