Part 7.) Jealousy

144K 12.8K 478
                                    

Please give me a vote. 🌟 and comment. 💬

💫🌟✨

Candice tercekat---ia sedikit melirik ke arah Scarlet disampingnya yang tak kalah kaget melihat interaksi intim yang disuguhkan oleh Alphanya bersama seorang Shewolf cantik.

Candice mulai risau. Tapi bukan karena mendapati adegan itu yang sebenarnya sudah menjadi pemandangan harian di Braverly Pack.

Yang ia risaukan adalah perubahan sikap Scarlet yang tadinya berwajah riang kini sedikit memucat.

"Vanessa."

"Apa?"

"Gadis itu bernama Vanessa Trainor," Candice menjelaskan tanpa diminta."Jangan cemas Luna, ia hanya sahabat kecil Alpha Althan." Kembali Candice mencoba meyakinkan Scarlet, meski gadis itu tak meresponnya sama sekali.

Candice bukannya tidak tahu---semua penghuni Braverly Pack juga tahu..hubungan apa yang terjalin antara sang Alpha dan serigala betina itu.

Hanya saja Candice ingin menjaga perasaan Scarlet yang sepertinya terlihat rapuh. Dan ia juga berkeyakinan bahwa seorang werewolf akan tetap memilih mate nya sebagai pasangan sehidup semati.

Alpha Althan saja yang belum menyadari itu.

"Aku lelah Candice, ayo kita kembali ke Mansion." Scarlet menoleh ke arah Candice dengan senyum yang tersungging dibibirnya---bersikap seolah tidak pernah melihat apapun.

***

***

***

Scarlet berjalan menuju gazebo, sambil membawa spell book pemberian Sintya--wasiat orangtuanya dulu.

Di dalam otaknya terus berseliweran bayangan-bayangan Althan bersama shewolf yang cukup merusak mood nya.

Dan disinilah ia sekarang---ditemani se-teko teh hangat dan cangkir yang masih kosong disisinya. Mencoba mengalihkan perhatiannya dengan buku tebal yang terpampang di pangkuan.

Scarlet memandang takjub saat membaca lembaran demi lembaran yang ternyata ditulis tangan oleh orangtuanya sendiri---berisikan berbagai macam mantra sihir, cara-cara membuat ramuan ajaib serta ilmu pengobatan dengan menggunakan tehnik sihir.

Scarlet sumringah, ia tak sabar ingin menguasai semua ajaran itu dan mulai ingin mempelajarinya satu persatu.

Dia semakin yakin bahwa orangtuanya dulu adalah wizard yang hebat semasa hidupnya.

"Scarlet."

Scarlet terkesiap mendengar panggilan itu. Seza bergabung memasuki gazebo dan duduk di sebelahnya.

"Boleh aku temani?"

"Tentu Bibi, silahkan."

"Apa kau bosan tinggal di Mansion ini?" tebak Seza melihat Scarlet yang tampak canggung.

"Ah bukan begitu Bi, aku hanya belum terbiasa saja, lagipula belum banyak orang yang ku kenal disini."

Seza mengerti dengan senyum kikuk Scarlet. "Itu wajar. Althan membawamu kemari saat tengah malam, jadi belum banyak yang tahu tentang dirimu. Tapi kau tidak perlu khawatir, sebentar lagi Althan akan segera memperkenalkanmu sebagai Lunanya---Luna dari Braverly pack."

Wizard Mate ✔Where stories live. Discover now