I CAN'T

112 38 1
                                    

    "Eh! " Fla sontak berteriak ketika mendapati Gray berada dikursiroda sedang bersama kedua kawannya.

    Mereka sontak berhenti ketika Fla meneriaki mereka. Ketiga pemuda berpenampilan urakan itu menatap Fla dengan bibir melongo sempurna.

   "Mba manggil kita? " Ozy menunjuk ke arah dirinya. Celingukan masih tak mengerti.

    "Mau kemana?  Kabur? " Fla berjalan mendekati mereka sambil meletakkan tangannya ke dalam saku jasnya.

    "Ahh mba..  Ya ngga mungkin lah Gray gabisa kabur. Dia jalan aja susah" Rayan membantu menjawab.

    "Terus mau kemana? " Fla bertanya penuh selidik. Gray hanya menatap Fla dengan tatapan kurangsuka.

    "Cari angin segar. Kasihan dia di kamar terus" Ozy memberi alasan sekali lagi

    "Hmm..  Okay,  gue awasin" tandas Fla tersenyum licik.

Jerome menyejajari Fla

   "Lo harus bersihin.... "

   "Nanti aja" Fla memotong. Dokter muda berpenampilan nyentrik itu pun mengikuti langkah ketiga pemuda berpenampilan urakan yang katanya hendak mencari Angin segar.

   "Ck... " Grayhan mendesah kurang senang. Ozy dan Rayan menebah punggung Grayhan, memberi kekuatan serta kesabaran.

   Mereka berhenti pada sebuah jembatan yang tidak terlalu banyak manusia berlalu lalang. Disana terdapat sebuah bangku kayu panjang. Ketiganya duduk,  sedangkan Fla memilih untuk berdiri dan bersandar pada besi pembatas tepi jembatan.

   "Drrrrrt Drrrrrt Drrrt" Ponsel Fla bergetar hebat. Sepertinya sebuah panggilan masuk.

   Ia buru - buru merogoh sakunya. Kemudian mengangkatnya sesegera mungkin.

   "Halo Assalamuaalaikum" sapanya pada orang diseberang sana.

  Ketika Fla mengangkat telepon,  tak sengaja Gray melihat luka lebam yang semakin membiru pada punggung tangan Fla.

   "Oo.. Ok well. Kakak hubungi nanti" Fla kemudian menutup telepon dan memasukkannya kembali kedalam sakunya.

   "Tangan lo kenapa? " tanya Gray tiba-tiba.

  Fla sontak melirik punggung tangannya. Ia cepat - cepat menyembunyikannya dalam sakunya.

  "No problem" Fla enggan menjelaskannya. Ia hanya memasang senyum tipis tanpa menjawab.

   "Mba jadi dokter uda lama? " tanya Ozy membuka topik.

   "Baru lulus ngambil spesialis"

   "Hmm.. Spesialis apa mba? " Ozy bertanya lagi,  sontak Rayan menyodok Ozy karena ia terus bertanya.

   "Spesialis bedah" tandas Fla,  merubah posisinya menjadi 90derajat menghadap mereka sepenuhnya.

   "Mba bukan orang yang operasi Gray kan? " celetuk Rayan

   Fla terbahak kecil. Melirik Grayhan

   "I do haha" Fla kembali tertawa.

   "Jadi gue masi percobaan pertama gitu waktu operasi Gray" ucapnya enteng

   Sontak mata Grayhan membulat sempurna. Begitu pun dengan Ozy dan Rayan.

   "Hahaha..  Engga kok. Jam terbang gue uda ratusan kali hahaha "

   Fla hanya bercanda. Ketiganya mengembuskan nafas lega bersamaan.

  "Mba...." Grayhan memanggil,

INTENTIONWhere stories live. Discover now