+11 : Sesulit Itu Ya Untuk Ngaku Kangen?

135K 15.9K 528
                                    

       


Adara Darra : Maaaaaaaas.

Elliot DDathan : Ya?

Elliot DDathan : Udah pulang? Gimana acara keluarganya?

Adara Darra : Lumayan. Setidaknya hari ini Mama cuma 121 kali minta Dara nikah.

Adara Darra : Biasanya 1.501 kali :P

Elliot DDathan : Hahaha.

Adara Darra : Mas, Mas, Mas.

Elliot DDathan : Ya?

Adara Darra : Sebenarnya nama lengkap Mas El itu siapa sih?

Adara Darra : Seingat Dara, waktu itu Papanya Mas El bilang kalau nama Mas Daniel.

Elliot DDathan : Elliot Daniel Dathan.

Elliot DDathan : Karena namanya belibet, dipanggil El dari Daniel.

Adara Darra : Iya, nama Mas memang belibet.

Adara Darra : Artinya apa?

Adara Darra : Jangan bilang kalau nggak ada artinya, dan Papanya Mas kasih nama itu cuma biar terdengar keren aja?

Elliot DDathan : Elliot Daniel atau Daniel Elliot artinya Raja Keadilan yang tinggi dan kekar.

Elliot DDathan : Dathan diambil dari nama Ayah.

Adara Darra : Kok nggak pantes?

Adara Darra : Mas El memang tinggi sih, tapi kan nggak kekar.

Adara Darra : Buncit pun :P

Elliot DDathan : Tumben kamu ngirim pesan random?

Elliot DDathan : Biasanya juga dikirimi pesan balesnya males-malesan?

Adara Darra : Dara lagi nggak ada kerjaan aja sih.

Elliot DDathan : Sesulit itu ya untuk ngaku kangen?

            Dara langsung terduduk karena pesan terakhir El. Kangen? Mana mungkin ia kangen pada El!

            Iya kan?

            Harusnya sih iya.

            Iya nggak sih?!!!!!

*

28+ - JessJessica

*

"Memangnya umur kalian terpaut berapa tahun?"

"Ngaruh?"

Ekspresi siap mengamuk yang ditunjukkan Dara membuat David berdeham ngeri, namun tetap mencoba peruntungannya dengan menebak, "Di bawah Mas Nendra satu tahun?"

Dara menelan ludah dan menggeleng, "Nggak."

David berkedip tanda bingung, "Di atas kita satu tahun?"

"Nggak, ih! Kok kamu bloon sih?"

"Lebih tua daripada Mas Andra?" Kali ini David memasang ekspresi ngeri sungguhan.

"Nggak! Nggak! Nggak!" Bentak Dara sambil memukul lengan pria itu, "Lebih tua setahun daripada Mas Nendra."

"Kamu pacaran dengan Om-Om?"

"Cuma jarak tiga tahun," Dara mati-matian berusaha mempertahankan harga dirinya, "Dan kami nggak pacaran."

"Nggak pacaran atau belum pacaran?"

"......."

"Oke, belum pacaran. Itu artinya kamu akan pacaran dengan Om-Om itu."

            Ingin rasanya Dara menghajar kepala David dengan menggunakan buku tebal di tangannya, namun terpaksa mengurungkan niat karena tidak ingin menjadi tersangka di dalam kasus kekerasan. Lagipula Dara telah bertekad untuk memberi dirinya sendiri kesempatan untuk memaafkan David, dan alasan itulah yang membuatnya menerima ajakan pria itu untuk bertemu. Dara telah menghabiskan beberapa malam terakhirnya untuk mengingat kembali segala hal yang pernah mereka lewati bersama, dan menyadari kalau ia hampir melupakan semua kebaikan yang pernah dilakukan David karena satu kesalahan yang diperbuat oleh pria itu. Sudah cukup segala drama amarah dan sakit hati yang dulu membuat dadanya penuh dengan dendam. Dara ingin memulai hidup baru yang dimulai dari memaafkan David dan memaafkan dirinya sendiri.

"Tapi kalau mendengar cerita kamu, sepertinya Om El cocok untuk kamu."

"Dia nggak setua itu David."

"Mengingat posisi kamu sebagai anak bungsu yang kelebihan kasih sayang, sikap dan sifat dewasanya Om El pasti membuat kamu lebih nyaman untuk menjadi diri sendiri."

"Dia bukan Om-Om!"

David tertawa dan mengangkat tangannya ketika melihat Dara mengacungkan tinju, "Oke, maaf. Aku cuma bercanda."

Dara menurunkan kembali kepalan tangannya kemudian bertanya dengan penasaran, "Kamu merasa canggung nggak sih, dengan situasi kita sekarang?"

"Membicarakan tentang calon pacar kamu sementara status kita mantan pacar?"

"Hm."

"Kamu harus tahu kalau aku peduli sama kamu. Kamu boleh nggak percaya tapi aku benar-benar berharap kamu bahagia, sama seperti aku yang juga bahagia," David mengatakan itu dalam nada-nada lambat yang khidmat, "Karena sebelum semuanya jadi berantakan, kita memulai semuanya dari hubungan pertemanan. Tapi tentu saja aku nggak akan meminta kamu untuk jadi temanku lagi. Selain kepercayaan yang rusak, ada waktu yang terlanjur membentang dan membentuk jarak di antara kita. Aku nggak akan meminta kamu menyeberangi jarak itu untuk jadi temanku, karena aku yakin kalau kita udah berjalan di koridor yang benar. Kamu dengan pacarmu, dan aku dengan tunanganku, di jalan kita masing-masing."

Dara masih mendengarkan, sementara David tertawa canggung sambil mengusap tengkuknya, "Mungkin suatu saat nanti hidup kita kembali bersinggungan, katakanlah lewat acara reuni lainnya. Kalau ketika itu terjadi kamu bersedia membalas senyumku, itu udah cukup untukku. Aku nggak akan meminta hal-hal muluk seperti diundang ke pernikahan kamu, karena aku sendiri cukup yakin kalau aku nggak akan mengundang kamu ke pernikahanku. Bukan karena aku benci sama kamu, melainkan karena sekuat apapun kita mencoba untuk saling memaafkan, ingatan tentang masa lalu buruk kita pasti akan kembali tiap kali nggak sengaja bertemu. Aku nggak mau menyakiti diri kita berdua dengan cara seperti itu."

"Kamu akan berangkat keluar kota lagi ya?" Tanya Dara mencoba menebak arah pembicaraan mereka.

David mengangguk untuk membenarkan, "Itu kenapa aku ngajak kamu keluar. Aku mau pamitan karena besok aku pulang ke Jakarta."

Dara memikirkan kalimat pria itu kemudian mengacungkan jari kelingkingnya ke arah David, "Aku janji akan nyengir selebar mungkin kalau di masa depan kita berpapasan."

David memandangi jari gadis itu sebelum balas mengaitkan jari kelingkingnya pada Dara dengan senyuman yang mulai tercipta di bibirnya, "Aku janji akan menerima kamu sebagai besan kalau ternyata anak kita berjodoh."

            Dara tertawa dan sedang memikirkan janji apalagi yang akan dibuatnya ketika mendengar seseorang menyerukan namanya. Bukan ekspresi penasaran El yang membuat Dara hampir menangis, melainkan tatapan bengis yang dilemparkan Nendra untuk pria di hadapannya. Dara tidak mengerti kenapa hidupnya harus sesial ini.

**

JJ.

28+ (Slow Update)Onde as histórias ganham vida. Descobre agora