23

4.7K 809 25
                                    

Aku baru saja selesai membersihkan kekacauan dorm ini ditemani Kai. Ada untungnya aku memberikan morning kiss tadi padanya. Buktinya? Dia mau membantuku membersihkan kekacauan ini.

Tapi yang membuatku risih sejak tadi adalah tatapan Kai yang tak pernah lepas ke arahku seakan-akan aku akan menghilang dari pandangannya.

"Berhenti menatapku!" Seruku saat sedang mencuci tangan di wastafel dapur.

Kai saat ini sedang duduk di bar dapur ini sambil terus melihat ke arahku. Aku memang tidak membalas tatapannya, tapi aku sadar akan hal itu dan itu benar-benar membuatku risih asal kalian tau.

Aku berusaha menetralisir jantungku yang terus berpacu dengan cepat sejak Kai menciumku pagi tadi. Mengingat itu, kembali membuatku tersenyum. Tapi dengan cepat aku menggoyangkan kepala untuk menghindarkan pikiran itu.

Bagaimana bisa aku merasa senang di saat seperti ini?

Aku mengalihkan pandanganku pada kulkas dua pintu berwarna abu yang ada di hadapanku saat ini.

Aku sedang mencari beberapa bahan masakan yang bisa aku masak hari ini. Aku pandai memasak sama seperti Liya tapi aku terlalu malas untuk melakukannya.

"Kau ingin makan apa?" Tanyaku pada Kai yang masih setia duduk di tempat yang sama.

"Apa saja." Jawabnya.

"Sup?"

"Aku tidak suka sup."

"Hmm, ayam?"

"Aku tidak ingin makan ayam."

"Ah! Daging?"

"Jangan daging, berat badanku akan--"

"Yak! Jadi kau ingin makan apa? Katamu apa saja tapi kenapa memilih!"

"Siapa suruh bertanya! Yasudah terserah kau saja! Aurgh!"

Mck! Kenapa jadi dia yang marah padaku?

Aku mengambil beberapa bahan makanan dari lemari pendingin tersebut dan mulai memotong beberapa sayuran.

Tiba-tiba aku merasakan tangan kekar berwarna tan melingkar sempurna di bagian perutku.

"Yak apa yang kau lakukan!" Pekikku yang sama sekali tidak dijawab olehnya.

Sepersekian detik kemudian Kai menempatkan kepalanya tepat di pundakku.

"Apa kau tau makanan kesukaanku?" Tanyanya sambil berbisik tepat di telinga kiriku.

Darahku berdesir dengan tubuh yang menegang. Aku rasa aku benar-benar akan pingsan sekarang.

"Ma-mana mungkin aku tau!" Jawabku berusaha biasa saja.

"Buatkan aku nasi goreng seafood sayang." Pintanya sambil mengelus perut milikku dari luar pakaianku.

Spontan aku berbalik lalu menodongkan pisau yang aku pegang ke arah Kai.

"Yak! Kau ingin mati?!" Pekikku yang membuat Kai terkekeh.

"YAAKK!" Teriak seseorang dengan suara bass nya.

Ah! Itu Chanyeol, si pemilik tatapan maut.

"Apa kau ingin membunuhnya?" Tanya Chanyeol padaku.

"Mck! Harusnya aku yang bertanya seperti itu pada kalian! Apa kalian ingin membunuhku? Dan kau!" Balasku lalu menunjuk ke arah Chanyeol.

"Kau pikir tatapan matamu itu menakutkanku?! Tidak! Tidak pernah! Berhenti menatapku seakan kau akan membunuhku!" Lanjutku ke arah Chanyeol yang membuat pria itu kembali menatapku dengan tatapan nya yang seperti biasa.

"Yak yak! Kalian ini kenapa!? Kau salah paham Chanyeol, aku--" jelas Kai terpotong.

"Mck! Menjauh lah dari gadis ini! Aku tidak suka kau bersamanya, Kai!" Potong Chanyeol tanpa mengalihkan pandangannya dariku.

Aku yang sedang berdiri di hadapannya sambil mendongakkan kepala, menatapnya balik dengan tatapan yang sama.

Dia pikir aku takut dengannya?

Tbc.

Vomment juseyo❤
Thanks for reading!💞

MISTAKEN;KAI ✅Where stories live. Discover now