30

5.2K 792 42
                                    

Chanhee's POV.

Aku harus bisa!

Aku sudah tidak tahan lagi.

Tarik napas.

Buang napas.

Aku berjalan mendekati Kai yang sedang duduk di pinggiran kolam renang rumah ini sambil mengenakan earphone di telinganya.

"Ehem.."

Astaga!

Kai masih terpaku tanpa melihat ke arah ku.

Aku pun mencoba untuk berdiri tepat di hadapannya.

Berhasil, Kai akhirnya mengalihkan pandangannya dari kolam ke arahku.

Pria itu lalu melepas earphone yang ada di kedua telinganya.

"Ada apa?" Tanya nya sok cuek.

Cih!

"Aku ingin keluar rumah!"

Kai mengerutkan dahinya. "Keluar rumah? Untuk apa? Apa yang kau butuhkan?"

"Aku butuh.. hmm.. banyak! Ya.. banyak! Kau tidak perlu tau!"

"Ck! Bilang saja kau ingin pergi dari sini." Balasnya sambil kembali menempelkan earphone di telinganya.

"Yak! Aku benar-benar butuh sesuatu!!" Balasku sambil sedikit membentak yang membuatnya terkejut lalu melototkan kedua matanya ke arahku.

"Ck! Kau ini menyusahkan sekali! Kenapa tidak minta ke yang lain saja?"

Ah benar!

Ada Kyungsoo oppa yang sangat baik dibandingkan mereka semua. Seharusnya aku meminta tolong padanya saja.

"Baiklah, aku akan meminta pada Kyungsoo oppa saja.." jawabku yang membuat Kai kembali melotot ke arahku kemudian dengan cepat berdiri dari duduknya.

Kai menjegal tanganku padahal aku masih berdiri tepat di hadapannya.

"Apa katamu? Oppa? Ck! Ha-Ha-Ha! Lucu sekali, Chanhee! Ayo." Ajak Kai kemudian menarik tanganku pergi dari area kolam renang rumah ini.

Kai dan aku berjalan keluar dari rumah besar ini sembari tangan kekarnya yang terus menarik tanganku.

Astaga!

Aku benar-benar sudah tidak tahan!

Ini terus mengalir 😭

"Kai.." lirihku.

"Diam! Kita akan pergi! Akan aku lepaskan tanganmu jika berhenti memanggil mereka semua dengan sebutan oppa!" Jawab Kai yang sama sekali tidak menghiraukan lirihanku.

Astaga!!!😭

Apa itu penting sekarang, Kai?

"ASTAGA! DARAH SIAPA INI? DARAH APA INI? KENAPA TERCECER SEPERTI INI?"

"APA CHANHEE TELAH DIBUNUH?"

Mendengar teriakan tadi membuatku dengan spontan berbalik ke belakang diikuti Kai.

"ASTAGA!!" Teriakku.

Itu darahku!!

Aku menutup wajahku dengan rapat lalu mulai menangis dengan kencang.

"Yak yak! Kenapa kau menangis?!" Tanya Kai padaku.

"Hikss.. hikss.. ini semua karnamu! Kau harus bertanggung jawab! Hikss.." jawabku.

Memang salahnya kan yang mempersulit semua ini?

"ASTAGA KAI! KAU SUDAH MENIDURINYA?!"

"WAHH KAI! KENAPA DARAH PERAWANNYA BERCECER SEPERTI INI?!"

Entah apa yang mereka katakan tapi itu benar-benar membuat telingaku sakit.

Mereka berteriak seakan kami berada di lantai 2 rumah ini. Padahal aku dan Kai hanya berada 5 meter di depan mereka.

"Apa yang terjadi, Chanhee?!" Tanya Kai padaku dengan nada yang meninggi.

Apa ini?

Kenapa jadi pria ini yang emosi?

Harusnya aku!

"Jawab aku, Chanhee!!" Bentaknya.

"YAK! AKU SEDANG DATANG BULAN! AKU BUTUH PEMBALUT TAPI KAU MEMPERSULITKU HANYA UNTUK KELUAR RUMAH MEMBELI PEMBALUT ITU! HIKSSS.." jawabku sembari menangis lebih kencang.

"BUAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHA.."

Mereka semua tertawa.

Apa ada yang salah?

"Kau ini benar-benar.." ucap Kai sembari menahan gelak tawa nya.

Aku bisa melihat itu dari wajahnya.

Apanya yang lucu?

Aku ini sedang datang bulan!

Kai mengangkat tubuhku lalu menggendongku ala bridal.

"Harusnya kau mengatakan itu sejak tadi.." ucap Kai sembari menatap wajahku.

Apa?

Hhh.

Tbc.

Vomment juseyo❤
Thanks for reading!💗

MISTAKEN;KAI ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang