Pure: Enam

3.3K 289 2
                                    

Ff ini langsung di post setelah selesai di ketik, tanpa proses editing dulu, jadi maaf kalo banyak typo dan eyd yang gak sesuai.

Nyempetin untuk post lanjutan ff ini di sela kegiatanku yang lagi padat. Semoga kalian suka part ini...





Happy reading~~














Jaejoong menunggu yunho di dalam mobil, Yunho mampir ke dalam toko roti untuk membelikan kedua anaknya roti rasa favorit kesukaan jiyool dan moonbin yang hanya ada di toko roti langganan mereka.

Jaejoong memandang ke luar kaca mobil dimana banyak mobil berlalu lalang. Jaejoong terhenyak saat Youngwoong duduk di belakang kursi penumpang, tersenyum mengerikan menatapnya melalui pantulan cermin di atas kursi samping Jaejoong duduk.

Jaejoong bergetar takut saat Youngwoong berbisik kepadanya. " aku akan membuatmu tidak bisa bersama yunho, aku akan berpura-pura menjadi dirimu seperti apa yang pernah kau lakukan dulu." Youngwoong menatap tajam wajah yang mirip dengannya.

Jaejoong mencoba meredakan rasa takut yang melandanya, memasang wajah tenang supaya lawannya tidak bisa membaca pikirannya. " kau pikir kau siapa ? Bukankah kau yang memaksaku untuk menyamar sebagai dirimu, menggantikanmu yang saat itu entah ada dimana." Desis Jaejoong tajam, pandangan matanya begitu menusuk. Dia tidak boleh kalah oleh youngwoong.

Youngwoong bertepuk tangan, tertawa meremehkan Jaejoong, bahkan Jaejoong merasa tengkuknya meremang karena mendengar suara tawa Youngwoong yang mengandung arti lain.

" Sekarang kau sudah pintar membantah rupanya, tapi aku tidak peduli. Yang jelas aku akan menghancurkan hubungan kalian, tidak boleh ada yang memiliki yunho selain aku." Ancaman youngwoong begitu nyata dan tidak main-main. Ia bergegas pergi saat melihat yunho keluar dari toko roti dan berjalan ke arah mereka.

" ingat ucapanku ini!!" Desis Youngwoong mengintimidasi Jaejoong sebelum keluar menjauh dari mobil yunho.

Kedua tangan jaejoong saling meremat sampai memerah, tubuhnya gemetaran dan wajahnya pucat, ketakutan akan ancaman youngwoong menghantuinya. Tidak menyadari yunho yang sudah duduk di balik kemudi, memandang khawatir padanya.

" ada apa ?" Tanya yunho sarat kekhawatiran, pria itu menggenggam tangan jaejoong yang terasa dingin.

Jaejoong menatap yunho, sebelum menggeleng menjawab pertanyaan yunho. Pikirannya masih kacau, ia takut ancaman youngwoong jadi kenyataan, ia tidak mau berpisah dengan yunho, tidak setelah semua yang mereka lewati sampai bisa bersama-sama dan saling mencintai. Sebelumnya ia tidak pernah merasakan ketakutan separah ini, ia takut kehilangan yunho, dirinya tidak mau ada wanita lain di hidup yunho selain dirinya seorang.

Yunho menangkup wajah jaejoong, menatap lamat wajah pucat jaejoong yang membuatnya semakin khawatir. " lalu kenapa, apa yang terjadi saat aku keluar tadi ?" Yunho berujar pelan, tidak ingin membuat kekasihnya semakin ketakutan.

Jaejoong menangis, memeluk leher yunho dengan erat. " aku tidak mau berpisah denganmu, tidak, aku tidak mau " racau Jaejoong menangis tersedu di bahu yunho, menumpahkan segala ketakutan yang membuatnya sulit bernafas sekalipun.

Yunho mengernyit bingung, ia memilih membelai punggung Jaejoong dengan lembut, menunggu sampai Jaejoong menceritakan semuanya.

Jaejoong sesenggukan, wajahnya basah oleh air matanya yang tumpah ruah. " youngwoong, dia di sini mengancamku. Dia akan melakukan apapun agar kita tidak bisa bersama " Jaejoong bercerita dengan terburu-buru Karena rasa takut menguasainya.

Yunho berusaha mencerna apa yang di ucapkan Jaejoong, 'bukankah Youngwoong sudah di penjara, bagaimana bisa dia keluar dan mendatangi jaejoong' batin yunho bertanya-tanya.

PUREWhere stories live. Discover now