Surat kedua

935 16 2
                                    

Salam dari bintang terbesar. bagaimana kabarmu? apakah kau masih sanggup memuat seluruh beban ini sendiri? aku bisa menolongmu. tapi kau sendiri telah menolakku pada saat itu. kini kau sekarat. adakah bintang yang lebih peduli pada mu daripada aku? adakah bintang termanis dan terindah selain aku? aku mencoba melupakanmu. tapi, kau lah takdirku. sang waktu telah membisikkan kata kata dalam jiwaku. dia berkata

"Kaulah yang akan menolong semesta. tetaplah bersamanya dan jangan biarkan dia lepas daripadamu. kau akan menjadi kekasihnya hingga ledakanmu nanti. tetaplah bersama dia."

Tapi kau menertawakanku dan membuangku. sekarang aku bahagia bersama teman bintangku. aku dapat memancarkan seluruh radiasi gelombang elektro magnetik ini keseluruh dirimu ttanpa kau tau. diam diam aku tetap menolongmu. aku tetap memberimu energi agar kau dapat menjaga manusia - manusia ini tetap dalam peluka.

aku termenung. mencoba mengubah realita menjadi fantasi. namun itu semua gagal. kaulah fatamorgana dalam paradigma yang ku ciptakan. kau sombong tapi kau juga rendah hati. kau menyakitkan tapi kau juga memberikan kehidupan. kau paradoks dalam setiap momen hidup.

intuisiku mengalir begitu dahsyat. logika tak dapat menampung rasa. jiwa ku mulai merongrong dalam hatiku. aku berteriak dan memoho. KEMBALILAH. laksana angkara yang membumbung tinggi, aku tak sanggup menahan ini. hasrat  ini. begitu dalam. kerinduan ini,begitu menusuk.

kau selalu menggores tubuhku. mencabik angan yang telah kubuat untukmu. keheningan jiwaku akan membekas dalam hukum sang kuantum.

Untuk: semesta

Dari: UY Scuti


Untuk Semesta dari BintangWhere stories live. Discover now