penculikan

10.4K 272 1
                                    

part ini mengandung unsur 18+
Buat pembaca bawah umur diharapkan agar meninggalkan capter ini sebab mengandung adegan dewasa
sekian dan terima kasih

Ruangan pengap, gelap dan panas membuat anggi sulit bernafas. Ia ingat dengan jelas bagaimana orang-orang jahanam itu menarik paksa yobel sebelum akhirnya dialah yang masuk kedalam mobil sedan milik penculik itu setelah berhasil menolong yobel.

Klip

lampu tak bercahaya terlalu terang dihidupkan oleh seseorang bersamaan dengan langkah kaki yang semakin mendekat

"sudah bangun ternyata" ucap seorang pria berperawakan hitam, besar diwajahnya terdapat bekas luka bakar dan dan jari telunjuknya buntung

"tolong lepaskan aku" mohon anggi dengan suara bergetar
"kau akan kami lepaskan setelah kita selesai bersenang-senang hehehe" pria itu terkekeh

"jangan menyentuhnya bodoh, nanti bos menghajarmu lagi" ingatkan seseorang
"siapa saja tolong aku" teriak anggi

ia kesulitan bernafas mengingat phobianya terhadap ruangan gelap dan sempit. bajunya basah diakibatkan peluh dari tubuhnya yang bergetar ketakutan

Ditempat lain, angga membentak semua orang yang belum membuahkan hasil akan keberadaan anggi. Ia merasakan kuatir yang sangat berlebih dari sebelum-sebelumnya, ia ingat jelas bagaimana sosok anggi yang ia tolong dua kali dari pemerkosaan para pria laknat tersebut

drttt drtttth

Ponselnya bergetar tak sampai beberapa menit ia menjawab pangilan tersebut.
"Sudah kalian temukan" tanyanya tanpa basa basi
"kami menemukan mobil itu dikawasan gedung kosong dipinggiran kota. menurut informasi yang kami dapat tempat itu dihuni mafia penguasa daerah tersebut"
"lakukan pengerebekan langsung, jangan biarkan para keparat itu menyentuh istriku" teriak angga lalu memutuskan sambungan telepon

Ia langsung tancap gas kesana
"akan kubunuh mereka semua" kecam angga

Teriakan melonglong itu tak membuat sang pemimpin mafia simpati, ia seperti mati rasa dan telinganya seolah tuli dengan semua yang dikatakan wanita yang berada dihadapannya

Dengan kasar ia menarik lepas semua pakaian bawah anggi hanya menyisahkan pakaian atas, kini tubuh bawahnya tak terlindungi sehelai benangpun. ia merapatkan kakinya saat tangan laknat itu meraba permukaan kulitnya

Ia menjerit dalam hati, ia tak ada tenaga untuk berteriak lagi. Wajahnya lebam akibat tamparan beberapa kali dari pria tersebut dan tangannya terikat dengan kencang

Ia merapalkan doa berharap seseorang menolongnya
"JAUHKAN TANGAN KOTORMU DARI ISTRIKU" teriak angga mengema begitu pintu itu terbuka

"cih, rupanya sudah menikah. tapi berperilaku seperti perawan yang akan diperkosa" Seringai pria itu lalu memeras kuat dada kiri anggi

"Ahk, to-tolong" anggi memohon agar cengkraman pria itu dilepas

Tanpa babibu angga menembak pria itu hingga tewas ditempat
"kamu sudah aman, tenanglah" ucap angga, ia membuka pakaiannya dan melilitkan ke tubuh anggi. Di angkatnya tubuh anggi kedalam gendonganya seperti balita dan menuju luar

Beberapa orang dan polisi telah berdiri disana dengan para anggota mafia yang berhasil dibekuk, tanpa manusiawi angga menembak mati semua penculik itu

Pelukan anggi semakin mengerat saat mendengar suara tembakan, badannya bergetar menangis tanpa suara

"aku akan kekantor polisi setelah memastikan istriku mendapat perawatan" ujar angga tak peduli dengan polisi-polisi yang terbengong-bengong dengan aksi angga tadi

-------

Sudah hampir seharian anggi terlelap akibat penenang yang dokter suntikan dan angga sudah pergi kekantor polisi, ia akan dijatuhi 3 bulan hukuman penjara mengingat orang yang ia tembak pembuat onar berulang-ulang dan buronan polisi yang susah ditaklukan, akibat kelalaian mereka sehingga angga bisa menembak mati semua tanpa perlawanan yang berarti.

"Angga" seru anggi yang baru tiba bersama istrinya
"ay-ayah" pangilnya gugup, ia tak menyangka bisa bertemu dengan mantan kekasih mamanya juga ayah mertuanya tersebut
"gimana keadaan anggi nak" tanya ayah wisno

"iya belum bangun" jelas angga menatap lekat keduanya. fitri memeluk pria yang sudah tumbuh menjulang tinggi itu walau penampilannya berantakan tak membuat ketampananya luntur
"apa kabar nak, bunda kangen kamu" ujar bunda fitri seraya mengurai dekapannya

Mereka bertiga bercerita panjang lebar sekalian menunggui anggi bangun

"engh tolong tolong" jerit anggi mengigau, tangannya bergerak melayang diudara seperti mencegah sesuatu

"hei gi bangun sayang" angga berusaha membangunkan anggi

Kedua kelopak mata itu terbuka sempurna, ia melihat sekitarnya dan langsung memeluk angga

"aku takut ga hiks" dibelainya rambut wanita itu berusaha menyalurkan kenyamanan

"pergi pergi " berontak anggi, di lihatnya wajah semua orang seperti wajah para penculik itu menyeringai jahat

"PERGIIIIIIIII" jerit anggi semakin menjadi ia melemparkan semua yang ada disekitarnya kearah semua orang

prankkkkk

vas bunga pecah mengenai dahi angga hingga berdarah

"TENANG GI INI AKU SUAMI KAMU ANGGA" bentak angga, perlahan raut wajah ketakutan anggi menyurut dan mulai tenang

problema yang menghampirinya membuat ia lelah fisik dan batin, tubuhnya merosot dan hampir terjatuh kelantai jika angga tak segera menangkapnya

"suster cepat kemari" teriak angga yang memang suster baru tiba setelah mendengar suara keributan dari ruang inap tersebut

TBC

jangan lupa tingalin vote dan komen
terima kasih

My husband My enemyWhere stories live. Discover now