Part 3

9.6K 377 20
                                    

Sejak kejadian itu. Jeslyn terpaksa harus menikah dengan Blake. Orang tuanya pun setuju akibat Blake dapat memenuhi kebutuhan keluarganya

Jeslyn termenung menatap lantai kamarnya dengan mata sendu, air matanya hampir menetes, namun buru-buru ia mencoba untuk menahannya. Setelah melihat jam sekilas, akhirnya dengan keberaniannya, ia mencoba menyingkirkan tangan yang sedari tadi melingkar di tubuh polosnya. Jeslyn segera bangkit lalu berusaha memunguti pakaiannya dan memakainya lagi, lalu ia buru-buru menuju kamar mandi hingga secara tak sengaja kakinya menubruk kursi yang biasa ia duduki di depan meja riasnya.

“awwww….” ringisnya pelan namun mampu membangunkan seseorang yang tadi masih tidur di sebuah ranjang ukuran king tersebut.

“mau kemana?” tanyanya seolah menuntut
Jeslyn reflek menoleh dengan pandangan terkejut.

“Blake?” ucap Jeslyn takut.

“a…aku ingin ke kamar mandi sebentar, tapi tidak sengaja kakiku menubruk kursi” ucap Jeslyn

Pria yang dipanggil Blake itu segera bangkit dan menghampiri Jeslyn.

“Kau tidak apa apa? Apa masih bisa berjalan? mau aku bantu ke kamar mandi?”

“tidak….” ucap Jeslyn cepat
Blake langsung menatap tajam mata Jeslyn seolah tau ada kejanggalan terhadap respon Jeslyn.

“mmhh… tidak perlu Blake, lagipula sudah tidak sakit” ucap Jeslyn memaksakan diri untuk tersenyum.

Jeslyn segera melepaskan tangan Blake dari lengannya, dan berjalan menuju Kamar Mandi.

  Gemericik air sudah terdengar, Jeslyn sudah menyalakan shower nya dan sudah membiarkan seluruh tubuhnya dari rambut sampai telapak kaki terguyur air shower

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

 
Gemericik air sudah terdengar, Jeslyn sudah menyalakan shower nya dan sudah membiarkan seluruh tubuhnya dari rambut sampai telapak kaki terguyur air shower. Namun tiba-tiba wanita itu langsung mendudukkan tubuhnya di lantai kamar mandi dan tetap membiarkan dirinya terguyur air. Jeslyn menangis sambil menggigit pergelangan tangannya sendiri, agar tak mencirikan kalau dirinya tengah menangis.

Blake adalah suaminya yang memaksanya untuk menikah padahal dirinya sama sekali tak mencintai Blake. pria itu bahkan memperkosa Jeslyn terlebih dahulu dan mengancam akan meneror orang tua Jeslyn kalau Jeslyn tak juga mau menikah dengannya. Alhasil Jeslyn mau dinikahi oleh Blake dan menuruti segala kemauannya. Sejak saat itulah hidup Jeslyn bagai di penjara.

Hanya jika Jeslyn menuruti semua kemauan Blake, ia akan berlaku sangat lembut dan cinta kepada istrinya itu, namun jika Jeslyn sedikit saja melanggar peraturan yang Blake buat, ia akan marah besar bahkan bisa sampai meledak-ledak dan itu membuat Jeslyn amat ketakutan.

Pria itu sakit, pria itu seorang psikopat. Jeslyn tak diijinkan keluar rumah, memegang handphone atau apapun yang bisa menghubungkannya pada dunia luar, bahkan untuk mengunjungi orang tuanya saja harus memerlukan prosedur yang amat lama.

♡♡♡♡

Blake duduk sambil menyandarkan dagunya di kedua lipatan tangannya. Ia tau betul istrinya itu pasti sedang menangis di kamar mandi. Dan Blake benci harus menyadari hal itu. Blake tau bahwa Jeslyn tak pernah benar-benar mau menjalani kewajibannya sebagai seorang istri, Blake tau kalau Jeslyn menjalankannya atas dasar takut, tapi Blake pun merasakan ketakutan yang sama dengan yang Jeslyn rasakan, dirinya amat takut kehilangan Jeslyn, ia benar-benar tak mau melihat Jeslyn bersama orang lain. Rasa cinta yang berlebihan mengakibatkan sifat posesifnya semakin menjadi-jadi, sebenarnya berulang kali sudah ia niatkan untuk bersikap sewajarnya saja jika Jeslyn keluar rumah atau berhubungan dengan orang lain walau hanya sekedar mengobrol biasa namun ketika ia melihat istrinya itu mengobrol sambil tersenyum simpul, hatinya akan terasa sangat marah yang mengakibatkan ia lupa dengan niatnya sendiri.

Overdose Of Loving Me (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang