How?

383 52 42
                                    

Warning(s) : AU, OC, (very) OOC, typo(s), bukan PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia), nice!alien(s), etc.
.
Rate : T++
(Kemungkinan plus bertambah)

Romance nyelip

Tidak ada unsur keagamaan
(Kecuali mungkin untuk Yaya)
.
Disc : BoBoiBoy/BoBoiBoy Galaxy © Monsta
.
"...Talk..."
'...Think...'
"...English, another language, etc..."
.
.
.
.
.
.

Hujan lagi-lagi mengguyur bumi di tengah malam. Udara dingin hujan plus dinginnya AC membuat Solar terpaksa bangun untuk pergi ke toilet. Dirinya yang kini menjadi lampu tidur agak kesusahan untuk bangun karena di kanan-kirinya ada Api dan Daun. Cahaya tubuh Solar rupanya cukup hangat dan membuat kedua pecahannya itu memeluk kedua tangan Solar. Begitu berhasil bangun, Solar merubah kuasanya menjadi tahap pertama dan langsung ngacir ke toilet.

Setelah selesai dan hendak kembali ke kamar, telinga Cahaya menangkap bunyi derap langkah kaki yang cepat dan percakapan dari luar rumah. Gemerisik bunyi gerimis tak mampu menyembunyikan suara itu, membuat Cahaya penasaran dan memutuskan untuk mengintip ke luar rumah.

Di jalan depan, ada seseorang berjas hujan dan sebuah sosok hitam di sebelahnya tengah duduk di pinggir jalan. Cahaya terkesiap, perlahan ia membuka kunci pintu dan mengendap keluar rumah, berusaha tak menimbulkan bunyi sedikit pun.


"Siapa kau?!" tanya Cahaya agak menggertak sambil menodongkan 'pistol jarinya' ke arah orang tersebut.


Orang berjas hujan itu otomatis menoleh ke arah sumber bunyi, "Eh? Boboiboy?"

"Lho? Fang? Kau ngapain di sini?"


Orang berjas hujan itu -Fang- berdiri sambil menepuk sosok hitam di sebelahnya -elang bayangnya, "Aku lagi patroli sedikit."

"Patroli apa di tengah malem hujan gerimis begini?" tanya Cahaya lagi.

"Yah.. Sekitar 2 jam yang lalu aku melihat si naga putih itu terbang di atas rumahku. Niatnya sih mau ngejar dia, tapi ternyata dia cepet banget. Jadi..."

"Kau kehilangan jejaknya?"


Fang mengangguk, "Kau mau ikut? Besok bukan giliranmu sekolah, kan?"

"Oke, tapi biar aku ambil jaket sama payung dulu." ucap Cahaya yang kemudian masuk ke dalam rumah lalu kembali lagi sambil membawa payung transparan.


Fang mengubah elang bayangnya menjadi harimau bayang dan menungganginya, sedangkan Cahaya berjalan kaki di sebelahnya. Rintik hujan yang mengenai payung transparan Cahaya, terdengar seperti melodi lembut bagi yang mendengarnya.

Berjalan, mengobrol sedikit, terus berjalan menyusuri jalanan kota hingga gang-gang kecil.

Gerimis tampaknya masih akan terus berlanjut, padahal sudah 1 jam lebih Cahaya dan Fang berpatroli keliling kota. Tak ada masalah apapun, keadaan kota tampak tenang hanya terisi bunyi rintik hujan. Keduanya tampak tak peduli akan waktu, sampai Fang mulai menguap lebar.


"Kita udahan aja deh, kau juga harus sekolah kan besok? Kita pulang aja abis itu tidur," ajak Cahaya.

"Hmph! Padahal niatnya aku bakal terus keliling sampe nemuin naga itu.." dengus Fang, tapi kalau dia meneruskannya, ia akan tertidur di kelas nanti.

Old Friend, New MembersDonde viven las historias. Descúbrelo ahora