CONFUSION

639 51 0
                                    

Chanyeol dengan kasar membuka kunci pintu depannya dan terburu-buru dengan marah, membanting pintunya tertutup. Beberapa airmata terus-menerus meluap pada pipinya yang memanas sesaat Ia bersandar pada pintu. Dia terisak dan bernapas dengan parau, kejadian yang sebelumnya masih menyambangi pikirannya hingga lututnya menyerah dan Ia membiarkan dirinya meluncur jatuh ke bawah pada pintu. Dia dengan cepat pergi, Kris sudah mengejarnya tetapi lelaki China itu kemudian mundur, mengetahui bahwa sosok Chanyeol yang pasti mengerikan akibat perasaannya yang tak dapat berhenti untuk hadir itu untuk tak ingin terlihat.

Perasaan yang Ia miliki untuk Baekhyun sangatlah dalam. Dia tidak pernah merasakan hal seperti ini pada seseorang sebelumnya, sangatlah lucu dan gila, Chanyeol pikir dia gila.

Dia dengan perlahan bangkit berdiri lagi, kemarahan masih melingkupi pandangannya. Kemarahan, sakit hati, terluka, bermacam hal itu bercampur menjadi satu.

Menyeringai dengan cara yang gila dan menyeramkan, dia menendang vas kaca yang dengan segera hancur menghantam tembok. Dia kemudian berbalik dan bergegas ke kamarnya, gambaran tentang Sehun dan Baekhyun masih terbakar di dalam pikirannya dan dia mengangkat kepalan tangannya sebelum meninjunya pada kaca. "Dia hanya seorang jalang! Kenapa bisa aku jatuh cinta dengan seorang jalang?!" suara Chanyeol terdengar berang namun bergetar, tak memperdulikan bahwa kepalan tangannya mulai berdarah lebih dan bahkan lebih lagi.

Adrenalin dalam tubuhnya kemudian menyerah setelah dia menyadari apa yang telah Ia lakukan. "Tapi itu kau. Aku—itu semua adalah kau."

.

.

.

"real__pcy menginginkan video call dengan Anda."

Luhan mengerjap dua kali sesaat permohonan video call itu muncul. Sial, dia tengah mendengarkan beberapa boyband keren pada laptopnya.

Mereka tidak pernah melakukan video chat sebelumnya, jadi dia dengan penasaran menyetujui permohonan tersebut. Itu pasti sebuah keadaan darurat, kan? Dan fakta bahwa si raksasa tak memunculkan wajahnya di sekolah itu bahkan semakin menarik rasa penasaran yang lebih tua tersebut.

Chanyeol muncul di layar, membuat Luhan dengan kasar menelan ludahnya akibat pemandangan yang tak biasa. Matanya memerah, rambutnya berantakan, dan warna kulitnya memucat. Faktanya, Chanyeol terlihat sangat kacau, tetapi bahkan kemudian Luhan diam-diam masih memujinya yang terlihat tampan, dan bahkan hot. "Chanyeol, kau..."

"Jangan katakan apapun, tolong. Dan aku bersumpah jika kau mengatakan pada siapapun tentang—"

"Aku tidak akan," Luhan menghela napas, sedikit terganggu. "Jadi kenapa kau melakukan video call denganku?"

Chanyeol mengerucut dan menatap ke bawah, tak ingin untuk menunjukkan pada yang lebih tua akan kesakitan dan kelemahan di matanya. Sejujurnya, dia sebenarnya tidak memikirkan perihal video call ini samasekali.

"Ini tentang Baekhyun, kan..." Luhan agak mengeklaim kemudian bertanya. Chanyeol seketika mengangkat wajahnya setelah namanya disebutkan, kembali memberikan Luhan sebuah penampilan yang jelas akan dirinya. "Fuck, jangan katakan padaku—"

"Luhan, cukup diamlah!" raungnya, menundukkan kepalanya sambil mengusak rambut hitamnya. Dia mengambil napas dalam-dalam yang ternyata lemah sebelum sebelum bergerak menuju persoalan yang sebenarnya. "Cukup katakan padaku apa yang kau tahu tentang Baekhyun,"

Luhan mempelajari sikap yang begitu banyak akan yang lainnya lakukan sebelum Ia memulai untuk berbicara, "Aku mengunjunginya secara teratur, dia... aku tidak benar-benar tahu apa yang sebenarnya dia lakukan jika aku menjadi jujur disini," si pirang berbohong, tak ingin menyebutkan perihal mimpi buruk Baekhyun yang sebelumnya tentang Chanyeol. Dia benar-benar yakin si raksasa akan memberontak dan bereaksi berlebih dan, mungkin, bahkan berpikir bahwa Baekhyun sesungguhnya takut padanya.

I F**KED YOUR BOYFRIEND (INDO TRANS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang