04

2.5K 445 27
                                    

Sudah 4 hari setelah keberangkatan Yoona ke Yangyang-gu dan Sehun yang terus pulang pergi London-Seoul untuk pekerjaan mereka. Yoona masih disibukan dengan pekerjaannya tanpa ada jeda waktu untuk sekedar beristirahat meregangkan otot-otot tubuhnya yang semakin kaku.

Dia ingin semua selesai sebelum hari pernikahannya, dia ingin meringankan pekerjaan Sehun nantinya saat mereka sudah resmi bersatu dan Sehun bertanggung jawab memimpin kerajaan bisnis keluarga mereka. Identitas yang selama ini dia sembunyikan pada dunia terkecuali  pada client dan kolega bisnisnya tentang siapa ratu bisnis di korea selatan adalah seorang mantan mahasiswa teladan di kampusnya yang memiliki hati welas asih dan disayangi banyak orang walaupun dia termasuk kategori nerd yang pasti tidak jauh dari kata  Bullying. Sikapnya lembut pada orang tapi cukup untuk terlihat seperti manusia yang 'tidak dapat disentuh' karena sifat introvertnya pada orang asing yang belum dia kenal.

Irene baru saja masuk kembali kedalam ruangannya setelah beberapa kali harus keluar masuk dan naik turun dari lantai atas ke lantai dasar untuk mengurusi semua keperluan perusahaan. Dilihatnya wanita anggun itu berjalan bak seorang putri raja yang sangat manja dimana hidupnya tidak perlu melakukan sesuatu yang berat, berbanding terbalik dengan apa yang sebenarnya telah dia lakukan untuk dirinya bahkan untuk Yoona dan kehidupannya.

"Rene-ah" panggil Yoona menggantung saat Irene menyusun berkas di samping meja kerjanya.

"Ya, daepyonim?" jawabnya kemudian menghentikan kegiatannya sejenak untuk menatap Yoona.

"Kau tidak melupakan sesuatu bukan?" pancing Yoona berharap Irene berhenti mengingatkan Yoona sedangkan dia sendiri mengabaikan dirinya. Irene berpikir untuk sejenak dan menangkap apa yang dimaksud oleh daepyonim-nya setelah melihat Yoona mengangkat kedua alisnya.

"Ah, ya daepyonim. Saya tidak melupakannya seperti saya tidak melupakan diri untuk mengingatkan daepyonim" jawabnya membuat Yoona kemudian melempar wajah datarnya mentah-mentah.

"Berhenti berbicara formal padaku saat kita hanya berdua Rene-ah. Kita sudah seperti saudara kenapa kau selalu bersikap seperti itu" sergah Yoona kesal lalu kembali pada layar komputernya.

Irene tersenyum menunduk, dia tidak bisa. Tidak akan pernah bisa bersikap tidak hormat pada seseorang yang telah banyak membantunya.

"Tuan Oh sudah kembali ke Seoul, daepyonim" ucap Irene kemudian berhasil menyita perhatian Yoona. Wajahnya tampak bersemangat saat tahu Sehun sudah kembali ke Seoul dalam perjalanan panjangnya. Sepersekian detik kemudian kembali lesu karena dia tidak ingin menemui Sehun dalam keadaan sekarat seperti sekarang ini. Dia kelelahan. Yoona mengakui itu, tenaganya terkuras habis karena pekerjaannya. Dan berdoa semoga saja Sehun tidak menghampirinya untuk saat ini.

"Apa kau baru saja bertemu dengan sekretaris Kim?" tanya Yoona tertarik.

"Saat kami memeriksa persiapan pernikahan anda, dia datang dan mengatakan jika Tuan Oh baru saja menapakan kakinya siang ini di Seoul" jelas Irene kembali sibuk menata berkas.

Yoona mengangguk mengerti seraya tersenyum. Ada sebuah makna tersirat dalam senyumnya, seakan-akan dia bangga pada seseorang. Irene tersenyum melihatnya. Bagaimana tidak, saat Irene mengetahui semua tentang Yoona sejak mereka semakin dekat.

°Iknowanothersideofyou2017°

Sehun melangkahkan kaki kokohnya melewati lapisan batu pualam yang menghiasi permukaan lantai di kantornya, suasana hening membuat tapakan kakinya menimbulkan dentuman ringan berirama. Tangannya tidak lepas dari map berisi lembar-lembar yang sedari kemarin tidak berhenti menyerangnya.

