Chapter 8. Decision

1.6K 146 14
                                    

Forth sedang duduk di lobby fakultas kedokteran menunggu kelas Beam selesai, kuliahnya sendiri sudah berakhir pada jam 3, yang artinya setengah jam yang lalu.

Forth Pov.

Tak terasa sudah hampir 8 bulan Beam dan aku menjalin hubungan, dan tiap hari kurasakan begitu indah, sejak malam aku dan Beam menjadi kekasih, aku sudah tidak lagi merokok, Beam selalu mengingatkan untuk hidup sehat, walau terasa berat pada minggu-minggu awal, sekarang aku sudah terbiasa, badanku terasa segar, Beam juga selalu membuatkan makan malam yang sehat setiap hari kecuali hari Sabtu dan Minggu karena dua hari itu biasanya aku dan Beam pergi untuk makan diluar, berdua atau berenam dengan Pha-Yo dan Ming-Kit. Aku juga sudah jarang minum-minum, mungkin hanya sebulan sekali menemani Aroon dan Rune, kehidupanku saat ini benar-benar lebih teratur, karena Beam juga selalu mengingatkanku untuk istirahat dan tidak tidur terlalu malam, ternyata setelah menjadi kekasihku, Beam perhatian sekali.

Forth Pov End.

"Forth, sudah lama?", Suara yang selalu Forth tunggu itu menyapa telinganya, pemuda berkulit susu tampak berjalan menuju kearah kekasihnya yang duduk bersandar di sofa lobby fakultas kedokteran, senyum menghias bibir merah mudanya yang mungil, "Selama apapun aku menunggu, lelahku akan hilang tiap melihatmu Ai Beam", mendengar jawaban Forth, Beam tersenyum senang, "Aaah senangnya jadi kamu Beam, kekasihmu romantis dan perhatian sekali,....coba liat mana anak itu aku tidak melihatnya dari kemarin", Kit menggumam, "maksudmu Nong Ming?", suara Pha menegaskan, Kit hanya mengangguk, "Oh itu, tadi aku melihat Ming berada di kantin bersama Sutee dan anak-anak kedokteran yang lain", Forth memberi tahu keberadaan Ming, Kit tampak sebal mendengarnya, "Ai Pha temani aku ke kantin", ditariknya tangan Pha, Beam dan Forth mengikuti si kucing betina yang sedang murka itu.
Kantin tidak seramai biasanya, hanya saja ditengah ruangan tampak Ming bersama Sutee dan sekiyar 10 mahasiswi kedokteran yang sedang mengagumi Moon universitas dan runner upnya, hati Kit nyeri melihatnya, 'Jadi seperti ini kelakuannya, padahal hari ini hari ulang tahunku, dia lupa dan malah asyik menikmati kekaguman dari gadis-gadis yang mengelilinginya', Kit menggigit bibir bawahnya, "Ming", Kit memanggil sang kekasih, Ming menoleh dan tersenyum, "P' Kit, tunggu dulu ya, aku akan segera ke tempatmu", lalu dengan tak perduli melanjutkan gurauannya dengan gadis-gadis itu, Kit mengepalkan jari-jari tangannya, rasanya ingin memukul kepala Ming, tapi yang dilakukannya hanya menarik nafas panjang dan berbalik pergi, air matanya menetes di pipinya, tiba-tiba, "P' Kiiit.....", suara Ming terdengar memanggilnya, Kit menoleh dan dilihatnya Ming berdiri di tengah ruangan tangannya membawa rangkaian mawat putih dan disampingnya tampak sutee membawa kue ulang tahun, sedang 4 sahabat yang lain ada disekeliling Ming dengan membawa 4 boneka lumba-lumba berwarna pink dan putih sedangkan 10 mahasiswi kedokteran tadi membuat jalur kanan dan kiri sambil membawa setangkai mawar merah yang satu persatu dijatuhkan kelantai, Kit terpana saat Ming sudah didepannya, Kit masih terdiam, "P' Kit, maaf ya untuk acara ini aku sudah membuatmu sakit hati, tapi kau tahukan, aku hanya cinta Kitkat, selamat ulang tahun ya", Ming berkata sambil menyerahkan rangkaian mawar putih dan mengecup kening kekasihnya itu, Kit menangis, kali ini karena terlalu bahagia, "Selamat ulang tahun Kit", Forth memberi selamat sambil menyerahkan boneka lumba-lumba berwarna putih disusul Beam, Pha dan Yo, "Kalian berkomplot mengerjaiku ya?", Kit menatap ke-4 temannya, mereka tersenyum kecut sambil meminta maaf, bahaya kalau kucing imut ini sampai marah, "Ayo tiup lilinnya, Nong Sutee sudah lelah membawanya", Pha mengalihkan pertanyaan Kit, mereka segera melanjutkan acara ulang tahun Kit yang sudah direncanakan Ming dengan gembira.
"Forth, apakah kau lelah?", Beam bertanya pada pemuda yang duduk disampingnya, Forth menggeleng, mereka sedang duduk di kafe tempat biasa mereka berkumpul, hanya berenam seperti biasa, "P' Forth, apakah mahasiswa teknik itu semua romantis seperti P' Forth dan Ming?", Suara Yo terdengar sedikit protes, "Kenapa Nong, apakah si jangkung super tampan ini tidak pernah memberimu kejutan?", Tanya Forth sambil menatap Pha, yang ditatap hanya menaikkan alis kanannya tidak peduli, "Kau ingin aku seperti Ai Forth?", Tanya Pha, Yo hanya cemberut tidak menjawab, "Baiklah aku akan belajar dari Forth agar bisa romantis sepertinya, okey?", Pha mengalah melihat Yo cemberut tapi malah tampak imut, Yo mengangguk senang, diiringi tawa Forth dan Beam yang merasakan lucu melihat hubungan Pha dan Yo.
"Beam, Minggu depan ujian akhir semester kan?", Beam mengangguk, "Setelah itu kita akan libur panjang,... maukah kau ikut denganku?", Beam mengangkat tubuhnya yang sedari tadi bersandar di dada bidang Forth, "Kita akan pergi kemana Forth?", Forth menggegam tangan Beam, "Aku ingin mengajakmu bertemu keluargaku", Beam memandang Forth gelisah, "Secepat inikah? A..aku belum siap", Beam ingin menolak ajakan Forth, "Tenang saja Beam, aku akan memperkenalkanmu sebagai sahabatku, kita biarkan mereka terbiasa dengan kehadiranmu dulu, langkah pertama yang baik bukan?", tanya Forth, 'Ya, mungkin ada baiknya mereka mengenalku dulu sebagai teman Forth sehingga mereka bisa mempertimbangkan hubungan kami nanti', "Baiklah, aku akan ikut denganmu Forth", Forth tersenyum dan mencium kedua tangan Beam yang berada dalam genggaman tangannya dengan lembut.

GoodbyeDonde viven las historias. Descúbrelo ahora