Kedatangan Daddy

14 0 0
                                    

"Morning sweetie" Suara serak khas Sam membangunkanku.

"Morning" Jawabku seraya membuka mata dan disambut dengan kecupan ringan dikeningku.

"Barusan bibi bangunin gua, katanya dad dalam perjalanan pulang. Mendingan sekarang lu mandi trus nanti kita sarapan bareng dibawah."

"Lu udah mandi?"

"Belum. Yaudah lu mandi sana, gua juga mau kekamar." Aku hanya mengangguk kecil lalu bergegas kekamar mandi.

Setelah selesai mandi dan berpakaian, aku bergegas keruang makan dan menemukan Sam, Kim, dan Naomi yang sedang sarapan.

"Morning guys" Sapaku sambil menarik kursi disebelah Sam.

"Jadi kita jemput bokap lu jam berapa." Tanya Kim setelah membalas sapaanku dengan senyum simpulnya.

"Gua juga belum tau, mungkin nanti daddy bakal kabarin gua kalo dia udah dijakarta." yang lain hanya mengangguk ria, dan kami melanjutkan sarapan dalam hening.

drrrt...drrrt...

Ponselku bergetar tanda ada telpon masuk.

"Hallo dad?" Sapaku pada daddy.

"..."

"Oh ok, 30 menit lagi aku akan berada dihadapanmu."

"..."

"See you, i love you more dad." Dad memutuskan sambungan telponnya. Aku yang sedari tadi mengobrol dengan dad, tidak menyadari tatapan dari teman-temanku.

"Apa?" Tanyaku pada ke4 sahabatku ini.

"Dad?" Alih alih menjawab pertanyaanku Sam malah kembali bertanya.

"Iyaa."

"Trus dad udah dimana?"

"Dia udah diJakarta."

"Yaudah kita jemput sekarang aja, kesian kalo harus nunggu lama lama. Pasti jetlag." Yang lain hanya mangangguk tanda setuju, dan mengikuti langkah Sam menuju mobilnya.

"Hallo dad, aku udah dibandara. Dad dimana?"

"..."

"Okay dad. Love you." Setelah aku menyelesaikan panggilanku dengan dad, aku segera melangkah menuju cafe yang tadi dad bilang.

Sesampainya dicafe itu aku, Naomi, Kim, dan Sam langsung mengedarkan pandangan mencari daddyku.

"Itu dia!" seru Kim seraya menunjuk kearah seorang pria yang tengah duduk sendirian dipojok cafe sambil membaca koran.

Sekedar info, aku mengakui bahwa dad itu sangat tampan untuk ukuran pria dewasa yang mempunyai seorang anak gadis yang sudah remaja. Ditambah dengan darah spanyol yang didapat dad dari kakek dan nenekku. Tidak sedikit teman sekolahku yang 'menyukai' dad.

Setelah menemukan keberadaan dad aku segera berlari kecil kearahnya.

"Daddyyyyyyyyy" seruku sambil memeluknya, Dad yang masih sedikit terkejut segera membalas pelukanku.

"Aku sangat merindukanmu dad."

"Aku juga sangat merindukanmu boo." Oya, boo adalah panggilan sayang dad untukku.

Karna terlalu merindukan dad, aku sampai lupa kalau ada sahabatku disini.

"Oya dad, aku juga ngajak Kim, Naomi, dan Sam."

"Oh, hay Sam, Kim, Naomi."

"Hallo om" Jawab mereka ber3 serentak dan dad hanya tersenyum.

"Kebetulan sekarang udah masuk jam makan siang, gimana kalo sekarang kita makan siang bareng? Terserah kalian mau makan dimana, om yang bayar." Serentak kami berempat bersorak layaknya anak kecil yang dibelikan permen.

Secret AdmirerDonde viven las historias. Descúbrelo ahora