3

13K 614 130
                                    

"Mommy"bocah berumur 4 tahun itu terus-terus-an meneriakkan ibunya,mencari dimana wanita special bagi dirinya itu berada.

"Iya-iya"wanita anggun itu keluar dari kamar mandi yang berada didalam kamar rawat leo itu dengan tergesa-gesa.

"Mommy!"leo langsung memeluk so hyun yang sedang berdiri ditepi tempat tidurnya saat ini.

"Wae,wae?"so hyun terjenggit kaget saat leo langsung menubruk tubuhnya.

"Mommy,maapin leo ya"sesal leo.

"Eh?ada apa,sayang?"so hyun melepaskan pelukan leo dengan perlahan dan kemudian mengelus lembut rambut putra satu-satunya itu.

"Mommy,leo ingin beltanya,boyeh?"ujar leo dengan logat anak kecilnya.

"Tentu saja"so hyun tersenyum meyakinkan bahwa apapun pertanyaan leo,dia pasti akan menjawabnya.

"Apa..apakah leo punya daddy?"tanya leo ragu,lagi-lagi leo membuat so hyun terkejut,bagaimana bisa anak polosnya ini bertanya tentang..ayahnya?

"Kenapa leo bertanya tentang daddy?"so hyun berusaha menstabilkan dirinya,agar tidak gugup dan akhirnya melakukan kesalahan.

"Semua teman balu di cekoyah leo punya daddy,hali ini bu gulu culuh kita menggambal kelualga,dan bu gulu bilang,kelualga teldili dali ayah,ibu dan anak,leo punya mommy tapi kok leo ga punya daddy?"sejujurnya so hyun benar-benar akan menanggis sekarang juga,tapi menanggis didepan anaknya hanya akan membuat leo merasa bersalah dan bingung,putranya ini sangat pintar.

So hyun yang tadinya berdiri,sekarang beralih duduk disamping leo"begini sayang,daddy-nya leo sedang bekerja,mencari uang untuk kita,agar leo bisa sekolah dan bisa bermain dengan bali,kita tunggu daddy pulang ya,sekalian leo doain daddy supaya dapat uang yang banyak,trus cepet pulangnya yaa"

Dengan berat,so hyun berusaha tersenyum.

"Hm!"anak lelaki-nya itu,menganggukkan kepalanya berulang kali dengan ceria.

So hyun kembali memeluk tubuh munggil itu,memeluknya dengan kehangatan dan rasa kasih sayang.

Tok tok tok.

So hyun berjalan kearah pintu dan membukakan pintu ruangan tersebut,mata so hyun terlihat membulat sempurna saat melihat siapa yang mengetuk pintu ruangan rawat leo ini.

🌟🌟

"Apa yang harus kulakukan?"tanya chanyeol kepada sehun sembari meneguk soju-nya.

*soju,minuman keras di korea.

Jam kerja sudah habis,status sehun sekarang ialah sahabat yang dengan setia mendengar sahabatnya bercerita,dan jika ia bisa,mungkin dia akan mengeluarkan beberapa saran.

"Apakah kau akan melakukan hal yang kuminta?"ujar sehun menatap chanyeol tepat ke manik mata namja jangkung itu.

"Kenapa aku harus melakukannya?"tanya chanyeol.

"Tentu saja harus!ini demi masa depanmu,bodo-,-"sehun sedikit mengeprak meja yang berada direstaurant miliknya ini.

Ia,sehun memiliki sebuah restaurant besar di seoul,namun dia tidak memutuskan untuk mengundurkan diri dari park corp,karena hanya dialah yang chanyeol percaya.

"Cih,arraseo-arraseo,apa itu?"tanya chanyeol menatap kesal sehun.

"Mungkin kita memang harus menemukan kepala pemasaran yang lalu,dan mencari tahu kenapa so hyun keluar dari perusahaan,tapi yang terpenting,bukan itu sekarang,melainkan melakukan pendekatan"ujar sehun dengan mantap,layaknya sales sales yang sedang mempromosikan produknya.

Loving Never Forgetting. ✔️Where stories live. Discover now