3. Teka-Teki Berganda

7.5K 792 39
                                    

Nb: flashback tak diitalic. Pahami dan cermati

"Seperti yang aku bilang tadi. Apa namanya wanita yang menjual tubuhnya demi harta? Pelacur, 'kan? Yang paling menyedihkan adalah wanita yang menjual tubuhnya kepada rival suaminya sendiri."

Dahiku menggerut. Pupil mataku membesar. Aku benar-benar bingung dengan perkataan Ferly. Begitupun dengan Caca karena kumelihat ekspresi yang tidak jauh berbeda di paras rupawan itu.

"Kak, apa maksudnya. Aku benar tak mengerti," ujar Caca dengan raut wajah kesal.

Ferly terkekeh sambil melepaskan rangkulannya. Ia mengenggam tangan kananku. Membuatku bertambah bingung. Sebenarnya apa yang ada di otak Ferly sekarang.

"Aku hanya bercanda. Jangan dianggap serius. Kenapa wajah kalian menjadi seperti itu," terang Ferly menengok ke arah kami bergantian. Sejenak hening. Tak ada yang berbicara kembali.

"Sayang, perkenalkan dirimu yang baik kepada adik iparmu biar kalian bisa akrab!" perintah Ferly kepadaku.

"Kak, seriuslah. Dia ini siapa. Apa benar dia istri Kakak. Kalau iya, kapan kalian menikah?" Caca menatap Ferly serius tapi yang ditatap hanya tersenyum.

"Iya, dia istriku. Waktu aku kabur dari rumah. Ketika aku masih menjadi rocker tepatnya," jelas Ferly santai.

Aku pusing sekali. Kemarin aku tak diakui, tapi sekarang malah Ferly mengakuiku sebagai istrinya. Maunya apa dan bagaimana?

"Sudahlah, Ca. Kau pulang saja. Nanti Kakak jelaskan di rumah. Tolong jangan bilang kepada siapapun baik orang tua kita maupun Afra," jelas Ferly sambil memegang bahu adik perempuannya itu dengan tatapan serius.

"Aku sudah dengar. Lalu, bagaimana, Fer? Harus ikut diam?" tanya Vano yang tangannya telah dilipat di depan dada.

"Ikut diam. Jangan beri tahu Justin juga!" perintah Ferly dengan raut wajah datar tanpa ekspresi.

"Tapi pasangan aneh itu sudah mendengar juga. Mereka ada di balik pintu itu!" tunjuk Vano ke arah pintu yang tak jauh dari tempat lelaki itu berdiri.

"Hai, Fer!"

"Halo, Kak!"

Adik dan saudara ipar Ferly muncul dari balik pintu seraya tersenyum. Ini seperti maling yang terjerat hansip. Belum apa-apa sudah ketahuan. Ada rasa senang juga kalau ketahuan aku istri Ferly. Namun, mereka tahu dengan keadaan yang tidak tepat. Ferly membenciku sangat.

"Afra? Justin? Kalian juga ada di sini?" Ferly menunjuk pasangan itu terkejut.

"Kita barengan datangnya. Afra katanya kesemutan. Jadi, lama karena aku harus gendong Afra," jelas Justin dengan senyuman.

Aku bisa menilai keluarga Ferly saat ini dari cara mereka berekspresi dan berbicara. Kalau dilihat adik Ferly yang bernama Caca itu orangnya curigaan dan tidak mudah suka dengan orang baru. Kalau suami wanita itu sepertinya cuek. Sedangkan yang bernama Afra dan suaminya ini tidak sopan dan kadar keingintahuannya tinggi. Buktinya si Afra dan Justin masuk ke apartemen Ferly ini tanpa dipersilahkan masuk. Berarti mereka tahu password apartemen Ferly. Aku tahu password-nya itu tanggal saat dia pertama kali berkenalan denganku, melamarku, dan menikahiku. Sebenarnya aku tahu dia sudah lama dan begitupun dengan Ferly tapi tidak pernah berkenalan. Berulang kali bertemu, berbicara, jalan bersama tapi tidak tahu nama. Ferly tak tahu nama asliku dan begitupun aku. Aku hanya tahu nama panggungnya Double F. Begitupun dia hanya tahu nama penaku, Rose. Yah, aku seorang novelis.

Dulunya aku adalah novelis misteri. Namun, setelah bertemu Ferly hanya cerita romance yang kutulis. Kau tahu berkenalan, dilamar, dan dinikahi dihari yang sama itu adalah novel romance pertamaku. Itu impian gilaku, dan Ferly mewujudkannya. Dia berkata bahwa dirinya penonton film dari salah satu film yang diangkat dari novelku. Dari sejak itu dia suka membeli novel karyaku. Ingatanku kembali melayang ke masa lalu. Masa yang indah.

Shadow Memory (LENGKAP)Where stories live. Discover now