"Hyung… apa kau sudah menghubungi kakak ipar?" tanya Taehyung yang baru saja masuk dan membawakan sekotak sedang berisi roti dan sekotak lagi berisi 2 gelas bubble tea ice.

Sehun mendongak.

"Ah…"

Hanya itu yang dapat keluar dari bibir plumnya, dia menemukan apa yang sedari tadi terasa mengganjal pikirannya. Menemukan bahwa dia harusnya menghubungi Yoona dan memberitahunya jika dia sudah sampai di Seoul dan segera kembali ke kantor.

"Haruskah aku kesana?" ucapnya menimang. Dia baru saja tiba, dan mungkin saja Yoona juga sibuk dengan persiapan kantornya.

"Sepertinya mereka sedang super sibuk. Sekretaris Bae meminta izin kembali kekantor lebih dulu tadi" jawab Taehyung santai, tangannya dengan cekatan menata roti diatas meja.

Sehun mengangguk, pikirannya berputar. Dia tentu merindukan Yoona. Tapi dengan kesibukan mereka, akan sangat melelahkan jika jauh-jauh kesana hanya untuk 5 menit berbincang dengannya. Diambilnya ponsel yang sedari tadi tergeletak di dekat nakas sebelah kirinya. Dicarinya kontak Yoona, dan segera mengetik sesuatu dengan cepat.

"Hyung, palli… aku sudah lapar" sergah Taehyung yang sudang siap dengan makan siang mereka di meja.

Sehun segera beranjak setelah mengirim sebuah pesan pada Yoona dan bergabung dengan Taehyung di meja.

°Iknowanothersideofyou2017°

"Rapat terakhir dengan Mo Ent setengah jam lagi, daepyonim" ucap Irene tenang saat Yoona asik berputar dengan kursinya. Bermain-main layaknya anak kecil yang tengah bosan dengan pelajaran.

"Daepyonim……"

"Ini yang terakhir bukan?" potong Yoona cepat. Sedangkan Irene menjawab dengan anggukan.

Yoona menghela nafas panjang, lega rasanya. Setelah ini dirinya hanya perlu fokus pada pernikahannya. Ya setidaknya dia punya banyak waktu untuk mengurangi kegugupannya. Walaupun banyak orang yang mengatakan dia sempurna dengan paras cantik dan lembutnya dan sifat lemah lembut serta bijak, dia hanyalah manusia biasa yang juga punya kekurangan. Salah satu kekurangan yang membuatnya sedikit  menutup diri dari para pria.

Ditatapnya berkeliling, ruangan kerjanya yang begitu megah yang sudah menemaninya beberapa tahun ini. Segera akan dia tinggalkan jika saja Sehun tidak mengizinkannya bekerja lagi setelah menikah.

"Daepyonim…" panggil Irene untuk kesekian kalinya kini sampai di telinga Yoona yang sedari tadi sibuk dengan pikirannya.

"Oh, kenapa?"

"Besok daepyonim sudah bisa melihat rumah yang dipesan dengan tuan Oh" jelas Irene memberikan map coklat yang masih tersegel rapih.

Ah, hampir saja Yoona lupa. Pasti sekretaris Kim sudah menyelesaikan semua keperluannya. Dipikirnya kuat sekali sekretaris Kim mengurus semua keperluan kantor Oh Sehun dan juga keperluannya untuk menikah. Tapi itu baik untuk Sehun, pikirnya.

"Sampaikan terimakasihku pada sekretaris Kim"

"Ne daepyonim" jawab Irene lalu mulai sibuk menyiapkan berkas untuk rapat.

TING

Ponselnya berbunyi, muncul sebuah notification pesan di layarnya yang menyalah. Dilihatnya sejenak sebelum akhirnya senyum terkembang di paras cantiknya. Irene memperhatikan Yoona tersenyum. Ini pertama kalinya dia melihat Yoona berlaku layaknya remaja yang sedang jatuh cinta. Memegang ponselnya dengan senyum-senyum tidak jelas. Tapi setidaknya ini adalah hal yang baik untuk daepyonim-nya.

•_____________________________________•

Jangan lupa Vote dan Comment
😉

I Know Another Side of You //YOONHUN//Where stories live. Discover now