SPRAWL

404 54 17
                                    

Kehidupanku memang abstrak, amburadul tak karuan. itu terjadi sejak kedua orangtuaku meninggalkan diriku, entah kapan tepatnya.

tanpa belas kasih menitipkanku pada sebuah panti asuhan ternama di kota kami, sehingga sampai sekarang pun aku tak pernah lagi bertemu dengan mereka. keduanya meninggalkanku tanpa alasan, dugaanku mereka berpisah, tapi entahlah sampai sekarang mereka tak ada kabar.

kehidupanku mendadak brutal sejak panti asuhan membuangku, bukan membuang lebih tepatnya... tapi mengirimku ke sebuah sekolah boarding school. mulai dari sini, aku merasa tidak betah dan tidak nyaman,

pada suatu hari aku, dan kedua temanku Rayan, serta Ozy memutuskan untuk kabur dari Asrama.

hidup amburadul di pinggir jalan, seadanya bersama kehidupan jalanan yang kejam dan menakutkan, dingin sekali, tanpa selimut dan dekapan seorang Mama? hah mama? sejak kapan aku merindukan pelukan atau dekapan seorang Mama? Cih! aku tak akan sudi menerima pelukan semacam itu, hanya menyakitkan saja, jika pada akhirnya mereka juga akan meninggalkanku....

***

Bau obat - obatan menusuk indera penciuman, semerbak menusuk nusuk. aku benci ini! apa-ya? rumah sakit?

Mataku terbuka, mengerjap - ngerjap, memandang situasi.. seketika aku langsung terbangun.

aku kenal tempat ini, Rumah sakit kepolisian bukan? aku pernah ke tempat ini beberapakali...

bertarung, terkapar kemudian terbaring di rumahsakit ini. memalukan sekali!!!

"Grayhan....  nak Grayhan ya?" seorang perawat paruh baya tersenyum, menyambutku. aku seperti mengenalnya.. karena, bukan sekali ini saja aku terbaring disini.

"Arghhhhh....." racauku sambil memeras Sprei-bed.

"jangan bangun dulu Gray... lukamu masih belum pulih betul. 3 hari sudah kamu terbaring nak...." perawat itu menatapku nanar penuh kasihan.

"dua temanmu sudah pulang kemarin.. mereka cepat sekali sembuh" Ia tersenyum lagi, dan aku tidak.

Perawat itu meletakkan sepiring makan siang, ah-sekarang jam berapa? siang kah pagi?

"makan ya, " katanya sambil beranjak meninggalkanku..

aku benci melihat piring tanpa dosa di sampingku, apa - apaan! rumahan!

PRANG!!!

Aku membuatnya jatuh, makanan diatasnya otomatis berserakan.

***

5 hari lamanya aku dirawat di rumahsakit kepolisian,

dengar - dengar dari Rayan dan Ozy, Andrev ditahan karena membuatku celaka. dan teman - teman lainnya mendapat skorsing dari pihak sekolah selama satu minggu..

tak tahan tanganku hanya diam saja, ingin rasanya menghampiri Andrev untuk membuatnya terkapar seperti apa yang ku alami kemarin...

SAKIT WOY!

Perawat paruh baya itu memasuki kamar dimana tempatku dirawat, tersenyum lagi - lagi,









INTENTIONWhere stories live. Discover now