Part 19

20K 998 32
                                    

Happy Reading


Ini salahnya, Cheryl  tau ini salahnya. Jika ia tak menginginkan itu, pasti Elrich  masih ada di sampingnya sekarang. jika Elrich sadar nanti Cheryl berjanji tidak akan minta apapun lagi pada Elrich, Ia janji tidak akan merepotkan Elrich lagi. Hanya satu yang ia harapkan saat ini, yaitu kesembuhan Elrich.

"Cheryl!" Romi yang baru datang langsung menghampiri Cheryl yang sedang duduk di kursi tunggu yang ada di depan ruang operasi.

Dengan mata yang merah karena tak henti hentinya menangis, Cheryl menatap Romi.

"Dimana Elrich?" tanya Romi khawatir.

"R-romi, El-rich di dalam sana hiks... M-maafkan aku... Karena aku Elrich mengalami ini hiks.." sesal Cheryl dengan air mata yang terus mengalir di kedua pipinya.

"Sudah. Kau harus yakin bahwa Elrich akan baik baik saja" walau tak dipungkiri bahwa Romi juga khawatir pada Elrich, Tapi ia yakin bahwa Elrich bisa menjalani ini, apa lagi dengan ada Cheryl di sampingnya.

"A-ku tidak akan memaafkan diriku sendiri jika terjadi apa apa pada E-lrich hiks...!" melihat Cheryl yang begitu rapuh membuat Romi menarik Cheryl kepelukannya, ia yakin Cheryl membutuhkan pelukannya.

Elusan pada punggungnya membuat Cheryl sedikit lebih tenang. Tapi itu tidak bertahan lama, saat ada tangan yang menarik Cheryl menjauh dari Romi.

PLAKKK..

Karena tamparan keras membuat Cheryl jatuh terduduk dengan tangan memegang pipinya yang sudah memerah. Romi yang melihat itu membantu Cheryl berdiri.

"Jadi begini kelakuanmu saat anakku di sana sedang berjuang untuk hidup!!" teriak mama Elrich. Ya setelah mendengar kabar dari Romi bahwa anaknya kecelakaan. Mama dan Ayah Elrich langsung datang ke rumah sakit di mana Elrich di rawat.

"Mah sabar" ucap Ayah Elrich mencoba menenangkan istrinya.

"Apa Ayah tidak lihat!? Suaminya sedang berjuang untuk hidup tapi di sini ia malah bermesraan dengan sahabat suaminya sendiri!" ucap Mama Elrich dengan menunjuk nunjuk Cheryl.

"Nyonya ini tidak se-"

"Diam. Aku tidak menerima pendapatmu"

"Kalau terjadi sesuatu pada anakku. Aku tidak akan segan segan lagi padamu, walaupun kau sedang mengandung" desis mama Elrich. Cheryl hanya menundukkan kepalanya dengan air mata yang terus mengalir. Walau pun yang di katakan Mama Elrich ada benarnya juga, seharusnya ia tak memeluk Romi di saat suaminya sedang berjuang hidup disana.

Cheryl berpikir apa ia masih pantas bersama Elrich?

Tiba tiba dokter yang memeriksa Elrich pun keluar dari ruangan.

"Dok bagaimana keadaan anak saya?"

"Begini. Pasien mengalami benturan keras di bagian kepalanya, jadi setelah dia sadar kami akan langsung melakukan pemeriksaan. Bagian kaki kirinya patah jadi kami sarankan untuk menggunakan kursi roda dulu selama beberapa minggu. Dan sekarang pasien akan dipindahkan ke kamar rawat-" terang dokter itu. Cheryl hanya menunduk sedih, karenanya Elrich mengalami ini.

"Dan kalian menjenguknya di sana"

"Kalau begitu, terima kasih dok" ucap Ayah Elrich.

"Kalau begitu saya pergi dulu" pamit dokter itu.

###

"Makanlah" Romi dengan menyodorkan dua buah roti pada Cheryl.

"Aku tidak lapar"

Possesif Ceo ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang