9.Baper

178 13 0
                                    

Arsyila yang sedari tadi memilih baju untuk keluar dengan Arvino, sebenarnya Arsyila tidak mau, tapi harus bagaimana lagi?Arvino mengancamnya degan ciuman dilapangan dan itu membuat Arsyila sangat frustasi.

"Hufftt akhirnya dapat juga"

Arsyila segera mengganti bajunya dan memakai makeup yang tidak terlalu tebal karena ia juga pasti harus terlihat cantik didepan Arvino.

'Assalamualaikum'

Arsyila mendengar salam dari luar
Saat ingin membukanya Arsyila sudah melihat Azka yang membuka pintunya

"Assalamualaikum"
'Tunggu nih cowok yang kemarin gue lihat bareng Arsyila?'

"Waalaikumsalam
Masuk,malah bengong diluar"

"Arsyila a-"saat ingin bertanya keadaan Arsyila,Azka langsung memotongnya.

"Bentar, lagi siap-siap"ujarnya cuek sambil memainkan hpnya

"Lo siapanya Syila?"tanya Azka

"Ehh,ehh t-temen"

"Ohh"

Setelah tidak terlalu lama menunggu, Akhirnya Arsyila keluar dari kamarnya.
Ia menggunakan baju garis-garis berwarna hitam putih dan rok bewarna coklat muda

"U-udah"ujar Arsyila

"Mau kemana La?"

"Ehh,gramedia beli buku"

"Yaudah hati hati yah nanti kalau ada masalah telpon abang aja."

"Okey"ujar Arsyila

Arvino yang melihat Arsyila tidak bisa berhenti menatapnya bahkan berkedip pun belum.

"Ayo"ujarnya dengan nada lembut,
Arvino langsung berdiri dan mengajak Arsyila keluar.

Diluar Arvino langsung masuk kedalam mobil dan Arsyila masih terdiam ditempat.

'Yaelah gue kira bakal dibukain pintu kaya didrama korea gituhh'ujar Arsyila dalam hati

"Ngapain?cepetan masuk"ujar Arvino

Dimobil
Senyap,tidak ada percakapan radio tidak menyala dan tatapannya hanya menghadap kedepan.
"Syil"Arvino mulai mengangkat bicara

"Apa?"jawabnya dengan lembut.
'Jantung,jantung pliss tenang dulu yaampun'

"Lo orangnya baperan gak sih?"

"M-maksud lo?"

"Lo baperan gak orangnya?"

"G-gak!!"jawabnya agak sedikit kencang

"Santai woyy"

"Emang kenapa?"ujar Arsyila sambil sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal sama sekali

"Cuma nanya aja,soalnya tadi gue lihat di internat kalau cewek yang baperan katanya susah diajak PDKT"

"Hah?!?!HAHAHAHA Vin ada ada aja lu,justru cewek yang baperan gampang dideketik kali Hahahah"ujar Arsyila sambil tertawa terbahak bahak.

"Emang lu baperan?"

"Eummm"guman Arsyila
"Cewek itu mahkluk yang perasa dan peka,cewek lebih banyak menggunakan perasaannya ketimbang cowok yang lebih memilih berfikir logis,makanya lo sebagai cowok juga harus mengerti"ujar Arsyila Panjang kali lebar, Sambil melihat kearah Arvino yang masih menyetir.

Lalu tiba tiba Arvino memberhentikan mobilnya,
Seketika Arvino melihat kearah Arsyila dan mendekat bahkan hidung mereka hampir bersentuhan
"Lo cantik"

'Gue tau muka gue sekarang pasti merah banget,aduhh tenang pliss jantung gue Ya Allah'

"L-lo k-kenapa?"tanya Arsyila yang membuat Arvino langsung mundur dan kembali menyetir

"Dasar baperan"ejek Arvino

Arsyila mulai merapikan kembali posisinya dan menyisir rambutnya dengan jari jari mungilnya itu.

"T-tadi i-itu g-gue k-kaget,yah lo juga langsung m-m-maju gitu"ujar Arsyila tegagap-gagap dan membuat senyum Arvino mengembang.

"Katanya gak baperan"ujarnya sambil tertawa kecil

'But wait,kenapa Arvino nanya kegue,gue baperan atau gak,dan tadi dia bilang cewek baper susah diajak PDKT'

🍭🍭🍭

Dirumah Arsyila
"Gue yakin banget pernah lihat anak itu,tapi dimana yah?namanya gue juga pernah dengar tapi dimana?"

Azka daritadi putar bolak balik dikamarnya karena berfikir keras
Lalu seketika Azka terhenti, ia mulai ingat.
"Arvino Rashaad?"

Azka segera berlari menuju kekamar mamanya
"BUNN!!!BUNDAA!!!BUUNNN!!!Azka berteriak kaya orang gak jelas sambil mengetuk keras pintu kamar mamanya.

"Apasih Vin?"Lily mulai keluar dari kamarnya sambil berdecak kesal.

"Anaknya om Ramli berapa?"

Wanita bernama Lily langsung terdiam dan memasang wajah datarnya.

"Kenapa kamu bahas tentang Ramli?"

"Cepett bun ada berapa?"

"Kamu gak perlu tau itu gak penting sudah sana kamu kembali kekamar kamu aja, mama mau tidur"ujar Lily kembali memasuki kamarnya dan mengunci pintunya.

Terdengar suara pintu terkunci Azka langsung kembali kekamarnya dan mulai berfikir lagi,

"Gue gak sepenuhnya yakin sih tapi gue pernah dengar papa nyebut nama itu pas aku pertama kali bakal kuliah di korea"

Flasback On
"Iyaa,iyaa betul sekali"
Suara tertawa kedua bapak-bapak yang terlihat senang menjalankan visi perusahaannya ini

"Pa?"

"Ehh,Azka sini masuk kenalin nih teman papa dari SMA namanya om Ramli'

"Halo om"sapa Azka

"Ehh,Tom anakmu ini mau kemana?kok bawa koper segala?"

"Kuliah,ini hari pertamanya akan kuliah di Korea"jawab Ramli

"Ohh gitu,kalau begitu anakmu yang masih kelas 10 itu sendirian deh,gak ada yang jagain lagi.

Azka yang hanya bisa tertawa mendengar percakapan antar Ayahnya dengan temannya.

"Kalau begitu anak saya bisa juga dong kuliah di Korea bareng kamu kalau udah tamat SMA nanti,hahahaha gak perlu susah-suah cari orang buat bantuin masuk Kuliah"

"Nama anak om siapa?"tanya Azka

"Arvino,Arvino Rashaad"


Halooo part kali ini agak lumayan panjang yahh hehehehe
Jangan lupa di Voment yahh
Terima kritikan dan saran dari kalian
Bye~🧡

The Hidden Feelings[COMPLETED]Where stories live. Discover now