My Angel (02)

396 58 2
                                    

Vote dulu baru baca:v.. Biar sama-sama enak ye gak?

.
.

.
.

Sinar matahari menyeruak dari sudut kaca salah satu ruangan hingga sampai mengenai sebagian kamar apartemen Lidya. Dua sosok yang masih enggan membuka matanya itu tetap pada posisi nyaman mereka yang memeluk satu sama lain. Hingga salah satu dari mereka akhirnya terbangun dan melakukan pergerkan-pergerakan kecil guna mengingat dan mencerna apa yang sedang terjadi.

Lidya mengerjapkan matanya beberapa kali dan melihat sekelilingnya. Dia merasa aneh dengan tubuhnya, Seperti ada lengan yang mengikatnya. Lantas dia menoleh dan menemukan seorang gadis dengan tangan yang melingkar pada pinggangnya. Lidya terkejut dan hampir saja berteriak tapi dirinya mengurungkan hal tersebut dan memilih menahannya takut-takut terjadi keributan. ' Gak mungkin kan pagi-pagi gini bikin tetanggga nyamperin kamar gue sambil masang muka sangar..hihh' begitu pikirnya. Lalu dengan perlahan Lidya melepaskan tangan itu dan turun dari kasurnya.

Setelahnya dia memandangi Gadis cantik yang masih terlelap di kasur miliknya.

" Ahh.. Gue inget, Dia penyusup yang semalem numpang di mobil gue dan numpang tinggal juga disini..oke, Lo inget Lids" Ucapnya pada dirinya sendiri. Matanya tak lepas dari gadis yang kini malah mengubah posisinya menjadi terlentang dan menghadapnya.

Tiba-tiba saja mata segarisnya harus dipaksa membulat sempurna karena keterkejutannya..

Kemudian dia memeriksa seluruh tubuhnya dan melihat-lihat pakaiannya. " Gue gak ngapa-ngapain dia kan?" Desisnya tertahan.matanya kembali melihat sosok gadis itu.

Tak lama Lidya meringis saat melihat tubuhnya yang hanya terbalut dengan Kaos putih polos dan Celana panjang hitam kerjanya yang kemarin.

"Atau mungkin dia yang udah apa-apain gue.." Rengeknya memasang wajah memelas, Tangannya meremas kaos yang ia kenakan. Seingatnya semalam dia hanya meminum minuman dan masih memakai kemejanya.

Karena tak ingin berlarut-larut akhirnya dia memilih untuk membersihkan dirinya dan membiarkan gadis itu tertidur dengan nyaman di kasurnya.

"Hahh.. Terserah, Lagian kalaupun dia nyentuh gue.. Gue kok yang enak" senyumnya tiba-tiba saja mengembang ditambah dengan ekspresi tengilnya. Lalu kakinya pergi begitu saja melenggang menuju kamar mandi.

Tapi...

" ASTAGA!!! Harusnya semalem gue ngasih tau gimana cara pakai sabun yang baik dan benar biar gak berakhir mengecewakan.. Hahh " Erangnya frustasi saat melihat sabun cair yang masih tertempel pada sikat gigi juga beberapa peralatan lain yang digunakan tidak pada tempatanya. Sebelum akhirnya Lidya merosot dan terduduk pada lantai kamar mandi.

.
.
.
.

Lidya sudah selesai dengan urusan rutinnya di pagi hari. Seperti mandi,membuat sarapan untuk dua porsi karena tambah satu teman huniannya dan juga membereskan semua perbuatannya di depan TV tadi malam. Dia juga sudah meminta izin tidak masuk kerja di kantornya. Bebas memang, Karena Lidya sendiri adalah anak dari pemilik kantor itu sendiri atau bisa disebut jika dirinya adalah calon pemimpin perusahaan ayahnya nanti. Sekarang posisinya adalah sebagai CEO si pemegang mutlak dari perusahan D'GRUP yang berbisnis dibidang Properti dan tempat lainnya. Tapi dia justru memilih tinggal di apartemen orang lain dibanding rumahnya yang sebesar itu(?) atau properti bisnisnya mungkin.

Alasannya hanya karena ingin berusaha di lingkungan lain dan ingin merasakan usaha kerasnya sendiri tanpa bantuan tangan orang tuanya karena sekarang pekerjaannya sudah dari orang tuanya dan tugasnya sekarang adalah membangun Perusahaan itu agar berkembang lebih besar lagi.

OS and CHAT All JKT48//Couple:'vWhere stories live. Discover now