Bagian #18

13.5K 471 67
                                    

Setelah mama pamit keluar

Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.

Setelah mama pamit keluar. Karan mengajak ku bicara empat mata. Walau malas, terpaksa aku menuruti kemauan nya."Kamu bebas. Apapun yang ingin kamu lakukan, aku tidak akan membantahnya." Lelaki itu membuka pembicaraan. Aku hanya diam, enggan menanggapi.

"Saya mohon, Nay," pintanya kali ini lebih pelan. Kulirik lelaki itu yang terus menatapku sendu.

"Bebaskan aku Karan. Apa kamu akan menghancurkan masa depan ku untuk kedua kalinya?" Jelas saja aku tidak terima. Walau Karan sudah bersumpah, tidak akan menuntut apapun pada pernikahan ini. Tapi tetap saja aku tidak lega jika kami belum bercerai.

"Nay kamu ha ---"

"Hmmmmm." Suara itu menghentikan perdebatan serius kami. Entah karena refleks atau apa, aku ikut bangkit dari ranjang lalu menghampiri adik.

"Tidak usah menangis, Sayang." Dengan cepat lelaki itu sudah mengambil adik dari box. Aku hanya diam membeku didepan nya.

"Uekk ...."

"Bungkukan ke depan." Tanpa berpikir panjang, kubungkukan tubuh mungil itu kedepan. Kulirik Karan yang hanya diam saja. Wajahnya pucat pasi.

"Ini namanya gumoh." Jelasku.

"Ha? Apa?"

"Itu biasa terjadi pada bayi yang habis menyusu." Aku berlalu mengambil tisu, lalu kuberikan pada Karan. "Dibersihin dong." Kesalku ketika Karan hanya diam saja. Kuambil kembali tisu ditangan nya dan kubersihkan sekitar mulut adik yang penuh susu.

"Saya tidak mengerti," cicit Karan pelan sambil ikut membersihkan sisa susu adik yang mengenai baju.

"Gumoh adalah muntah ringan atau regurgitasi makanan. Cairan yang keluar biasanya hanya sedikit, seperti mengalir, atau mungkin hanya menetes, berupa susu yang baru saja di minum dan bercampur dengan air liur" Jelasku sambil mengambil air putih di nakas.

"Kenapa bisa?" Lelaki itu menatapku bingung, dan aku terkekeh.

"Minumkan ke adik dulu," jawabku sambil memberikan segelas air putih beserta sendok kecil membuat lelaki itu mengangguk patuh." Ketika bayi minum susu, secara otomatis ada juga udara yang ikut masuk, udara itu terjebak dalam cairan."

"Lalu?" Karan mendongak ingin tau, tangan nya masih aktif menyuapi air putih ke mulut kecil adik.

"Ketika di lambung udara akan mencari posisi tertinggi karena berat jenis yang lebih ringan, lalu kemudian dikeluarkan dengan sendawa. Jadi ketika bayi sendawa ternyata  masih banyak cairan susu yang berada diatasnya, maka cairan itu keluar dan dinamakan gumoh." Aku ikut duduk di samping Karan, sambil terkekeh  memperhatikan adik yang berusaha merebut sendok ditangan lelaki itu.

"Jadi kalau Zee gumoh seperti tadi, harus kita bungkukan ya?" Lelaki ini masih saja kepo. "Ishhh Zee" Aku terbahak ketika tangan adik masuk kedalam gelas. Adik memang jahil sekali.

FALLING IN LOVE [REPOST] Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora