Aku ingat betul tentang kejadian ini, lima bulan setelah aku dan kekasihku resmi berpacaran. Ya, lima bulan setelah, manis-manisnya masa pacaran mulai terkikis perlahan.
Hari ini gerimis, dan aku sudah punya janji dengan Bara. Ia akan mengantarku pulang, namun sebelum itu kami akan mampir ke cat shop untuk membeli makanan kucingku yang sudah habis.
Bar, dimana? Aku di pos satpam.
Tidak ada jawaban setelah setengah jam berlalu. Bahkan Bara belum membaca LINE-ku, aku mulai gelisah, dan hujan semakin membuatku basah disini.
Bar, udah mau jam limaaa. Kamu dimana, sih?
Bar-Bar: Ka, maaf aku nggak bisa anterin kamu pulang. Aku ada urusan mendadak.
Bar-Bar: Tapi nanti aku janji beliin makanan si Locky!
Aku mematikan ponselku langsung, tidak berniat membalasnya. Dadaku bergemuruh, seiring kilat yang menyambar. Untuk semua waktuku yang terbuang percuma, dan janji yang seenaknya tidak ditepati, aku membenci Bara, untuk kali pertama!
KAMU SEDANG MEMBACA
Patah Hati untuk yang Kesekian Kalinya
Short StoryPatah yang bertubi-tubi, sakit yang mendera-dera, cinta yang menggebu-gebu. Untuk semua rasa, kamu lah yang terpatri sebagai porosnya. Untuk semua kenangan, kitalah yang menjadi pusatnya, dan Untuk semua derita, mungkin akulah pemeran utamanya.