BAB 11

10K 1.5K 48
                                    

💘💘💘

Rose baru saja selesai melepas gaunnya dan menghapus make-up nya di toilet hotel saat Jaehyun dengan santainya menerobos masuk ke toilet wanita.

"Eh ngapain lo kesini anjir???"

Bukannya menjawab pertanyaan gadis itu, Jaehyun malah menatap gadis itu dari atas kepala hingga ujung kaki.

"Lo mau kemana?" tanya Jaehyun balik.

Rose menguncir kuda rambutnya sebelum menatap Jaehyun dari kaca.

"Mau kabur," jawabnya yang membuat Jaehyun mendelik.

"Kabur? Lo gila?"

Rose menghela napas.

"Lo lebih gila dan sinting Jaehyun. Jadi jangan ngatain gue, okay?"

Jaehyun berdecak, dia berkacak pinggang.

"Terus gue harus bilang apa sama orang tua kita?"

"Bilang aja gue gak enak badan atau apa gitu. lagian udah mau selesai ini kan?"

"Ya tapi kan-"

"Udah ah gue udah di jemput, bye!"

Jaehyun menghela napas kasar.
Bisa-bisa naik darah jika nanti istrinya semacam Rose. Eh- amit-amit deh.

"Ya ampun mas ngapain disini?"

💘💘💘

R

ose berbohong. Sebenarnya dia tidak di jemput oleh siapapun. Dia hanya harus menaiki taksi yang akan mengantarnya menemui cinta pertama yang juga sahabat nya di café tempat dia biasa nongkrong dengan lelaki itu.

Sampai sana, Rose dapat melihat June yang duduk di pojok café sedang menyesap Americano nya sambil memainkan handphonenya.

"June!"

June tersenyum lega melihat gadis yang sedaritadi ditunggunya akhirnya muncul juga di hadapannya. Bukannya apa-apa dia hanya khawatir mungkin saja Rose tak mau kencan dengannya.

"Hai!" sapa June yang dibalas cengiran Rose. Gadis itu terlihat ceria seperti biasa meskipun dapat June lihat raut lelah yang terpancar di wajahnya.

"Lama nunggu ya? Sorry,"

June menggeleng.

"Gak kok gue gak nunggu lama. Mereka tuh yang nungguin kita," tunjuk June pada sepasang kekasih yang baru saja beranjak dari kasir.

Rose menatap pasangan kekasih yang ditunjuk June. Tapi, senyumnya memudar.
Pasalnya-

"LOH ROSE?!"

-ada Jiho dan seorang lelaki yang dia kenali sebagai sohib June di sana.

Rose masih syok. Dia bahkan tak membalas itu dan malah menatap Jiho penuh tanya.

"O-oh hai, ho!" sapa Rose kaku. Jiho tersenyum kaku sebagai balasannya.

Jiho duduk di hadapannya sementara lelaki yang Rose kenali sebagai Mingyu-sohib June duduk di hadapan lelaki itu. Kedua lelaki itu asik mengobrol tentang pertandingan bola semalam sementara Jiho terus mencecarinya dengan berbagai pertanyaan.

"Lo seriusan pacar June?"

Rose berdecak.

"Lo sendiri seriusan pacar Mingyu?"

Jiho menghela napas kasar.

"Astaga jangan coba-coba ngalihin topic pembicaraan deh,"

"Ya lagi elo gue bilangin enggak ya enggak masih aja nanyain itu." rutuknya yang membuat Jiho mengangguk mengerti.

"Yaudahlah terserah lo. oh ya lo bilang hari ini lo ada acara keluarga makannya gak mau ikutan nginep semalem di rumah gue, terus kok lo ada di sini?"

Rose yang baru saja menyesap cokelat hangat nya tersedak begitu mendengar pertanyaan Jiho. Tak hanya itu, June juga langsung menepuk-nepuk punggung gadis itu.

"Pelan-pelan minumnya bisa kali,"

Rose tersenyum kecil sebagai balasan dari teguran June. Setelah memastikan lelaki itu kembali mengobrol dengan Mingyu dan menghiraukannya, dia langsung menatap Jiho yang masih menatapnya penuh pertanyaan.

"Ha? O-oh itu enggak acara keluarganya gak jadi sampe malem terus gue diajakin sama June jalan yaudah gue mau." Bohongnya, tapi sepertinya Jiho percaya karena sohib nya yang satu itu langsung mengangguk.

"Yaudah kalo gitu sekarang kita mau jalan kemana?"

💘💘💘

Rose mendadak penatnya seharian mendadak hilang akibat acara "kencan" nya dengan June serta Jiho dan Minggyu tadi. Meskipun dia khawatir untuk pulang karena harus bertemu keluarganya lagi, yang penting dia mendapatkan pengalaman manis hari ini.

Mungkin saja sampai esok senyum akan terus terukir di bibirnya karena hal ini.

Saat motor ninja June berhenti di depan pekarangan rumahnya, Rose segera turun dan membuka Helmet nya.

"Thanks ya Jun udah nganterin gue,"

June tersenyum lebar.

"Selow aja kali kayak sama siapa aja lo sampe harus terima kasih. Biasanya juga gue anter pulang jam 3 pagi biasa aja."

Rose menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Yaudah pokoknya gue masuk dulu ya,"

Rose baru saja hendak berjalan memasuki kawasan rumahnya saat June menarik lengannya dan tanpa dia duga-duga bibir June mengecup pipi nya.

Rose membeku sementara June menyengir kaku.

"Anggep aja ucapan terima kasih ya, hehehe. Anyway good night ya, bye!" Rose masih menatap June yang kini sudah memakai helmet dan menstater motornya.

"Gue balik dulu ya, jangan lupa mimpiin gue ya bakpao!"

Rose merasakan letupan yang ada di dalam hatinya saat ini, ada juga desiran bahagia saat cinta pertamanya mengecupnya.

Tapi rose merasa ada satu hal yang membebani hatinya. Pasalnya hari ini dia mendapatkan kecupan dari dua orang lelaki yang berbeda.

💘💘💘

Boleh kan aku sering update???

By Your SideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang