BAB 10

74 26 12
                                    

Happy Reading~

Author pov

Setelah selesai bersiap-siap, Vira turun menuju ruang makan untuk sarapan bersama. Saat-saat yang seperti ini yang membuat Vira bahagia. Sesederhana itu untuk membuat Vira bahagia. Hanya dengan sarapan bersama keluarganya.

"Pagi, pa, ma, bang."

"Pagi," balas mama dan bang Zaki.

Papa hanya bergumam tak jelas dan melihat handphone-nya.

Hanya ada suara dentingan sendok dan garpu yang beradu dengan piring. Tidak ada satupun yang ingin membuka percakapan. Papa sibuk menikmati makanannya. Mama juga begitu. Sedangkan Zaki sedang tidak ingin berbincang-bincang. Vira yang tidak tahu harus berbuat apa pun sesekali berdeham kecil.

Kemudian, Zaki berdiri dari duduknya dan memakai jaketnya. Dia bersiap-siap untuk berangkat kerja. Zaki pamit kepada mama dan papanya kemudian keluar dari rumah menuju pekarangan depan di mana motornya terparkir.

Vira juga mempercepat makannya kemudian berpamitan dengan kedua orang tuanya itu.

"Vira berangkat kuliah ya ma, pa."

"Kamu hati-hati di jalan ya," ucap mama sambil mengelus rambut Vira.

"Pa, Vira pamit berangkat kuliah," ucap Vira sambil menciup tangan kanan papanya itu.

Papa yang sedari tadi masih sibuk dengan handphone-nya terlihat acuh tak acuh.

"Hmm, hati-hati," ucap papa.

Vira segera keluar rumah sambil menenteng tasnya. Dia berjalan sebentar ke pangkalan ojek kompleks rumahnya. Setelah dua puluh menit menyusuri jalanan menuju kampus, akhirnya ojek yang Vira tumpangi sampai di depan kampusnya.

"Ini bang, ongkosnya. Makasih," ucap Vira seraya menyerahkan imbalan untuk supir ojek tersebut.

Vira berjalan menyusuri koridor menuju ruang kelasnya. Tiba-tiba, salah seorang dosen memanggilnya.

"Alvira, kan?" tanya dosen tersebut.

"Iya, pak. Saya Alvira. Ada apa pak?" tanya Vira.

"Saya mau minta tolong untuk mengembalikan buku-buku ini ke perpustakan. Saya sedang terburu-buru. Bisa kan?" ucap dosen tersebut.

"Tenang saja, saya akan mengizinkan kamu telat masuk kelas kepada dosen yang mengajar di kelasmu sekarang."

"Baik, pak," ucap Vira sambil menerima tumpukan buku yang berada di tangan dosen itu. Sekarang tumpukan buku itu sudah berpindah ke kedua tangannya.

Vira berbalik menuju perpustakaan yang letaknya cukup jauh. Setelah sampai, Vira menghampiri penjaga perpustakaan dan mengatakan kalau buku-buku itu merupakan titipan dari seorang dosen. Vira mengamati perpusatakaan. Mengedarkan pandangannya keseluruh sudut ruangan. Pagi hari seperti perpustakaan masih sepi. Orang-orang akan datang kemari bila mereka selesai kuliah ataupun ada tugas dari dosen.

Setelah segala urusannya di perpustakaan selesai, Vira segera beranjak dari sana menuju ke kelasnya. Saat di perjalanan, dia melihat Bara sedang berbincang-bincang dengan perempuan yang ia tabrak di toko buku.

'Bara kenal dengan perempuan itu? Siapa dia?' batin Vira.

Ingin sekali Vira menghampiri Bara di sana. Tetapi, ia urungkan niatnya karena ia harus segera tiba di kelasnya. Vira akan menanyai Bara saat jam makan siang nanti.

Vira pun tiba di depan kelasnya. Ia mengetuk pintu dan terdengar sahutan untuk menyuruhnya masuk.

"Maaf, bu saya telat masuk kelas. Tadi, disuruh mengembalikan buku-buku oleh salah satu dosen," terang Vira kepada Bu Ratna, dosen ekonomi.

Kebahagiaan yang TerpendamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang