Chapter 15

4.5K 243 2
                                    

Diandra menopang dagunya dengan tangan yang bertumpu di atas meja. Pikirannya kembali memutar kejadian beberapa hari, dimana Kevan tiba-tiba menciumnya di depan Giofany. Ia bahkan ingat bagaimana terkejut nya Giofany, Kelly, dan Rasti.

Tanpa sadar ujung jarinya memegang bibir sambil senyum-senyum sendiri, Helena yang melihat menggelengkan kepalanya heran.

"Eh, ngapain lo senyum-senyum kek orang gila megang bibir begitu?" tanya Helena membuat Diandra kikuk.

"Aa ... siapa juga yang senyum-senyum." Elak Diandra. Ia tidak mungkin menceritakan hal gila itu ke Helena.

Bahkan, Kevan yang tengah bersenda gurau dengan Rio dan Teddy juga ikut senyum-senyum sendiri mendengar ucapan Helena. Diandra mengingat kejadian beberapa waktu lalu? Mungkin. Pikir Kevan.

"Ngapain lo ketawa? Perasaan Rio ngelawak garing dah," ucap Teddy membuat Kevan kikuk kemudian.

"Lucu kok lucu," ucapnya tertawa garing. Kepalanya memutar ke belakang melirik Diandra yang tengah menutupi pipi merahnya.

"Jadi, lo bukan cuman bantuin dia, tapi juga udah suka, ya sama dia." Ucapan Teddy membuat Kevan merubah ekspresinya menjadi seringaian.

"Udah bilang belum?" tanya Rio melirik Diandra yang sedang tertawa bersama ketiga sahabatnya.

"Lagi nunggu waktu yang tepat." jawab Kevan.

"Keburu di embat sama Teddy." Bisik Rio pelan.

Teddy mendorong pelipis Rio dengan kedua jarinya—jari telunjuk dan jari tengah— membuat kepala Rio sedikit oleng. "Lo kali yang mau nyalip," ucap Teddy membuat tawa Kevan pecah.

~♦ ♦ ♦~

"Gue nggak habis pikir sama Kevan, bisa-bisanya dia nyium Diandra di depan gue, waktu gue sama dia dulu pacaran nggak pernah begitu." umpat Giofany kesal.

Entah apa yang membuat Kevan bisa-bisanya jatuh cinta sama seorang cewek seperti Diandra. Pikir Giofany.

"Terus sekarang kita ngapain, Fan?" tanya Rasti, membuat Giofany berteriak gemas.

"Aaaarghh! Gue bakal buat mereka putus!" ucapnya geram. Kelly dan Rasti mengangguk mengerti.

"Caranya?" tanya Kelly.

"Itu yang perlu kita pikirin." ucap Giofany.

"Gue punya rencana," ucap Rasti manggut-manggut, membuat Giofany menatapnya penasaran, begitu juga Kelly.

"Apa rencana lo?" tanya Giofany.

"Gue yakin, Diandra pacaran sama Kevan bukan atas dasar cinta." ucap Rasti sambil memasang ekspresi dramatis.

"Kenapa lo bisa berpikiran begitu?" tanya Giofany bingung.

"Karena Diandra suka sama Yarsaf, gue pernah ngamcam dia, kalau dia nggak jauhin Yarsaf gue sama Kelly bakal bilang sama Aleta, Helena, dan Zelfa. Gue rasa Kevan nggak tahu itu," ucap Rasti. Langsung disambut tepuk tangan dari Giofany.

~❤❤❤~

Diandra berjalan menyusul teman-temannya di lapangan basket, untuk menonton latihan basket. Anak basket beberapa minggu ini fokus latihan basket untuk persiapan turnamen.

PERFECTWhere stories live. Discover now