Chapter 4

8.1K 896 401
                                    


*
*

Saat Hermione memasuki asrama Ketua Murid, Harry dan Ginny sudah berada di dalamnya dengan keadaan yang sangat tidak pantas di lihat. Mereka saling memakan bibir masing-masing di atas sofa asrama Ketua Murid.

Hermione merasa sangat canggung dan sedikit cemburu. Ke dua temannya itu sangat sempurna saat bersama, percakapan dan bahasa tubuh mereka seolah sempurna saat bersama. Hermione dan Ron tidak pernah memiliki chemistry seperti itu. Berpikir kembali ke belakang, Ron adalah pencium yang payah dan sulit untuk bisa berbicara normal dengannya.

Nyatanya, hanya ada satu orang yang bisa berbicara secara normal dengannya, yaitu Draco. Hermione menggelengkan kepalanya untuk keluar dari lamunannya, tidak ingin memikirkan mata silver indah yang sudah menarik perhatiannya itu.

"Ehem ... Maaf mengganggu kalian teman-teman ..." Hermione berkata, tidak menunggu untuk mengganggu privasi mereka lebih lanjut, "tapi ruang bersama bukanlah tempat pribadi di Hogwarts."

Ginny menarik diri dari Harry dan memutar matanya, "betapa cerdasnya Hermione Granger, kami tidak akan bisa memikirkannya tanpa penyihir terpintar sepanjang masa."

"Oh lupakan!!." Hermione mengabaikan komentar Ginny. Dia tahu dia telah mengganggu saat-saat menyenangkan pasangan itu, tapi dia hanya ingin menjaga sopan santun di ruang bersama.

"Harry, terimakasih atas jubah dan petamu. Aku tidak terlalu membutuhkannya. Di mana Ron?" Hermione bertanya.

"Hermione, Ron ber ada di ruang bersama Gryffindor di mana kami tadi meninggalkannya. Kenapa kau bertanya?"

"Well, Aku melihatnya berjalan ke sini saat aku memeriksa peta untuk melihat Filch beberapa menit lalu, jadi aku hanya berasumsi." Hermione mengangkat bahunya. "Lagipula, aku masih harus menyelesaikan essai Mantra sebelum tengah malam. Jadi selamat malam dan semoga beruntung kalian ber dua." Hermione menambahkan dan mulai berjalan menjauh, saat Ginny tiba-tiba bertanya;,

"Hey, bagaimana tadi?" Dia bertanya sambil menaik turunkan alisnya.

"Oh kau tahu, tidak ada yang spesial."

"Kau sudah ke luar hampir empat jam Hermione,"

"Yeah, well ... Kami makan dan berbicara."

"Kalian berbicara? Selama empat jam!" Ginny bertanya dengan tidak percaya.

"Yeah, well ... Kau tahu, aku bisa mengimbangi apa yang dia katakan dan dia bisa mengimbangi apa yang aku katakan. Itu sangat hebat."

"Jadi kalian bisa saling mengimbangi alur berbicara kalian masing-masing selama empat jam? Boy, kau tentu bisa berbicara." Ginny bertanya sambil melarikan jari-jarinya pada rambut merahnya karena putus asa.
Hermione mengangguk dengan bahagia, seolah pembicaraan yang berimbang adalah permainan favoritnya.

"Jadi, kalian ber dua tidak melakukan hal lain? Berciuman mungkin?" Ginny bertanya dengan nakal,

"Oh ayolah Gin, kau tahu Mione pergi hanya untuk menyelamatkan pantat Ron. Dia tidak akan pernah mengencani si Brengsek itu lagi." Harry menyela, yang di balas dengan tatapan tajam oleh Ginny.

Hermione ingin mengatakan 'ya', tapi dia ragu-ragu. Kenapa dia ragu-ragu? Dengan Malfoy?
'Oh tidak Hermione, keluarkan hama Malfoy itu dari kepalamu. Focus!' Dia berdebat dengan pikirannya.

Winners Keepers (Terjemahan)Where stories live. Discover now