Chapter 3

10.6K 872 104
                                    

-Ro’s POV-

“Ro!”

Aku terkesiap ketika mendengar suara Harry yang memanggilku dari luar. Aku yang sedang menonton salah satu film dari Elena pun langsung meraih remote dan menekan tombol pause sebelum turun dari tempat tidur dan mengecek ke jendela kamarku. Kulihat Harry yang berdiri di halaman rumahku sambil melambaikan kedua tangannya, memberi sinyal agar aku segera turun dan menemuinya di luar.

Ada apa lagi sekarang? Belum puas ia menertawaiku siang tadi? Memutar bola mata, akhirnya aku turun ke lantai bawah dan menghampirinya. “Ada apa?”

Harry menyunggingkan senyumnya yang belum pernah kulihat sebelumnya, “Kau mau pergi berkencan denganku?”

Apa? Ia bilang apa? Kencan? “Apa?”

“Aku bilang apa kau mau pergi kencan denganku besok malam?”

Aku terdiam, mengerutkan kening dan berusaha untuk mencerna kata-kata Harry barusan. Ia mengajakku kencan? Apa tidak salah, hah? Ia pasti sedang bermain-main denganku. “Tidak.”

Dalam sekejap senyumannya itu langsung menghilang, tergantikan oleh ekspresi datar yang sama sekali tidak membuatku berubah pikiran. “Kau lesbian?”

Mulutku menganga lebar, kaget oleh ucapannya yang sudah sangat familiar di telingaku. Tidak aneh sih, tapi tetap saja mengapa selalu pertanyaan itu yang terlontar dari orang-orang? Kupikir ia sudah tahu jawabannya dari Elena!Gadis batinku langsung mengeluarkan api dari dalam mulutnya dan menggeram seperti hewan buas.

“Tentu tidak, idiot!”

“Lalu mengapa kau tidak mau pergi kencan denganku? Dan mengapa kau tidak memiliki seorang kekasih?”

Oh? Aku tergelak ironi karena pertanyaannya. Sudah kuduga ajakan kencannya itu hanya omong kosong! “Pertama, aku tahu kau ini pria macam apa, Harry. Kau mata keranjang dan seorang player! Kedua, aku sama sekali tidak tertarik dengan pria mana pun untuk saat ini, dan mengenai alasan mengapa aku tidak memiliki seorang kekasih, itu sama sekali bukan urusanmu. Kau mengerti?”

Harry memicingkan matanya, mulutnya sedikit terbuka terlihat seperti sedang memikirkan sesuatu, “Termasuk denganku?”

“Termasuk denganmu!” aku menegaskan dan benar-benar memaksudkannya.

Harry langsung terdiam. Kuperhatikan ia menundukkan wajahnya dan mendengus pelan kemudian menyengir lebar, “Oke, aku mengerti. Sampai jumpa kalau begitu.” Dan ia pergi, dengan langkah lebar dan tanpa melihat ke arahku sama sekali.

Jk, dasar orang aneh. Aku memutar bola mata sebelum berbalik dan kembali masuk ke dalam rumah. Sedang kesetanan apa dia?

***

“Ro, awas!” aku mendengar seseorang berteriak dan seketika itu pula aku merasakan bola voli yang menghantam belakang kepalaku dengan keras hingga aku nyaris terdorong ke depan. Perlahan aku pun berbalik sambil mengusap-usap bagian belakang kepalaku yang sakit dan berdenyut-denyut. Persetan dengan orang yang telah melemparnya padaku. Tapi ia sedang beruntung karena saat ini aku sedang tidak mood untuk mencari keributan, siapa pun itu aku tidak peduli.

The Middle (Harry Styles - Short Story)Where stories live. Discover now