Disappointed

816 49 0
                                    

Author POV

  Masih dengan isakan Nura menjelaskan kepada Yuki apa yang terjadi. Termasuk saat bertemu Drakmoon dan siapa Juan sebenarnya. Yuki mendengarkan dengan seksama.

"Aku benar-benar menyesal," ucap Nura menunduk.

"Ternyata Drakmoon memang orang yang licik."

  Hening sesaat. Suara handphone yang berdering memecah keheningan. Yuki yang merasakan saku jaketnya bergetar langsung mengambil benda di dalamnya.

"Hallo? Iya Toshi. Apa Akito-kun bilang begitu. Baiklahlah akan aku sampaikan ke Nura-chan," ucap Yuki sambil menatap Nura.

  Setelah Yuki memasukkan handphonenya kembali ke dalama saku. Nura memandangnya meminta penjelasan.

"Nura-chan sebelumnya apa benar kau tidak mau menjelaskan apapun ke Akito-kun?" tanya Yuki memegang telapak tangan Nura.

   Nura tidak menjawabnya. Gadis itu menundukkan kepala tanda dilema akan perasaannya.

"Akito-kun bilang dia sudah tidak mempercayaimu lagi dan-"

"Dan apa?"

Yuki menelan ludah dengan susah payah. Takut bila kalimatnya ini melukai hati Nura.

"Dia berterima kasih karena kau telah menyakitinya."

   Nura menatap Yuki sendu. Air bening mulai turun dari mata indahnya. Putri itu menutup wajahnya menggunakan tangan. Menyembunyikan rasa bersalahnya yang amat besar. Dia tahu ini konsekuensi dari perbuatannya.

"Menurutku kau harus mengembalikan kepercayaan Akito lagi."

"Dia tidak akan percaya lagi padaku Yuki-chan...Hiks..Hiks..."

  Yuki terus mengelus telapak tangan Nura. Ia merasa kasihan kepada temannya ini.

"Aku akan membantumu mengembalikan kepercayaan Akito-kun lagi, bagaimana?" tanya Yuki tersenyum.

    Nura membuka telapak tangan yang menutupi wajah. Wajah yang terlihat merah menatap kearah Yuki.
"Besok setelah pulang sekolah aku akan menghubungi Akito-kun untuk datang ke lapangan Voli yang berada di sekolah. Dan saat itu juga kau harus datang. Okey."

"Tapi-"

"Tidak ada alasan. Waktuku sudah habis aku ditunggu ibuku dirumah."

Yuki melepaskan tangan Nura. Dia berdiri dan tersenyum lebar kepada Sang Putri.

"Ingat kau harus datang!  Kebetulan besok Battle The World sudah dimulai dan aku harap kau dan Akito-kun bisa baikan. Sudah ya aku pergi dulu."

   Nura menatap Yuki yang melompat kembali ke atas. Suara pintu yang berdecit menandakan temannya itu sudah pulang. Tidak terasa sudut bibir Nura terangkat. Gadis itu menatap langit ruangan yang berwarna abu-abu. Nura kemudian berdiri dan melompat untuk menuju ke kamarnya.
-
-
-

   Cuaca hari ini tidak mendukung. Matahari yang biasannya berbinar terang kini hanya mengeluarkan sinar dari cela-cela awan. Angin terasa dingin menusuk kulit Akito. Laki-laki itu sedang berdiri di tengah lapangan voli di sekolah. Kebetulan sekolah sedang sepi karena hari ini adalah hari pertama acara Battle The World. Dia tidak perlu mengikuti karena dia sudah masuk dalam 5 besar.

   Akito datang kemari karena permintaan Yuki. Yuki bilang Nura akan menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi dan mengembalikan kepercayaannya.

"Menyusahkan. Jika bukan karena paksaan Toshi-kun dan Yuki aku tidak akan pernah mau berbicara dengannya," gumam Akito.

   Akito memutuskan untuk menunggu. Dia duduk di lapangan sekolah sambil melihat-lihat keadaan sekitar. Mencari sesosok wanita yang ingin bertemu dengannya.

    Sudah hampir 2 jam Akito menunggu, tapi belum juga wanita itu datang. Walaupun dia sedang bertengkar dengan Nura. Namun, hatinya tidak bisa berbohong. Ia sangat ingin bertemu dengan gadis itu. Akito pun memutuskan untuk menunggu 1 jam lagi.

  Tes... Tes.. Tes... Buliran yang jatuh dari langit mulai turun. Wajah tampannya sedikit-demi sedikit basah. Baju, sepatu, rambut kini telah seluruhnya basah. Akito menundukkan kepala.
Merasa dipermainkan oleh orang yang dia cintai. Ia berdiri. Tangannya mengepal. Dia mengertakan gigi-giginya.

"Dimana kau?!" ucap Akito lirih, tapi penuh penekanan.

"Nura! Dimana kau!!" teriak Akito.

  Laki-laki itu sekarang dalam kondisi marah. Rambut kelamnya dia acak-acak menggunakan tangan. Dia menendang air yang berada di lapangan. Berteriak dan berteriak. Ia berusaha melepaskan emosinya.

"HAAAA... HAAA!! Aku kecewa padamu Nura!!!"

  Akito langsung berlari meninggalkan lapangan sekolah yang telah basah karena hujan bercampur air mata.

  Sedangkan seorang wanita sedang berdiri di lorong sekolah. Menatap laki-laki berambut kelam itu sendu.

"Maafkan aku Akito."
-
-
-
-
-
Vote dan comment ya guys...


Battle The World (completed)Where stories live. Discover now