29

17.2K 902 31
                                    

Aku pulang duluan, masalah kerahasian pulau pribadimu tetap aman, taksi menungguku di jalanan kota, aku baru tahu tempatnya saat bertanya pada mesin pencarian, aku menunggumu di apartemen, see you!

Berulang kali Leo membaca pesan yang dikirim Jora untuknya, kenapa dia harus pergi?

"Leo, aku disini dan kamu malah asyik dengan ponselmu, memikirkan apasih?" Dion yang bergelayut mesra merasa penasaran dengan aktivitas Leo

"Klienku, kita sarapan?" Leo menyimpan kembali ponselnya ke balik saku jas hitamnya, berjalan menuju Pajero Sport yang terparkir dua ratus meter darinya.

"Ide bagus! Karena sejak kemarin malam aku belum makan apapun, itu karena kamu, aku semalaman mencari pulau ini!"

Hanya kamu Jora, wanita pertama yang ku ajak kesini setelah Mommy. Leo tidak pernah mengajak siapapun untuk singgah ke pulaunya, hanya karena disana ada gugusan bintang Leo mengajak Jora.

"Aku butuh ketenangan Dion"

"Dan meninggalkan istrimu? Kasihan sekali dia, boleh aku menemuinya?"

"Untuk apa? Hmm?" Leo mendekatkan wajahnya

"Memberi pelajaran padanya bahwa kamu hanya milikku" Dion tidak melepaskan kesempatannya dan mencium bibir tipis pria itu.

"Aku sedang menyetir!" Leo menjauhkan badannya

"Akhir-akhir ini aku melihatmu tampak berbeda"

"...." tak ada jawaban pembelaan dari pria itu.

"Dan, kenapa kamu tidak mengundangku Leo?" Kali ini Dion mengubah bicaranya menjadi lebih serius

"Kita ke restoran yang dipersimpangan?" Leo mengalihkan pembicaraan menolak menjawab pertanyaan Dion

"Jawab Leo!" Dion menahan stir kemudi Leo

"Aku hanya tidak ingin kalian bertemu!" Leo sedikit berteriak seraya memaki dirinya sendiri kenapa kau katakan? Bodoh!

"Tidak ingin kita bertemu?"

"Maksudku, bertemu Daddy! Hentikan pembicaraan ini, mengerti?" Leo melajukan mobil sport hitamnya dengan cepat.

*

Minggu siang yang cerah Jora habiskan dengan membereskan apartemen pria itu, selama kontrak perniakahannya berlangsung tempat inilah yang menjadi tempat tinggalnya.

Itu adalah kegiatan positif yang bisa dirinya lakukan untuk melupakan kejadian manis kemarin malam, pertanda luka kecil di kakinya ternyata menjadi luka besar yang dialami hatinya pagi ini, fakta bahwa Leo masih mencintai mantan tunangannya itu terbukti, sayang dirinya tidak bisa melihat wajah wanita tersebut.

Dengan bersenandung kecil dirinya membersihkan semua penjuru ruangan, menempatkan kembali barang-barang milik pria itu, yang tercecer, ke tempat semula.

Jora menatap kamar yang terletak di lantai atas, kamar Leo.

Apa mungkin ini di kunci? Gumam Jora saat dirinya berada dibdepan kamar Leo, dirinya memegang gagang pintu dan berhasil ia buka baiklah aku akan membereskannya,

"Permisi, aku tidak ada maksud lain, hanya ingin merapikannya!" Jora bermonolog saat memasuki kamar itu.

Disana terdapat sebuah ranjang yang masih rapi, seperti tidak ada yang menggunakannya dan tak jauh disana terdapat sofa hitam yang keadaannya jauh berbalik dari ranjangnnya, meja dekat sofa tersebut terdapat notebook yang masih terbuka dengan beberapa berkas dokumen, apakah dia memang tidak pernah tidur disana? Seperti kata maliq

Sedangkan diatas sofa, terdapat selimut dan bantal yang sepertinya baru ditinggalkan pemiliknya, apakah kemarin saat Leo mengajakku pergi dia baru saja bangun?

Dirinya melipat selimut dan menaruh bantal di tempatnya dan secara tidak sengaja dirinya menemukan secarik kertas dilipatan kursi.

Jora mengambil kertas itu dan membukanya disana tertulis,

Katakanlah aku bodoh karena mempermainkan pernikahan yang sakral ini,  aku tahu tidak mudah bagimu mendapat restu keluarga karena kelakuan ayahku.

Maaf aku tidak bermaksud melukai hatimu,  jujur ini berat sekali kulakukan tapi aku tidak bisa membaginya denganmu, percayalah aku akan kembali.

Aku hanya butuh waktu untuk meyakinkan bahwa pilihan yang sedang aku ambil itu adalah benar.

Aku harap kamu masih mengosongkan sisi ranjangku selama aku pergi.

Begitupun hatimu.

Your Love,

"apa yang sedang kau lakukan?" Jora berbalik dan mendapati Leo disana berdiri di depan pintu, Jora menyembunyikan lengannya dan melipat kasar kertas yang sedang dibacanya.

Wanita ini tulus.
Apakah aku harus,

Mengalah?

***

Jadi Leo sengaja ga ngundang Dion ke nikahannya?  Kenapa? 

Trus Jora harus gimana? Mengalah atau Bertahan?
Pilihan mana ya yang pas buat Jora 🤔

See you tommorow 😀😀😀
_Rif

My BOSS (Tamat)Where stories live. Discover now