Elisa... kasihku
Aku rindu kepadamu
Aku cinta kepadamu
Hanya kepadamuMade setengah berlari menuju ruang kelasnya yang masih ramai kendati jam kuliah sudah berakhir. Ia menggebrak pintu kelas dengan napas tergesa-gesa.
"El, ikut gue buruan." teriak Made yang langsung membuatnya menjadi pusat perhatian.
"Ono opo toh, Mad?" tanya Elisa dengan nada bingung.
"Udah ayo ikut aja. Ada pertunjukan depan fakultas." kata Made. Melihat Elisa hanya bergeming, ia mendekat lalu menarik sebelah tangan Elisa dan memaksa gadis itu mengikutinya.
"Ih, apa-apaan tho ini." keluh gadis itu sambil mencoba mengimbangi langkah Made yang lebar.
"Pertunjukkan apaan sih? Topeng monyet?" kata Lala. Wina mengangkat bahu dan memilih mengikuti dua orang itu dari belakang.
Aku mau jadi bulu matamu
Pelindung dari cahaya dan debu
Aku mau jadi pemerah bibirmu
Yang menambah kecantikanmu
Elisa... kasihku
Elisa ho Elisa
Elisa... kasihku
Aku rindu kepadamu
Aku cinta kepadamu
Hanya kepadamu
Made dan Elisa menerobos kerumunan mahasiswa yang tengah menonton. Elisa tertegun. Matanya membulat, mulutnya sedikit terbuka. Tak menyangka akan menemui pemandangan ini. Dilihatnya laki-laki yang sedang asik menyanyi sambil memetik gitar itu tersenyum manis ke arahnya.
"Widih, ksatria bergitar." seru Lala.
"Dia nyanyi lagi dangdut itu?" tanya Wina. "Gila...gila... Udah nggak punya malu itu anak." lanjutnya.
"Alhamdulillah... Ada yang lebih parah dari gue." kata Lala sambil tertawa.
Kubuat pagar besi
Yang mengelilingi dirimu
Agar tak seorang pun
Yang kan dapat menyentuh tubuhmu
Elisa... Elisa...
Primadona di hatiku
(Sonia - Abiem Ngesti)
Gemuruh tepuk tangan menggema. Riuh sorak sorai mahasiswi fakultas Ekonomi membuat Fabian tersadar bahwa dirinya sudah menjadi pusat perhatian di sana.
Laki-laki itu mengakhiri lagunya lalu menatap Elisa baik-baik sambil tersenyum. Menampilkan lesung pipi yang membuat semua mahasiswi nyaris menjerit histeris.
"Wong edan." desis Elisa saat melihat Fabian mendekat.
"Ajeng, gimana? Kamu pasti terharu kan?" kata Fabian saat berhenti di depan Elisa yang justru mengerutkan kening. Made, Wina dan Lala menahan senyum di sampingnya. Sedangkan penonton masih berdiri di tempatnya, enggan beranjak.
"Terharu muatamu. Malu-maluin tahu, nggak?" Elisa bersidekap lalu melirik mahasiswi yang masih mengelilinginya.
"Kok malu? Romantis gini juga." katanya dengan nada berbisik tepat ke telinga Elisa yang langsung mendelik tajam.
Belum sempat Elisa membuka mulut, ia terkejut mendapati Alfian tengah berjalan membelah kerumunan untuk menghampirinya.
"Kamu sudah selesai kelas, Dik?" tanya laki-laki itu saat berada tepat di samping Fabian. Fabian menoleh, sedangkan Made dan yang lainnya menatap laki-laki itu bingung.
![](https://img.wattpad.com/cover/111779029-288-k443120.jpg)
ESTÁS LEYENDO
Hands Up
RomanceSpin Off BiangLala (Tamat di Karyakarsa) Meski hidupnya berantakan dan penuh dosa, Fabian tetap mendambakan pasangan yang baik. Dan baginya, Elisa adalah orang yang tepat. Gadis keturunan keraton yang lemah lembut dan kaya raya itu dengan mudah memb...