Ku menatap jalanan yang padat kala sore menjelang, berisi keluhan dan
Umpatan akan macet yang tak kunjung usaiKu mengamati ramainya pasar di hari yang cerah, Berisi celotehan tentang harga cabai yang semakin melonjak
Ku menyimak megahnya gedung di tengah pusat kota, berisi kemarahan sang atasan akan kinerja bawahan yang tak pernah memuaskan
Beginikah keadaan dunia?
Hanya berisi segala kepenatan rutinitas yang tak pernah usai oleh segala kerumitannya.Hingga, sang penghuni lupa akan tujuan ia berada di sini, di dunia ini
Seolah ia memang hanya tercipta untuk dunia.
Dunia saja
Tak ada lagi orang-orang yang bersama menuju masjid
Tak ada lagi anak-anak yang berlarian belajar mengaji
Tak ada lagi pemuda-pemudi yang bergegas bermajelis ilmu
Semua telah hilang, tergantikan dunia
Dunia yang fana
Dunia yang menipu
Dunia yang akan berakhir, suatu hari nanti dalam sebuah kepastian.Pasti. Berakhir.
-Fw-