Part 4

285K 14.4K 394
                                    

BRAK!BRAK!BRAK!

"Apaan sih?!" Teriak Azka kesal dari dalam kamarnya sambil tetap memeluk gulingnya erat. Ia tahu, itu pasti ulah kakaknya yang menendang pintu kamarnya sampai ia terbangun.

"Udah jam setengah 7 pagi!" Jawab Farrel dari luar kamar sambil tetap menendang pintu kamar Azka.

"Yaa bentar lagi!"

Setelah 5 menit ia tertidur lagi, ia pun bangun dan bersiap-siap menuju sekolah.
Kemudian, setelah berpakaian, Azka turun menuju meja makan untuk sarapan.

"Azka, jangan bangun telat melulu bisa gak?! Gue juga kan jadi telat!" Gerutu Farrel.

"Gue ngantuk, kak.."

"Suruh siapa kamu pulang malem terus?! Siapa yang ngajarin kamu kayak gini? Berandalan!" Kata mama Azka sambil mengoles selai ke-roti Azka.

Mendengar dirinya di-ceramahi panjang lebar oleh mama-nya, Azka hanya diam tanpa menoleh sedikit pun kepada mama-nya.

"Azka, papa larang kamu jadi anak nakal dan berandalan kayak gini! Kamu dan Farrel itu bakal jadi penerus perusahaan papa! Contoh kakak kamu, Farrel!" Tambah sang papa menasihati Azka.

Azka paling tidak suka di ceramahi panjang lebar, lalu ia langsung beranjak dari bangkunya menuju mobil Farrel.

"Kak, gue udah selesai makan. Ayo buruan ke sekolah! Nanti kita telat!" Ajak Azka sambil terus berjalan.

Melihat kelakuan anaknya itu, kedua orang tua dan kakak nya hanya bisa menggelengkan kepala dan bersabar.

"Ma, pa, Farrel berangkat dulu ya," pamit Farrel pada kedua orang tuanya, lalu ia pergi ke sekolah.

                                      🌹

"Az, gue gak suka lo selalu diemin mama papa setiap dinasehatin. Itu gak sopan, Az.." tegur Farrel kepada Azka yang sedang menatap kaca mobil dengan tatapan kosong.

"Lo mau ikut-ikutan kayak mereka? Sok nasihatin gue?"

"Kenapa sih lo sebegitu bencinya sama mama papa?! Dia itu orang tua kandung kita!" Bentak Farrel sambil menghentikan mobilnya di pinggir jalan secara mendadak.

"Mereka memang orang tua kandung kita. Tapi, mereka gak nganggep kita sebagai anak kandung, kak! Kakak sadar nggak sih?!" Kata Azka yang amarahnya sudah memuncak. Kini, suaranya jauh lebih tinggi dibanding Farrel. "Dari semenjak kita kecil juga, siapa yang ngurusin kita?! Pembantu. Memangnya mama pernah ngurusin kita? Kakak sadar nggak? Mereka cuma mikirin kerjaannya aja! Gue gak bakal anggap mereka orang tua kandung kalau mereka aja ga anggap gue sebagai anak kandung! Kalau kakak memang masih anggap mereka orang tua, silahkan aja. Tapi, aku harap kakak sadar perlakuan mereka sama kita. Kita cuma dijadiin prajurit yang bakal jadi penerus kantor laki-laki itu!" Marah Azka.

Kini, matanya memerah saking kesalnya. Ia pun tak rela menyebut lelaki itu dengan sebutan "papa". Kemudian, Azka keluar dari mobil Farrel. Lalu, menyetop taksi dan berangkat ke sekolah menggunakan taksi. Didalam mobil, Farrel sedang menahan tangisnya sambil memukul-mukul stir mobil sampai tangannya memerah. Ia sedih jika mengingat perlakuan orang tuanya yang memang tidak peduli padanya dan Azka.

"Sekejam itu perlakuan mama papa sama gue dan Azka?"

                                       🌹

  Disekolah, setelah Azka membayar taksi, ia turun dari taksi dan menuju ke kelas. Gaya berpakaian Azka setiap hari tidak ada beda nya. Baju dikeluarkan, dasi hanya diikat asal-asalan, dan tas hanya disampirkan sebelah bahu. Ia berjalan sambil mendengarkan musik lewat earphone nya.

BAD BOY VS KETUA OSIS (selesai)Where stories live. Discover now