Sick? [1]

849 73 29
                                    

Sabtu pagi yang cerah!

Orang-orang berlalu-lalang dengan menggunakan sepeda, ataupun berjoging. Senam pagi untuk para ibu dilaksanakan di sebuah taman yang tak jauh dari Cafe Tok Aba Kokotiam. Suatu keuntungan juga. Karena banyak pelanggan yang minum di cafe itu sehabis berolahraga atau juga anak-anak yang sedang menunggu ibunya selesai bersenam.

Tetapi tetap saja, urutan pelanggan nomor 1 di cafe itu adalah dari kalangan remaja.

Udah bisa ketebak alesannya kan?

Apalagi kalau bukan cucu sang pemilik -super hero Pulau Rintis yang tampan lagi kan manis, Boboiboy. Dan sekarang ditambah dengan Maid-Buttler yang bekerja di cafe milik kakek tua itu.

Kehadiran gadis tampan itu -Alisya- mendatangkan keuntungan bagi Tok Aba. Selain menarik lebih banyak pelanggan, Tok Aba juga bisa merasakan rasanya memiliki seorang cucu perempuan. Kasih sayang gadis itu tulus pada sang kakek, begitu pula sebaliknya. Sampai-sampai Tok Aba membuat peraturan khusus untuk menjaga si gadis.

"Bagi siapa pun yang mengganggu aktivitas seluruh karyawan kami, baik dalam hal pelecehan, kekurangsopanan, perilaku tak menyenangkan, maupun kekerasan, dll akan menerima hukuman berupa tuntutan dan denda minimal RM. 1000"

Niat banget kan? Sesayang itulah Tok Aba pada Alisya. Begitu pula dengan Boboiboy, Ochobot dan kawan-kawan yang lain.

Tapi pagi itu...

Alisya tak datang.


"Mana sih Alisya ni?" ucap Fang gak nyantai.

"Dari tadi pelanggan pada nanyain dia mulu."

"He? Kenapa? Cemburulah tu.. Ali udah lebih populer dari dia.." cibir Taufan yang dihadiahi cakaran 'penuh cinta' dari harimau bayang.

"Kalau hari sabtu gini dia gak dateng mungkin," Blaze menebak-nebak.


Ya, Boboiboy berpecah 7 lagi dengan tingkatan kuasa level kedua untuk membantu di cafe, juga dibantu oleh Yaya, Ying, Gopal, dan Fang.


"Mana mungkin," Tok Aba buka suara.

"Justru di hari libur kayak gini anak itu dateng lebih awal dari biasanya."

"Tapi ini udah jam 9 Tok Aba, tapi dia masih belum muncul juga." ucap Solar.

"Gimana kalau beberapa dari kita ke rumahnya?" Yaya menyarankan.


Semua menyetujui saran Yaya. Halilintar, Gempa, Thorn, Yaya, dan Ying yang pergi menemui Alisya, sedang sisanya tetap membantu di cafe. Tak perlu berjalan lama. Rumah Alisya terletak di seberang cafe, tepat di seberang jalan depan.

Tapi baru saja mereka hendak menyeberang, tiba-tiba sebuah mobil taksi berhenti di depan pagar rumah yang hendak 5 remaja itu datangi.


"Siapa itu?" tanya Thorn sambil menunjuk seseorang yang turun dari taksi


Seorang perempuan berambut hitam-kecokletan yang digulung ala Jepang. (Re : "Maksud? -_-")

Begitu orang itu membalik badan untuk mengambil barangnya, barulah mereka sadar kalau perempuan itu adalah...


"Yuuka?!"


Yang dipanggil menengok ke arah sumber suara, "Eh, ternyata kalian.. Ohayou minna."

Old Friend, New MembersTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon