"Ya jelas gue shock lah! Orang se-berisik dia gimana bisa jadi dokter? " Celetuk Grayhan.
"Berisik gimana? " sahut Rayan dan Ozy bersamaan.
"Lo bakal tau deh. Gue nggak suka pokoknya! " tandasnya. Grayhan membenahi posisi tidurnya.
"Lo pergi lagi aja. Biarin gue sendiri" tambah Grayhan sambil menarik selimutnya.
"Yahh.. Maksudnya kita kesini tuh mau ngasi tau sesuatu, kok Lo nya malah tidur si"
Ozy membuat Grayhan menengok. Seketika.
"Apa cepetan!"
"Andrev kabur dari penjara. Stev sama Jacs kemaren ketemu gue.. Dan ngasi gue kayak semacam surat ancaman" Kata Rayan. Ia merogoh sakunya, mencari letak surat yang hendak ia tunjukkan pada Gray.
"Mana?" Gray mengacungkan telapaknya. Meminta Rayan untuk cepat menyerahkan padanya.
Woy GRAY!! Kapan ketemu lagi? Gue gasabar bikin lo engap lagi. ~Andrev Dhika.
Grayhan sontak meremas kertas tersebut seraya selesai membaca isinya.
"Udah ngga usah di ladenin" Grayhan mengangkat tangannya, mengepalkan tangannya dan ia letakkan di atas kening. Seperti berpikir tentang sesuatu.
"Pengecut dong kita!" Sergah Ozy yang daritadi tidak berkomentar.
"Kita mengalah bukan berarti kalah. Kalau sesuatu bisa di selesaikan dengan baik - baik kenapa kita milih nyelesein dengan cara yang brutal dan berbahaya? Konyol si Andrev"
Grayhan tertawa sambil terpejam.
Ozy berjalan mendekati jendela dan menyibak gorden nya. Matanya sontak menyipit ketika sinar matahari menelisik membuatnya silau.
"Gue nggak ngerti ya ama lu... Dulu kan lu yang ngajak Andrev nyelesein pake jalur brutal. Lo bilang ngga gentle inilah itulah blabla" imbuh Ozy.
Grayhan tersenyum kecut.
"Haha, gue udah dapet hidayah kayaknya Zy. Jadi, setelah gue kena luka tusuk.. Gue ogah buat fight lagi. Sakit ternyata" jelasnya.
"Payah lo" Ozy terkikik. Kembali berjalan mendekati Grayhan.
"Ayolah.... " bujuk Ozy.
CKLEK!
Pintu terbuka.
Ibu2 paruh baya menyebalkan itu datang lagi. Membawa senampan Lunch milik Grayhan.
"Ini buat nak Gray.. " ibu ibu itu sempat tersenyum kepada Gray.
"Udah, taroh sana aja" ucap Gray malas dengan ibu ibu yang baginya agak bawel itu.
"Nanti di makan ya" Pesannya. Sambil membawa nampan itu pergi.
"Sup jamur tau Gray! " Rayan mengaduk - aduk jatah makan siang Grayhan.
"Ga doyan gue! "
"Buat gue ya" Rayan cengengesan dengan mata yang memandang penuh harap.
"Abisin. Sekalian ama mangkok mangkoknya! " jawab Grayhan sekenanya.
"Tapi lo makan apa entar? " Rayan mengurungkan niatnya untuk menyerbu makanannya.
"Ya apa gitu kek.. Angin, Api, Udara" jawabnya enteng.
"Lo jangan becanda mulu dah. Perut gue demo nih, iya apa engga?" Rayan bertanya sekali lagi.
"Iya-engga apa nih? " Gray mengerjai Rayan dan bertanya lebih panjang lagi.
"Ini... Sup jamurnya" Rayan sudah merengek seperti bayi yang kelaparan.
"Abisin sama mangkok2nya. Berarti gue bolehin dong" Jawab Gray sambil menekan kalimat pertama.
YOU ARE READING
INTENTION
Romance[SLOW UPDATE] Sebuah kenyataan kelam yang dialami oleh pemuda bernama Grayhan, masa lalu yang merenggut asa dan semangatnya. masa lalu yang sempat membuatnya patah, dan terjatuh.. namun Allah izinkan dia temukan sosok malaikat penyelamat di kala i...
