Dua

37 9 7
                                    

Happy Reading 💛💚💜

------------

"O yaudah gue balik ke kelas dulu ya Dan.." baru saja Clara ingin melangkahkan kaki, kakinya keseleo batu. Sebelum pantat nya mendarat di tanah, tangan kekar menangkap badan mungil Clara dengan cekatan. Yap, Zidane yang menyelamatkan Clara. Dan akhirnya...mata mereka bertemu dengan tatapan yang tak bisa diartikan

*

Clara POV

'Kenapa setiap di deket lo, gue ngerasa takut, takut lo gak bisa ada di deket gue lagi'

"Udah liatin guenya?" katanya dengan alis terangkat dan masih dengan posisi yang sama, dia nangkep gue!!!

"Eee maaf, gue berat ya?" gue berdiri dari posisi yang bikin jantung gue dugem tadi

"Sama sekali gak, orang kayak biting gitu dibilang berat..Hadeuhhh" katanya

"Btw, thanks ya Dan, udah dua kali lo bantuin gue"

"Gak usah bilang makasih, emang udah kewajiban gue bantu orang yang butuh bantuan," jelasnya

"Yahh gue jadi gak enak gini sama lo"

"Ya udah gini deh, gue bakal nurutin apa aja yang lo mau. Gimana?" tawar gue

Gue berharap banget dia mau terima tawaran gue. Seenggaknya gue bisa balas kebaikan dia. Tapi juga ada alasan lain sih, biar kita makin lengket. *elah lengket kek apa aja ya

"Ya udah nanti pulang sekolah, lo temuin gue di parkiran ya" ucap Zidane

"Oh ya jangan lama-lama Clar, gue orangnya gak bisa nunggu. Ya udah gue balik ke kelas dulu ya" lanjutnya sambil bergegas ke kelas

*

"Lo langsung cabut Clar?" suara toa Andin memenuhi seisi kelas, padahal orang yang ditanya ada di sampingnya

"Ndin, bisa gak lo ilangin suara toa lo tu. Berisikk tau gak!!!" ketus Clara

"Udah bawaan Clar," jawab Andin

"Tapi lo harus bisa ngertiin situasi jugak dong, orang gue ada di sebelah lo, ngapain harus teriak-teriak gitu"

"Gak tau..hehe" Andin memasang tampang polos seakan tak tau apa-apa

"Serah lo Ndin, serahhh!!" Clara yang sudah gedhek dengan sahabatnya itu, langsung melenggang keluar kelas karena sekarang sudah jam pulang sekolah

"Ra, Clara kenapa sih?" tanya Andin

Sedangkan orang yang ditanya hanya mengangkat bahu sambil terus makan cemilan yang ada di tangannya

"Ra!! Gue tu tanya sama lo, lo denger gak sih?"

Lagi-lagi Ara hanya mengangkat bahu, menatap Andin sebentar lalu fokus lagi pada cemilan-cemilannya. Yang membuat Andin ingin sekali memukuli sahabatnya itu dengan pentungan security

*

Zidane sudah menunggu Clara di parkiran sambil bertengger di motor ninja kesayangannya sambil sesekali bersiul ria. Hal itu tentu saja membuat beberapa siswi yang melewatinya, menatapnya dengan tatapan kagum. Bagaimana gak kagum? Wajah blasterannya dengan alis tebal, bulu mata lentiknya, hidung mancung dan bibir yang berwarna merah muda yang menandakan bahwa ia bukan seorang perokok mampu menyihir siapa pun yang menatapnya.

I'm YoursWhere stories live. Discover now