Final Attack 3

898 48 2
                                    

Author POV

Darkmoon mengepalkan sayap hitamnya di udara. Tidak, bukan Darkmonn. Tapi, Rin. Dia berdiri di reruntuhan tiang yang tinggi dengan kaki kanan di depan dan kaki kiri di belakang.

Jubah hitam yang tadi melekat ditubuhnya telah ia lepas. Memperlihatakan baju kain berwarna hitam dengan sedikit balutan besi emas. Rambut hitamnya tergerai panjang. Tatapan dingin memancar.

Nura menggepalkan kedua tanggannya. Teriakan, ringisan, dab tanggisan terdengar di telingannya. Kesedihan mendalam rakyat Hana City. Nafas Nura menggebuh marah. Dia menatap tajam Rin.

"Apa yang kau lakukan!!!" teriak Nura.

Rin tersenyum licik.

"Ini salahmu, sudah aku bilang ikut aku. Jika saja kau mengikuti perintahku kotamu tidak akan hancur."

"Apa yang terjadi padamu Rin-san?" tanya Nura mulai pelan.

"Aku bukan lagi Rin yang kau kenal. Bukan kakak kelasmu, bukan ketua osis, dan bukan dari klanmu. Aku bukan Rin hahahah..." tawa Rin menggelegar.

Nura menautkan kedua alisnya. Apa maksud semua ini?

"Kenapa kau ingin sekali mendapatkan Kitsune? Apa tujuanmu sebenarnya?"

"Hanya satu tujuanku, yaitu menjadi yang terkuat. Oleh karean itu Kitsune harus aku dapatkan."

"Kau sudah kuat Rin-san, menurutku kau yang terkuat!"

"Jangan bodoh! Bahkan orang seperti dia bisa mengalahkanku!" ujar Rin smabil menunjuk kearah Kame.

Kame yang mendapat tatapan sedingin itu bergidik ngeri. Untuk yang pertama kalinya ia takut menghadapi musuh.

"Kalian semua tidak pernah tahu kehidupanku! Kehidupan yang sangat menyiksa. Bahkan seorang raja saja tidak pernah mengetahui kehidupan kota Hana City sebenarnya!!" teriak Rin.

Emosi Rin mulai terganggu. Kemarahan perlahan muncul dan semakin besar. Ara sebagai raja tidak pernah memikirkan hal itu. Yang dia lihat selama ini hanya kehidupan kota yang memang damai dengan perekonomian dan keamanan saja. Tetapi, dia lupa tentang kesejahteraan keluarga rakyatnya. Hal yang juga penting bagi kedamaian.

"Apa terjadi hal yang buruk?" tanya Ara memastikan.

"Kau masih bertannya? Sebenarnya apa yang kau lakukan selama ini. Kau bahkan tidak mengetahi bahwa seorang anak peremupuan tinggal bersama keluargannya yang tidak bisa disebut rumah. Padahal rumah itu dekat dengan kerjaaanmu!!"

"Ayahku selalu ingin memiliki anak yang kuat, tapi aku yang terlahir. Saat mengetahui aku tidak bisa menggunaka sihir, ayah marah besar. Sejak saat itu ayahku selaku betundak kasar. Dia memukulku, menjambakku, dan melakukan kekerasan lainnya. Ibuku yang kau obati itu adalaha eorang manusia biasa. Ayah terkadang juga mrah kepada ibu karena telah melahirkanku. Dan pada suatu hari, apa kalian tahu apa yang aku lakuka kepada ayahku?"

Nura, Akito, Kame, Katsu, dan Ara saling menatap. Mereka menggelengkan kepala.

"Membunuhnya,"senyuman dingin terukir di bibirnya.

"Apa kau bodoh? Itu ayahmu?!" teriak Akito.

"Perlakuannya yang membuatku melakukan itu. Belum lagi keturunanan penyihir kegeleapan memang bersama dari ayahku."

"Apa maumu sekarang ini?" tanya Katsu.

"Tujuanku ada 2 searang. Satu, merebut Kitsune dan membunuh kalian."

Rin merentangkan tanggannya. Segel kao hitam berbentuk bintang muncul dia atas kepalannya. Segel itu lama kelamaan mulai membesar. Setelah membesar memenuhi Nura dan yang lainnya, segel itu bercahaya hitam dan menurunkan hujan tanah runcing berwarna hitam.

Battle The World (completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang