#68

1.1K 62 0
                                    

kalian sudah sampai di pulau yang kalian tuju. kamu dan June turun dari kapal dan langsung berkeliling pulau.

June dengan setianya selalu menggenggam tanganmu, hangat. kalian berjalan bergandengan kemana pun kalian pergi.

pulau itu benar-benar indah. pepohonan yang rindang dan juga adanya taman bunga di setiap sudut pulau, menambah keindahan pulau itu.

kamu benar-benar menikmati semuanya. kalian berkeliling cukup lama dan berakhir di sebuah taman yang memiliki sebuah bangku dibagian tengahnya.

"ini benar-benar indah sekali..."

"kamu suka??"

"ndee, gomawo chagi.." (senyum)

June menatapmu lamat sedangkan kamu sibuk melihat-lihat bunga yang ada di dekatmu. June membelai rambutmu, sayang.

"chagia..." (ucap June lembut)

"ndee? wae?"

"apa kamu merasa senang?"

"tentu.. aku senang sekali June..." (senyum)

"kalau begitu teruslah seperti ini.. aku tidak ingin melihatmu menangis lagi..."

kamu memeluk June dan menyandarkan kepalamu di dada June.

"tentu... aku tidak ingin membuatmu khawatir lagi..."

June tersenyum hangat dan mencium kepalamu, lembut. kalian saling melihat satu sama lain. kamu bisa melihat dengan jelas setiap inci dari wajah June.

"hanya dengan melihatmu, mampu membuatku jatuh berkali-kali padamu..." (ucap June lembut)

kamu tersenyum senang mendengar ucapan June. kamu mencium pipi June sekilas.

"lelah??"

"sedikit..."

"chakkamanyo, aku akan membeli minuman..."

June meninggalkanmu dan pergi mencari minuman. kamu duduk sambil terus melihat pemandangan di depanmu.

tiba-tiba kamu merasa ada yang hilang, kamu pun mencoba mengingat-ingat dan..........

"eottoke?? cincinnya....." (ucapmu panik)

kamu menncari-cari cincin itu dan mengingat-ingat dimana kamu meletakkannya. kamu mencari kemana-mana, tapi nihil! kamu tidak menemukannya.

June sudah kembali dengan membawa 2 minuman di tangannya, tapi saat June mendekat dia melihat kamu tertunduk lemah.

June pun meletakkan minuman itu di kursi dan berjongkok tepat di depanmu.

"chagia, gwenchanayo??"

June membelai pipimu lembut dan tiba-tiba June merasa kedua tangannya basah. June pun terkejut melihatmu yang menangis.

June langsung menggeser minuman tadi dan duduk tepat di sebelahmu, membawamu ke pelukannya.

"wae?? waeyo?? kenapa menangis??"

"hiks...June, mianhae...a..aku menghilangkan..hiks...cincinnya..." (ucapmu terisak)

mendengar ucapanmu, June makin mengeratkan pelukannya ke tubuhmu.

"uljimaa... jangan menangis, chagia... kamu tidak menghilangkannya.. cincinnya ada padaku.."

June mengeluarkan sebuah kotak dari saku celananya. kamu yang tadinya masih menangis, langsung menatap kotak itu sambil masih terus terisak.

"lihat... tadi kamu tertidur saat kita di kapal, jadi aku menyimpannya... jangan menangis lagi,nee..." (ucap June lembut)

kamu yang masih sedikit terisak, mengambil kotak itu dari tangan June.

Fight for love or Fight for lifeWo Geschichten leben. Entdecke jetzt