19.forgiveness

3.6K 193 15
                                    

"hyun-ah,mianhada."wanita itu,mendekat dengan wajah rindu yang amat berat. Gadis dengan tongkat dikedua tangannya itu,memundurkan langkahnya perlahan,membuat wanita yang ada dihadapannya berhenti.

"sayang,ada apa sayang?ini eomma,kau tidak rindu dengan eomma?palli wa,kemarilah,eoh?"senyum yang sangat dirindukannya itu masih ada disana. Namun,tatapan sang ibu terlihat berbeda.

"oppa!aku membawa da—"gadis cantik dengan wajah polos itu,menjatuhkan barang bawaannya dengan wajah tersentak kaget.

"u-u-unnie!"joy—adik kandung so hyun dan suho—segera memeluk sang kakak dengan tatapan sendu. Disaat kejadian aborsi so hyun terjadi,joy tidak tinggal dengan kedua orang tuanya,hal ini dikarenakan ibu dari hee jin ingin salah satu cucunya hidup dalam keadaan berlimpah dan penuh dengan kemewahan,karena dia tidak suka dengan ayah so hyun yang miskin,awalnya pun,dia menentang pernikahan putrinya ini,namun mau bagaimana lagi,hee jin sudah terlalu mencintai joo hyeon,alhasil diumurnya yang ke-7 tahun,nenek mereka mengambil joy,merawat joy dan mengembalikannya kepada orang tuanya joy disaat gadis itu sudah berumur 15 tahun.

"selama ini,unnie ada dimana?"tanya joy dengan nada terisak. Tangan gadis itu tergerak untuk membalas pelukan sang adik. Mau bagaimana lagi,dirinya tidak bisa menahan perasaan senang dan rindunya.

"aku merindukanmu unnie."joy mengeratkan pelukannya.

So hyun tersenyum,membuat sang ibu,berjalan lebih dekat. So hyun yang menyadari itu,segera melepaskan pelukannya joy.

Dan,tanpa bisa diprediksi,gadis itu,beralih memeluk sang ibu. Rasa rindunya,tidak bisa dirinya ungkapkan dengan kata-kata untuk saat ini.

Sang ayah,mendekat dengan ragu,dan memilih ikut bergabung dengan sang istri.

Rasa rindu mereka mulai melonjak keras,air mata pun mengalir dengan derasnya dari mata indah so hyun.

"eomma,appa."lirih gadis itu,membuat yang lainnya,menatap mereka dengan wajah iba.

Leo menatap sang ibu dengan air mata dan juga ingus yang sudah mendesak keluar.

Joo hyeon,melepaskan pelukannya,dan membawa leo kedalam gendongannya."ohh yaampun,kenapa cucu harabeoji menangis?ohh cup cup cup."pria tua itu,mengusap air mata leo mengunakan jari besarnya yang kasar.

So hyun hanya menatap sang ayah dengan wajah tidak percaya.

"halabeoji?"tanya leo sembari terisak.

Joo hyeon tersenyum manis kepada leo,pria itu mengelus sayang surai hitam leo.

"tentu saja,mulai sekarang,tidak!dari,kamu diciptakan untuk lahir didunia ini pun,kamu itu,cucunya harabeoji."leo hanya mengernyitkan dahinya dengan bingung,tidak mengerti dengan segala kerumitan penggunaan bahasa sang kakek.

Ji hye dan jin ah,putri kecil hyeri sedang duduk dengan nyamannya diatas sofa,sembari menikmati film kartun yang terputar dengan indah dibalik layar besar dihadapan mereka ini.

"sayang,maafin eomma ya. Jinjja,mianhae-yo,hyun."so hyun mengangguk,hee jin mencium kening sang putri dan mengusapnya penuh kasih sayang.

"bi,tolong siapin makanannya lebih cepet ya."titah joo hyeon."hyun,kau makan malam disini saja yaa?dengan kita semua."wanita itu mengangguk.

"ji hye!kemari sayang."panggil so hyun. Bocah kecil itu bangkit dari duduknya dan dengan cepat menghampiri sang ibu.

"ne,eomma?wae-yo?"tanyanya dengan wajah bingung,yang membuat so hyun tersenyum gemas. Wanita itu mengusap perlahan air matanya.

Loving Never Forgetting. ✔️Where stories live. Discover now