bab 17

5.9K 298 0
                                    

Matahari sore di bulan agustus dengan angin yang berhembus kencang menemani Joshua yang sedang berdiri di depan gedung tempat -mantan pacarnya- bekerja, dua bulan yang sangat berat yang harus di laluinya.

Joshua memainkan ujung sepatunya, mata lelahnya terus memperhatikan ke arah pintu masuk, menunggu seseorang yang masih berarti baginya.

Langit tiba-tiba berubah mendung, tetesan hujan mulai membasahi bumi dengan Joshua yang masih berdiri di sana, pakaian yang mulai basah dan badannya yang menggigil tidak membuatnya berpindah sedikitpun.

Sekian lama menunggu, wanita yang ia tunggu keluar dengan di payungi seseorang di belakang nya, Joshua berlari ke arah dua orang itu.

" Ra .. " panggil Joshua dengan bibir keunguan.

Dara sangat terkejut dengan kehadiran Joshua dengan penampilannya yang basah kuyup, perasaan takut itu berubah menjadi rasa iba saat Dara menatap kedua mata lelaki di hadapannya.

" Kenapa Josh ? " Dara merasa kasihan melihat orang yang pernah dekat dengannya dalam keadaan seperti itu.

" AKu mau bi-ca-ra seb-en-tar " Joshua berkata dengan terbata-bata karena kedinginan.

" Masuk mobil " Dara melangkah lebih dulu ke mobil yang terparkir tidak jauh dari sana, Joshua mengikuti nya di belakang.

Dara melepaskan hoodie yang ia kenakan lalu menyerahkannya ke Joshua. " Pake " katanya tanpa menoleh.

" Makasih, maaf mobil nya jadi basah " balas Joshua tapi hoodie itu hanya ia pegang tanpa berniat untuk memakainya.

Dara masih bergeming di tempat nya, menunggu apa yang ingin di sampaikan Joshua, sementara Gilang menunggu di luar dengan hujan yang masih deras.

" Aku minta maaf kalau aku masih ganggu kamu " Joshua menunduk, memainkan jari-jari tangan nya yang mengeriput karena terlalu lama kedinginan.

" hemm " gumam Dara hanya melihat ke luar jendela, memperhatikan banyak nya air hujan yang turun. Mata nya mulai memerah menahan tangis.

" Maaf juga kalau aku bikin kamu takut " ucap Joshua penuh penyesalan.

Dara masih diam.

" Tolong dengerin aku sekali ini aja Ra, aku gak tenang kalau belum kasih tahu kamu yang sebenarnya " kali ini Joshua menatap wajah Dara dari samping, dalam hati nya ingin sekali ia membawa gadis itu ke dalam pelukannya.

" Yaudah " jawab Dara dengan suara sangat pelan namun masih bisa terdengar.

" Malem itu aku ke tempat biasa, aku lagi banyak pikiran dan aku memutuskan untuk minum " Joshua memulai ceritanya. " Waktu aku lagi di sana, Rania dateng kasih aku wine, aku gak curiga sama sekali karena memang aku sama dia pernah dateng ke tempat itu beberapa kali " lanjutnya.

Dara sangat terkejut dengan fakta yang baru ia ketahui " Lo sering pergi ke tempat kaya gitu sama dia, bahkan pas kita masih pacaran ? " tanya Dara merasa tak percaya. Entah kenapa Dara kembali emosi mendengar hal itu.

" Maaf, karena kamu gak pernah suka dengan tempat kaya gitu, jadi aku gak pernah cerita sama kamu " Joshua kembali di buat merasa bersalah.

Dara kembali diam, dia sibuk berpikir sebanyak apa yang Joshua sembunyikan dari nya, hubungan yang cukup lama tidak memberikan jaminan bahwa mereka saling mengenal satu sama lain, Joshua hanya menunjukan yang Dara perlu tahu, entah itu kebenaran atau kebohongan. Dara memijit pelipisnya, ia sedikit merasa pusing.

" Setelah wine nya habis, entah kenapa aku begitu ingin menyentuh Rania, apa lagi Rania juga duduk sangat dekat bahkan tanpa jarak " jelas Joshua kembali dengan suara pelan, untuk kesekian kali nya dia menyakiti gadis itu.

ANANDARA ( Completed )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang