Sepuluh : Misterius Man

299K 17.8K 676
                                    

Seorang maid mengeluarkan  kue dari oven, kue itu mengepulkan asap panas,sekaligus menguarkan wangi ke penjuru ruangan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Seorang maid mengeluarkan  kue dari oven, kue itu mengepulkan asap panas,sekaligus menguarkan wangi ke penjuru ruangan. Nayra menghirup udara dalam-dalam. Tidak sabar mencicipi kue resep Mama Fania.

"Pelan-pelan sayang masih panas."

Nayra mengambil garpu,memotong sebagian kue yang tersaji di piring,meniupnya lalu memasukkan nya ke dalam mulut. Nikmattnyaaa.,Sambil memejamkan mata Nayra meresapi rasa asam strawberry dan gurih nya keju yang lumer di dalam mulutnya.

"Enhaak anged Mah..."

Mama tertawa mendengar Nayra yang berucap susah payah karena kue didalam mulutnya.

Tiba-tiba pandangan Mama Fania berubah sendu. Senyumnya memancarkan sejuta kasih sayang.

"Sampai saat ini Mama bersyukur banget Devano bisa ketemu kamu. Mama bangga punya anak jenius kaya Dev,tapi Mama sedikit khawatir,sejak kecil Devano itu minim ekspresi. jarang ketawa,jarang marah,nangis pun jarang. Mama takut dia gak tumbuh seperti anak lainnya. Devano selalu bisa melakukan apapun tapi itu tetep gak bikin mama tenang. Sampai kamu dateng,makasih sayang.. mama gak tau kalo gak ada kamu."

Mata mama Fania berkaca-kaca penuh haru,Nayra juga merasakan perasaan itu. Kasih sayang yang begitu besar dari ibu untuk anaknya. Nayra meletakkan garpunya lalu berhambur memeluk Mama sang pacar.

"Nay yang makasih Mama,keluarga ini udah kaya keluarga kedua buat Nay. Makasih udah nerima Nay,udah sayang sama Nay. Nay juga gak tau kalo gak ada Devano gimana hidup Nay selama ini. Nay kan cengeng,lemah,gak cantik,gak sexy. Masih untung Devano mau sama Nay."

Mama Fania menyusut air matanya. Sedangkan Nayra sudah terisak,terbawa euforia yang dibawa wanita paruh baya itu. "Hush gak boleh ngomong gitu. Nayra yang terbaik buat Devano."

Kemudian mereka kembali berpelukan,menangisi sesuatu yang mungkin bagi orang lain adalah hal konyol untuk ditangisi sampai bercucuran air mata,seperti Devano contohnya. Cowok itu bersandar di pintu dapur memperhatikan dua wanita itu. Devano mendecak,tidak habis pikir pada Mamanya yang jika bertemu Nayra akan meracuni Nayra nya dengan hal-hal konyol ala Mama Fania.

"Udah,Ma!" Akhirnya Devano angkat bicara. Mama Fania terlonjak kaget,lalu mencari-cari asal suara.

"Devano!! Kamu ngangetin Mama aja. Kalo mama jantungan gimana coba. Dasar anak durhaka!"

Disampingnya Nayra mengangguk mengiyakan.

"Papa nungguin Mama di meja makan." Devano memberitahu sambil memberi isyarat pada Nayra untuk mendekat padanya.

Mama Fania melepaskan Nayra dengan cepat. "Apa? Papa kamu udah pulang? Ternyata dia takut juga sama anceman Mama. Awas aja Papa kalo gak pulang. Yaudah Nay,Mama nemuin Papa dulu ya. Makan kuenya yang banyak sayang,nanti sisain sedikit aja cuma buat temen minum teh sama Papa di kebun belakang kok."

DEVNAY (Telah Terbit)Where stories live. Discover now