30

1.2K 63 10
                                    


Sore ini Ashilla duduk termenung di Cafe "Hello" dekat komplek perumahan nya. Matanya terus melihat ke arah Taman yang terletak di sebrang sana. Ashilla jadi ingat pertemuan-pertemuannya dengan Ringga ditaman itu. Taman komplek itu adalah saksi bisu kisah Cinta Ringga dan Ashilla.

Flashback kan jadinya. Batin Ashilla.

Ashilla hanya bisa tersenyum mengingat semua kejadian ditaman itu. Tanpa disadari orang yang sedari tadi ia tunggu sudah duduk di hadapannya. Ya, Ashilla memang sedang menunggu seseorang.

"Ehem" suara deheman menyadarkan Ashilla dari lamunannya tentang Ringga.

Ashilla segera menoleh ke arah sumber suara.

"Eh.. Kaka udah dateng"

"Lo nunggu lama ya?" tanya seseorang itu.

"Nggak kok"

"Udah pesen?"

"Nggak usah kak, aku udah kenyang"

Sosok itu hanya menganggukan kepalanya.

"Tumben kaka ngajak ketemu, ada apa?" tanya Ashilla.

"Sebenernya... "

***

Ringga sedang uring-uringan saat ini, ia sedang berpikir keras tentang ucapan Bimo yang akan menyatakan perasaannya kepada Ashilla.

"Sial! Kenapa gue jadi mikirin Ashilla gini sih! Kan dia udah bukan siapa-siapa gue!"

"Ah! Tapi tetep aja gue kepikiran!"

"Ashilla keluar dong dari pikiran gue!"

Saat ini Ringga tengah menjambak rambutnya sendiri seperti orang yang frustasi.

"Mas Ingga gila?"

Suara anak perempuan menyadarkan Ringga.

"Masuk tuh ketuk dulu, salam dulu, main nyelonong aja!" ucap Ringga dengan sedikit membentak.

"Ih! Bikes deh! Rere kan liat pintu kamarnya sedikit kebuka, makanya Rere masuk kesini" jelas Rere.

"Tapi lain kali gak boleh gitu Rere"

"Mas? Mas kenapa ? Kok jadi kayak orang gila gini sih? Rambut acak-acakan, bau lagi!" ucap Rere sambil mengendus bau tubuh Ringga.

"Gak usah ngendus kayak kucing Re!"

"Mandi sana! Bau banget!"

"Males ah!"

"Pantes aja Ka Shilla mutusin mas, orang mas aja gak pernah mandi!"

Ringga hanya bisa melongo mendengar ucapan adiknya itu.

"Anak kecil tau apa sih?"

"Tau lah! Gini-gini Rere up to date!"

"Hus sana keluar dari kamar Mas!" ucap Ringga sambil mendorong sedikit tubuh Rere agar kelaur dari kamarnya.

"Jomblo ngambek!" ucap Rere sambil menjulurkan lidahnya pada Ringga.

Ringga geram, ia segera menggendong Rere keluar dari kamarnya.

"Ih turunin Rere!"

Ringga menurunkan adiknya didepan pintu kamar. Ia segera masuk kamar dan mengunci pintu.

"Mas jangan bunuh diri ya gara-gara putus cinta!" teriak Rere dari arah luar dengan suara tawa miliknya.

Begitulah Ringga dan Rere. Keduanya sangat dekat dan sering bercanda atau menggoda satu sama lain. Rere gadis yang manis, bungsu dari Keluarga Bramanthyo ini masih kelas empat sekolah dasar. Jadi, masih suka sedikit polos gimana gitu.

Kenangan Untukku [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang