Sebelum Segalanya

116 11 0
                                    

.

Malam ini lebih dingin dari hari - hari sebelumnya. tak ada tempat yang dapat kusebut rumah. sekarang, inilah tempatku, dimensi ke 3 dalam banyaknya kemungkinan dimensi dalam semesta. dimensi inilah rumahkku. aku terus menatap langit kosong dengan bekas bencana yang terjadi pada planetku. aku melihat bintang - bintang, polaris kini tak berada pada tempat yang sama. ia kadang muncul di bagian timur atau barat  horizon. ini semua berkat energi dari bintang terdekat yang menyebakan planetku mengalami kemiringan sekitar 90 derajat. di langit - langit aku masih dapat melihat bekas - bekas bangunan runtuh yang melayang di angkasa luar. kurasa banngunan itu adalah menara Eiffel dan katedral Sagra Familia-2 bangunan dengan arsitektur luar biasa. kini keduaanya akan bersatu dalam kehancuran. Yang dapat kulihat hanyalah bagian level 1 dari menara eiffel yaitu bagian bawah penyangga dari menara nan kokoh tersebut. bagian itu menuju ke arah pillar - pillar sagrada familia yang terbagi menjadi beberapa bagian. Aku tetap dapat mengetahui bahwa itu adalah pillar dari sagrada familia karena pillar itu memiliki bentuk yang unik. sebenarnya pada pillar itu kau akan melihat beberapa gambar yang mengartikan sesuatu tapi aku tidak dapat memahami maksud mereka.

sembari menunggu kedua bangunan megah yang suddah hancur itu bertemu, aku mencoba mengingat kembali semua kejadian yang paling tidak masuk akal ini.

Pagi itu terlihat 'sedikit' aneh. waktu menunjukkan pukul 06.00 namun matahari masih saja belum muncul. langit pada saat itu seakan mengatakan bahwa sekarang pukul 03.00 semua orang kebingungan namun mereka tetap melakukan pekerjaan mereka layaknya hari biasa.

Ibu menyiapkan sarapan favoritku, roti lapis ayam dengan keju dan susu tentu saja. Ayahku telah bersiap di ruang tamu sembari menyiapkan diri untuk presentasi proyeknya. ia adalah seorang arsitektur, karenanya lah aku mengerti sedikit tentang arsitektur. setelah aku selesai menghabiskan sarapanku, aku berpamitan dengan ibu dan bersama ayahku masuk ke dalam mobil. hari ini adalah hari pertama aku berada di kelas 2 SD. ketika ayah mulai mennyalakan mesin mobil, keanehan kedua terjadi. burung - burung diataas kami tiba - tiba berjatuhan seakan pennerbangan mereka diganggu oleh sinyal misterius. Kami menghiraukan hal tersebut dan melanjutkan perjalanan.

selama perjalanan, jalanan tampak aneh tempat ini tak menampakkan aura kota yang aku sukai seperti dahulu. kau mungkin bisa menyebutnya sebagai kota setengah mati. tak ada satu orangpun di jalanan kota. aku berpikir, mungkin mereka mengira ini masih pukul 3 pagi. ayah terus menancapkan gas secara perlahan. ia khawatir keanehan lain akan terjadi. aku mencoba memutar radio dan berharap seorang menjelaskan fenomena ini. akupun menekan tombol menyala pada radio. suara aneh terdengar sangat jelas. jika kau pernah mendengar suara dari berbagai planet, radio ini bersuara seperti planet neptunus. ayah langsung mematikan radionya.

Akhirnya kami tiba di sekolah. Sekolahku secara tiba - tiba menghilang menjadi padang gurun. tak hannya sekolahku, namun semua bangunan disekitarnya menghilanng. tidak, mereka tidak menghilang. mereka melayanng - layang diatas kami. Ayah segera menyuruhku masuk ke dalam mobil dan kemi kembali ke rumah untuk melihat keadaan ibuku.

Ayah menancapkan gas dengan keyakinan penuh sekarang. seketika terdengar suara ledakan dari bawah kami. ledakan itu memancarkan cahaya putih yang sangat terang sehingga kami tak dapat melihat apapun disekitar kami. ayah menginjakkan rem dan memelukku. aku dapat merasakan degup jantungnya yang berusaha menjadi kuat. aku memeluknnya erat.

setelah sinar putiih itu menghilang, semua yanng ada disekitar kami menjadi mirinng seperti mendapatkan tekanan dari atas. aku melihat sekitar dan inilah yang kulihat. hanyalah pohon dan rumah kecil. bangunan - bangunan megah itu melayang menjauhi kami. sedangkan rumah - rumah dan pohon mengalami kemiringan. kami keluar dari mobil dan seketika mobil itu meloncat ke uadara menyusuk bangunan - bangunan nan megah. Aku sangat kacau dan taj dapat memikirkan apapun saat itu. langit masih dalam keadaan gelap. sekarang, langit mencapai kegelapan total. kegelapan ini tidak pernah kalian temukan dalam kehidupan biasanya.

setelah kegelapan total, bintang kami muncul. orang - orang memanggil bintang kami oshepus. Ia meledak dan meluluhlantahkan planet kami. segalanya hanncur, planet kami terbelah menjadi 2 batas planet itu tepat antara aku dan ayahku. kami terpisah. aku melihat sendiri kematian ayahku dilahap oleh panasnya oshepus. entah apa yang terjadi, aku sama sekali tidak melihat orang - orang sejak ledakan pertama tadi. dan  setelah planetku membelah, belahan plaanetku yanng satu meledak dan belahan yang aku tempati secara ajaib membentuk atmosfernya sendiri.

setelah kejadian itu, aku tak sadarkann diri dan terbangun ditengah samudera dangkal dengan tatapan awalku adalah oshepus. tidak, dia bukan lagi oshepus. menurut penelitian, setelah bintangku meledak, ia akan membentuk bintang raksasa bernama Bellatrix.

saat itu aku menangis. entah aku mengangis karena apa. namun, rasa ketika melihat indahnya Bellatrix merangsang air mataku untuk lebih mendominasi dibanding ketakutan dan traumaku. 

kemudian aku berdoa kepada Tuhan dan meemohon untuk mengembalikan planetku seperti semula.

terdengar suara seseorang dari langit. dan ialah bintang pertama yang memmulai tugasku. inilah kisah sebelum segalanya

Kisah ini ditutup dengan suara benturan keras dari langit.

waktu yang pas...kedua bangunan megah dari ilmu arsitektur itu, kini bersatu dalam kehancuran.

Untuk Semesta dari BintangWhere stories live. Discover now