BAB 14

9.1K 1.5K 35
                                    

Lama banget ya aku up nya? Sorry bangettt... sebenernya part simpenan aku udh banyak tp gk ada yg diedit. Alesan mulu ya aku?

Yaudahlah, yg mau uts tgl 9 kayak aku semangat!!!

Double update gk nih? Vomment nya dong!

💘💘💘

Beneran deh, serasa gak cukup ketemu di rumah, Rose masih harus ketemu Jaehyun di sekolah. Mereka emang gak sekelas sih-yang merupakan sebuah keberuntungan, tapi tetap saja mereka masih harus bertemu saat pelajaran olahraga.

Menyebalkan.

Sekarang kelas nya sedang olahraga bebas (re: ngobrol-bgobrol gaje di pinggir lapangan) sambil ngeliatin cowok-cowok dari kelas sebelah yang lagi main sepakbola.

"Tuh liat kan gila Jaehyun apa aja bisa ya. basket jago, bola bisa, ganteng lagi ya siapa yang gak suka??"

Rose mendengus mendengar ucapan kagum Lisa.

Coba aja tu anak tau aslinya Jaehyun tuh bitchy banget, pasti gak jadi suka.

"Gua gak suka tuh." kata Jiho yang membuat Rose seketika ketawa ngakak.

"Yaiyalah goblok lo kan mantannya???"

Jiho memukul kepala Rose.

"Berisik lo bakpao." Ketusnya.
Sementara Lisa masih asik mengagumi sosok jaehyun, Jiho mendekat ke Rose.

"Eh lo beneran pacar June?"
Rose berdecak.

"Yailah masih aja dibahas sih ho. Gue bilang enggak ya enggak. Gue bukan pacarnya. Kita Cuma sahabatan aja kok."

Jiho tersenyum sinis.

"Mana ada cewek sama cowok sahabatan sih Rose-ku sayang???"

Rose mendengus.

"terserah lo aja lah."

Jaehyun baru aja duduk di pinggir lapangan setelah selesai main sepakbola yang terasa begitu melelahkan.

Matanya tak berhenti menatap gadis yang duduk di seberang lapangan.

Eunwoo yang juga baru selesai main bola duduk di samping Jaehyun.

"Cieee ngeliatin siapa sih Jae? Serius amat."

"Gak ngeliatin siapa-siapa kok."
Eunwoo berdecak.

"Alah paling lo ngeliatin jodoh lo kan?"

"Dih jodoh?? Siapa emangnya?"
Eunwoo menunjuk gadis yang duduk di antara Jiho dan Lisa.

"Rose dong siapa lagi???"

Jaehyun segera melempar botol kosong nya ke Eunwoo.

"Ogah amat jodoh sama penjaga neraka."

💘💘💘

As usual, setelah matpel olahraga alias penjas pasti ada waktu istirahat yang cukup lama untuk ganti seragam dan jajan.

Rose, Jiho dan Lisa baru aja mau jalan ke kantin waktu mereka ngeliat Jaehyun yang lagi ngobrol sama Dahyun, adik kelas mereka yang cantik itu.

Rose berusaha gak peduli, tapi Lisa malah heboh sendiri mau say hi ke Jaehyun. Tanpa dia sangka, setelah Jaehyun berbincang dengan Dahyun, lelaki itu malah berjalan ke hadapannya yang membuat Jiho serta Lisa mengernyit bingung.

Cuma ada dua kemungkinan saat Jaehyun mencari Rose. Satu, gadis itu membuat kesalahan hingga harus dihukum ketua osis itu. yang kedua, Jaehyun mau berantem sama dia.

"Ck. Minggir kek gua mau ke kantin." Rutuk Rose sebal saat melihat Jaehyun masih saja menghalangi jalannya.

Jaehyun sama sekali tak bergeming. Lelaki itu masih memandang Rose.

"Ck, apaan sih hah?"

Dan saat Jaehyun mengeluarkan kunci rumahnya, dia segera terlonjak.

"Loh kunci rumah gua?? Ish balikin!!" Jaehyun yang pada dasarnya memang tinggi malah berjinjit sekaligus mengangkat kunci rumah gadis itu tinggi.

"JAEHYUN BALIKIN!!"

Lelaki itu tersenyum sinis.

"ambil dong kalo lo bisa,"

Rose mendengus, dia kembali menjijit dan bertumpu pada bahu Jaehyun, tapi tindakan lelaki itu di luar dugaannya.

Jaehyun malah menarik Rose ke dinding dekat tangga yang tersembunyi dari teman-temannya.

Rose membeku begitu menyadari posisi mereka yang begitu dekat.

Bahkan kalau ada yang melihat sekarang, mereka seperti berpelukan erat.

KURANG AJAR!!

Dengan secepat kilat Rose mendorong Jaehyun agar menjauh darinya.

Gadis itu begitu gugup hingga membuat Jaehyun tersenyum penuh kemenangan.

"Makasihnya mana?" tanya Jaehyun sambil menunjukan kunci Rumah Rose di depan wajah gadis itu.

Rose mendengus. "Makasih." Ucapnya pelan.

Jaehyun semakin mendekatkan wajah mereka.

"Lo bilang apa?"

"MAKASIH! PUAS?"

Jaehyun tersenyum geli melihat pipi tembam Rose sudah berubah merah.

Dia memberikan kunci nya pada gadis itu sebelum menjauh.

"Jangan lupa nanti pulang sama gue, okay?"

Saat lelaki brengsek itu sudah menjauh pergi darinya, Rose menghela napas lega.

Dia meletakkan tangan di jantungnya yang berdegup kencang dan pipinya yang terasa panas bukan main.

Ah, berdekatan dengan lelaki itu tidak baik untuknya,

Tidak baik untuk jantungnya yang selalu berdegup gila setiap berdekatan dengannya.

💘💘💘

Kenapa ya partnya acak2an terus? Padahal udh aku benerin berkali-kali. Sorry ya semua.....

By Your SideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang